5 Tips Jadi Orangtua yang Asyik dan Gak Nyebelin, Wajib Tahu!

Banyak anak muda merasa bahwa orangtua itu sering kali kaku apalagi orangtua yang hobi mengajukan pertanyaan yang bikin kesal. Misalnya, saat orangtua mulai mempertanyakan pilihan karier, keputusan hidup, atau bahkan kapan menikah yang dianggap gak sesuai dengan apa yang orangtua harapkan karena berbeda dari masyarakat pada umumnya. Hal-hal semacam inilah yang kerap kali bikin hubungan antara orangtua dan anak terasa tegang.
Seringkali, orangtua merasa bahwa jalan hidup masyarakat dan mereka anut adalah yang terbaik, sementara pilihan hidup anak muda zaman sekarang dianggap aneh dan tidak pada umumnya di mana mereka ingin lebih bebas menjalani hidupnya sendiri. Nah, bagaimana caranya supaya orangtua tetap bisa menjadi sosok yang asyik, tidak kaku, dan gak bikin anak merasa tertekan? Berikut ini ada lima tips supaya menjadi sosok orangtua yang asyik dan gak nyebelin di mata anak-anak.
1. Berhenti memaksakan standar hidup pada anak

Salah satu hal yang bikin anak merasa orangtua menyebalkan adalah ketika mereka terus-menerus dipaksa mengikuti standar hidup yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Misalnya, dalam hal karier, banyak orangtua yang masih beranggapan bahwa pekerjaan di bidang formal seperti PNS atau pegawai kantoran adalah yang terbaik. Padahal, anak-anak zaman sekarang lebih terbuka dengan berbagai pilihan karier, seperti menjadi content creator, freelancer, atau bahkan wirausaha. Nah, sebagai orangtua, penting banget untuk memahami bahwa zaman sudah berubah, begitu pula dengan pilihan hidup yang anak-anak buat.
Berhenti memaksakan pandangan hidup pada anak, tidak hanya akan membuat mereka merasa lebih dihargai, tapi juga akan memperkuat ikatan emosional antara orangtua dan anak. Orangtua bisa memulai dengan mendengarkan alasan di balik keputusan anak tanpa buru-buru menghakimi atau membandingkan mereka dengan anak orang lain. Biarkan mereka menjelaskan kenapa mereka memilih jalur karier atau gaya hidup tertentu, dan tunjukkan bahwa orangtua siap mendukung keputusan mereka.
2. Dengarkan pendapat anak tanpa menghakimi

Sebagai orangtua, kadang mereka punya kecenderungan untuk memberikan penilaian atas setiap pilihan yang anak-anak buat. Bahkan, gak jarang orangtua langsung menghakimi tanpa memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjelaskan apa, sih yang mereka inginkan. Misalnya, saat anak memutuskan untuk menunda pernikahan atau bahkan tidak ingin menikah, banyak orangtua langsung merasa bahwa keputusan tersebut adalah kesalahan besar.
Memberikan anak ruang untuk berbicara dan menjelaskan sudut pandangnya menjadi langkah besar dalam membangun hubungan yang sehat antara orangtua dan anak. Orangtua tidak perlu setuju dengan setiap keputusan yang anak-anak buat, tapi dengan mendengarkan secara aktif, anak akan merasa lebih dihargai. Mereka akan merasa bahwa pendapat mereka juga penting dan tidak selalu harus sesuai dengan pandangan orangtua.
3. Jadilah teman dalam diskusi, bukan sekadar pemberi nasihat

Banyak orangtua merasa bahwa tugas mereka adalah sebatas memberikan nasihat atau bahkan memerintah anak tentang apa yang harus dilakukan. Namun, seringkali anak justru merasa tidak nyaman jika setiap kali berbicara dengan orangtua, mereka hanya mendapat ceramah panjang. Menjadi orangtua yang asyik berarti bisa menjadi teman yang bisa diajak berdiskusi, bukan hanya sebagai orang yang selalu memberikan nasihat tanpa diminta.
Diskusi yang sehat antara orangtua dan anak bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan bahwa orangtua benar-benar tertarik dengan apa yang sedang anak bicarakan. Hindari memberi nasihat secara langsung, kecuali jika memang diminta atau diperlukan. Dengan menjadi teman dalam diskusi, kamu tidak hanya akan terlihat lebih fun dan seru di mata anak-anak, tapi juga menciptakan suasana yang lebih nyaman dan terbuka.
4. Pahami dunia anak dengan belajar tentang apa yang mereka sukai

Sering kali, orangtua terlihat kaku di mata anak-anak karena tidak memahami dunia anak-anak mereka. Misalnya, banyak orangtua yang menganggap bahwa hobi seperti bermain game atau menonton konten di YouTube adalah hal yang tidak produktif. Nah, kalau ingin menjadi orangtua yang asyik, cobalah untuk belajar tentang apa yang anak-anak sukai.
Tidak perlu ikut-ikutan bermain game atau menonton YouTube sepanjang waktu, kok tapi dengan memahami kenapa mereka menyukainya, orangtua bisa lebih mudah terhubung dengan anak-anak. Baiknya orangtua bisa menanyakan perkembangan terbaru dari game yang mereka mainkan misal sampai level berapa, rank berapa di game atau, atau berbicara tentang konten yang anak-anak sukai di media sosial. Anak-anak akan merasa bahwa kamu bukan orangtua yang tertutup dan ketinggalan zaman, melainkan sosok yang mau memahami dan menghargai apa yang mereka sukai.
5. Tunjukkan dukungan tanpa syarat

Anak-anak butuh merasa bahwa mereka didukung oleh orangtua mereka, apa pun yang terjadi termasuk semua keputusan yang mereka ambil untuk hidup mereka ke depan. Kadang, orangtua tidak sadar bahwa mereka memberikan dukungan dengan syarat tertentu, misalnya hanya mendukung jika anak mencapai hal-hal yang sesuai dengan harapan mereka atau sesuai dengan standar masyarakat kebanyakan. Padahal, dukungan tanpa syarat menjadi kunci untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak. Dukungan seperti ini berarti orangtua selalu ada dan hadir untuk mereka, baik dalam kesuksesan maupun kegagalan.
Dengan menunjukkan dukungan tanpa syarat, anak-anak tidak akan merasa takut untuk berbagi cerita, baik itu tentang keberhasilan maupun kegagalan yang mereka alami. Ketika orangtua selalu ada untuk mereka, anak-anak akan merasa bahwa mereka punya orangtua yang asyik dan dapat diandalkan. Mereka akan tahu bahwa orangtua menjadi adalah tempat mereka pulang dan safe place apa pun yang terjadi di luar sana.
Menjadi orangtua yang asyik dan gak nyebelin memang butuh usaha lebih, lho apalagi gap umur dengan anak yang cukup jauh. Tips di atas tidak hanya berlaku untuk orangtua yang berarti bapak dan ibu kandung melainkan orangtua atau orang yang lebih tua secara keseluruhan bisa berarti kamu sebagai om, tante, pakde, bude, nenek, kakek dan lainnya. Semoga, tips menjadi orangtua asyik dan gak nyebelin di atas bisa bermanfaat, ya!