11 Alasan Malas Datang Halalbihalal, Hindari Pertanyaan Sensitif

Setelah Lebaran biasanya ada berbagai acara halalbihalal atau pertemuan untuk bermaaf-maafan. Umumnya halalbihalal diselenggarakan antara 1 hingga 2 minggu setelah Idulfitri atau selama bulan Syawal. Ada acara halalbihalal di kantor, lingkungan tempat tinggal, alumni berbagai jenjang pendidikan, serta keluarga besar atau trah.
Mengikuti acara ini diharapkan akan mempererat hubungan dan menghapus segala kesalahan yang pernah dilakukan baik secara sengaja maupun tidak. Dengan demikian, hubungan kembali cair. Tapi terkadang ada rasa malas buat menghadirinya karena sebelas alasan di bawah ini. Apakah kamu juga merasakannya?
1. Hampir gak pernah bertemu dan berinteraksi lagi

Misalnya, undangan halalbihalal untuk alumni sekolah. Kamu yang sudah bertahun-tahun gak ikut reuni menjadi berpikir buat apa bermaaf-maafan kalau kalian saja tak pernah berjumpa atau sekadar berkomunikasi via grup? Hampir tidak mungkin kalian saling menyakiti. Kalaupun dulu ada kesalahan seharusnya telah saling memaafkan ketika kalian masih sempat berjumpa.
2. Di acara begini tetap saja ada yang bergosip atau pamer pencapaian

Halalbihalal tentu acara yang sangat baik. Bertemu langsung untuk bermaaf-maafan terasa lebih melegakan hati daripada hanya melalui chat. Akan tetapi, sepertinya orang yang gemar bergosip dan pamer pencapaian memang ada di mana-mana.
Apalagi di acara seramai halalbihalal. Ini menjadi kesempatan besar buatnya tambah seru bergunjing atau unjuk kekayaan serta prestasi. Bila orang yang bersifat begini cukup banyak, kamu pun lebih suka di rumah saja daripada dibikin sebal mendengarkannya
3. Ada kelompok-kelompok, tidak bisa membaur

Dari sekian banyak orang yang hadir tentu tidak semuanya akrab. Namun, adanya kelompok-kelompok yang memisahkan diri dengan mencolok bikin kamu merasa gak nyaman. Khususnya jika dirimu tidak memiliki kelompok sedangkan grup-grup yang ada bersikap kurang ramah padamu. Kamu menjadi merasa terasing di acara yang seharusnya mendekatkan semua orang.
4. Lokasinya jauh

Acara hahalbihalal juga sering diselenggarakan di tempat makan yang luas dan pemandangannya bagus. Harapannya bisa menampung semua tamu serta banyak spot menarik buat berfoto. Akan tetapi, tak jarang ini bikin lokasinya cukup jauh.
Kamu yang tidak punya kendaraan pribadi menjadi kesulitan buat datang. Untuk mencegah hal ini selalu terjadi, usulkan tempat lain yang lebih berada di tengah-tengah rumah seluruh undangan. Sampaikan bahwa dengan begitu, lebih banyak orang bisa hadir. Tempatnya mungkin tidak terlalu bagus, tetapi tujuan bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan semua undangan tercapai.
5. Masih capek sehabis mudik

Undangan halalbihalal yang terlalu mepet dengan berakhirnya masa arus balik juga berisiko sepi. Orang-orang masih lelah selepas rangkaian kegiatan mudik. Terlebih acara halalbihalal diadakan di tempat yang jauh. Koper saja belum selesai dibongkar sehingga kamu lebih memilih titip salam saja buat semua undangan yang bisa datang.
6. Bentrok dengan waktu kerja

Lantaran banyak acara halalbihalal diselenggarakan selepas libur Lebaran berarti kamu sudah masuk kerja. Jika acaranya di malam hari serta tempatnya dekat tentu dirimu masih bisa datang. Namun bila acara digelar pagi, siang, atau sore kamu dapat dipastikan tidak bisa memenuhi undangan.
Begitu juga kalau waktu pelaksanaannya bertabrakan dengan jadwalmu bekerja secara sif. Bisa saja dirimu minta bertukar jadwal dengan teman yang mau. Akan tetapi, rasanya gak enak karena bukan untuk acara yang amat mendesak. Takutnya dia juga masih lelah dan belum cukup tidur.
7. Acara terlalu lama

Sekarang orang cenderung kurang menyukai semua acara yang berlangsung lama. Ini pengaruh dari bertambahnya kesibukan. Bila acara halalbihahal makan waktu lebih dari 1 jam, kamu gak cuma bosan melainkan tugas-tugasmu dapat terbengkalai. Pilihanmu hanya datang sebentar dan pamit pulang sebelum acara berakhir atau gak hadir sekalian bila takut pulang duluan dicap tak sopan.
8. Tidak ada saudara yang sepantar

Acara halalbihalal bersama teman-teman tentu mempertemukanmu dengan orang-orang yang sepantar. Obrolan di sepanjang acara menjadi seru dan gak membosankan. Tapi kegiatan bermaaf-maafan di keluarga besar atau trah sering kali dihadiri oleh orang-orang berusia lanjut. Kamu yang paling muda menjadi setengah hati buat datang walau dirimu hanya perlu bersalam-salaman, duduk, mendengarkan, serta makan.
9. Tak percaya diri datang sendiri

Saat usiamu 30 tahun, acara halalbihalal biasanya didominasi oleh keluarga. Setiap tamu datang bersama paling tidak pasangannya. Namun, banyak pula undangan yang hadir bersama anak-anak. Kamu menjadi gak percaya diri melangkah sendirian. Rasanya seakan-akan semua orang menatapmu dengan aneh. Padahal, datang sendirian jauh lebih baik ketimbang tak pernah memenuhi undangan.
10. Ada musuh bebuyutan

Entah sudah berapa kali Lebaran, perasaanmu pada seseorang belum juga membaik. Kalian punya masalah di masa lalu atau justru persoalannya hanya dari kacamatamu saja. Ia malah merasa gak ada perselisihan apa pun denganmu.
Mumpung momennya bagus, kamu harus bisa menghentikan rasa permusuhan dalam diri dengan datang serta bermaaf-maafan dengannya. Lakukan penuh keikhlasan agar tahun depan gak ada lagi perasaan malas menghadiri halalbihalal.
11. Sering mendapatkan pertanyaan sensitif

Pertanyaan ke arah privasi memang bikin tidak nyaman dan masih menjadi momok bagi sebagian orang. Kamu yang tahun-tahun sebelumnya terus mendapat pertanyaan kapan nikah dan sebagainya menjadi kapok datang di acara halalbihahal. Jadikan ini pelajaran bersama untuk tidak sibuk menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi dan yakin masih banyak topik yang dapat dibicarakan.
Acara halalbihalal perlu diadakan guna menjalin kedekatan dan hubungan yang bebas dari dendam. Bila kamu diundang, usahakan buat menghadirinya agar tidak terasing dari pergaulan. Sebaliknya kalau dirimu yang menjadi panitia, pastikan pemilihan tempat serta waktunya pas buat semua orang. Jalin interaksi yang baik selama acara agar ketika pulang tidak ada hati yang diam-diam kesal lagi.