Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Menjadi Sosok yang Suportif, Sebar Energi Positif

ilustrasi berpelukan (pexels.com/Thirdman)

Setiap orang pasti pernah mengalami fase sulit dalam hidupnya. Ketika menjalani momen tersebut, rasanya waktu berjalan begitu lambat, sehingga permasalahan yang ada semakin menyiksa diri. Keadaan ini akan menjadi bertambah parah tatkala tidak ada orang yang bisa memberikan dukungan, meski hanya sekadar menemani sejenak.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya belajar untuk menjadi pribadi yang dapat menciptakan dukungan. Siapa saja sebaiknya mencoba untuk lebih memahami orang lain karena setiap kebaikan dapat menjadi alasan bagi seseorang yang sedang menderita untuk kembali mengumpulkan kekuatan, sehingga mampu bangkit dan memulai lembar baru. Lantas, bagaimana caranya agar menjadi sosok inspiratif yang suportif? Tenang, ikuti saja tips sederhana di bawah ini, ya!

1.Berusaha untuk aktif mendengarkan

ilustrasi mendengarkan pembicaraan (pexels.com/Anthony Shkraba)

Seseorang yang sedang bingung karena dilanda masalah kerap kali merasa menjalani hari yang semakin berat tatkala tidak ada orang yang benar-benar bisa mendengarkan keluh kesahnya. Padahal, dia hanya ingin mengurangi sedikit beban dengan bercerita, tanpa meminta bantuan lainnya. Keadaan seperti ini dapat membuat orang tersebut menjadi frustrasi.

Oleh sebab itu, jadilah orang yang suportif saat ada yang memerlukan bantuanmu dengan cara aktif mendengarkan. Hanya dengan berusaha mendengar apa pun yang disampaikan orang tersebut, ini telah membuktikan bahwa kamu ada untuknya. Hasilnya, orang itu pun merasa mendapatkan dukungan berarti, sehingga tidak lagi menjalani hari yang terlalu menyiksa.

2.Coba untuk memberikan validasi atas perasaan seseorang

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika seseorang sedang bercerita, terlepas dari senang atau sedih yang dia rasakan, semua itu adalah valid. Meski terkadang ekspresi yang ditampakkan tidak terlalu cocok dengan kisah yang disampaikan, itu bukan berarti dia berbohong. Bisa saja dia hanya tidak pandai mengungkapkan situasi yang dihadapinya melalui mimik wajah.

Nah, memberikan validasi merupakan salah satu bentuk dukungan yang nyata kepada seseorang. Ini menimbulkan sensasi kelegaan tersendiri, meski orang yang bersangkutan sebenarnya sedang mengalami kesulitan. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengakui kebenaran perasaan siapa saja yang sedang menceritakan keadaannya kepadamu. Dengan begini, kamu telah memberikan pertolongan yang dia butuhkan.

3.Hibur untuk memberikan distraksi sejenak

ilustrasi bersantai (pexels.com/Ron Lach)

Mengalami situasi yang sulit adalah mimpi buruk yang tidak pernah diharapkan kehadirannya. Oleh karena itu, setiap orang yang sedang bermasalah tentu berusaha mencari cara agar dapat segera lepas dari keadaan yang menjeratnya. Sayang sekali, terkadang solusi yang diharapkan tidak kunjung didapatkan, sehingga malah menambah beban pikiran.

Jika kamu ingin berusaha menjadi sosok yang positif bagi orang itu, maka tidak ada salahnya mencoba menghibur untuk menghadirkan distraksi sejenak. Ajak orang tersebut jalan-jalan, menikmati makanan yang enak, atau sekadar melakukan sesuatu untuk memancing gelak tawa. Hal seperti ini mampu membuat tubuh rileks, sehingga bisa berpikir lebih jernih. Siapa tahu, setelah adanya keceriaan itu, ide perihal jalan keluar permasalahan akan muncul.

Menjadi sosok yang suportif merupakan salah satu usaha untuk menghadirkan kebaikan yang luas. Siapa pun bisa merasa nyaman saat bersamamu, bahkan mendapatkan energi positif yang mendorong mereka untuk mampu bangkit dari keterpurukannya. Oleh karena itu, jangan ragu untuk melakukan beberapa hal seperti yang dijelaskan dalam artikel ini agar dapat membantu sebanyak mungkin orang yang membutuhkan. Selama itu bermanfaat, mengapa tidak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us