Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Menunjukkan Pencapaian Adalah Hal Berbeda dari Pamer Semata

ilustrasi karyawan wanita (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi karyawan wanita (pexels.com/Antoni Shkraba)

Saat ini, media sosial sudah menjadi tempat khusus di mana setiap orang dapat mengekspresikan apa yang dirasa. Di samping banyaknya orang yang gemar membagikan daily life atau rutinitas hidup hariannya. Ada pula sosok lain yang sesekali menunjukkan pencapaian yang didapatnya lewat media sosial pribadinya.

Meskipun gak ada yang salah dari mengunggah pencapaian sendiri. Namun, seringnya hal ini menjadi bahan perbincangan buat beberapa orang. Gak sedikit orang yang merasa, bahwa sebuah prestasi ada baiknya disimpan sendiri saja, daripada dibagikan ke dunia maya.

Selain itu, ada pula yang beranggapan bahwa mengumbar pencapaian itu sebenarnya sama saja dengan tindakan pamer. Padahal, kenyataannya gak begitu, lho. Coba, deh, simak artikel berikut untuk mengetahui perbedaannya!

1. Niat awalnya saja sudah tidak sama

ilustrasi menentukan niat (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi menentukan niat (pexels.com/Ivan Samkov)

Kalau mengintip dari niat awalnya, sebenarnya sudah dapat dipahami bahwa perilaku menunjukkan pencapaian itu sangat berbeda jauh dari pamer.

Tindakan menunjukkan pencapaian biasanya didasari atas keinginan untuk mengekspresikan diri serta berbagi kebahagiaan dengan dunia. Sementara pamer, umumnya dilakukan dengan tujuan menyombongkan diri semata.

2. Ada karakteristik yang berbeda dari keduanya

ilustrasi memamerkan belanjaan (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi memamerkan belanjaan (pexels.com/Gustavo Fring)

Bila dilihat dari karakteristiknya, sebenarnya mudah sekali untuk membedakan dua perilaku ini. Seseorang yang menunjukkan pencapaian biasanya hanya fokus ke diri sendiri saja tanpa sekalipun merendahkan orang lain.

Sedangkan mereka yang gemar pamer, meskipun pencapaiannya benar-benar ada dan bukan kebohongan. Tapi karena tindakannya diiringi dengan melebih-lebihkan diri serta menyudutkan orang lain, itulah kenapa perilaku ini terlihat sangat negatif.

3. Tidak butuh pengakuan vs butuh pengakuan

ilustrasi bahagia tanpa validasi (pexels.com/Matthias Cooper)
ilustrasi bahagia tanpa validasi (pexels.com/Matthias Cooper)

Mereka yang menunjukkan pencapaian sebenarnya tidak memerlukan pujian maupun rasa kagum dari orang lain. Sosok seperti ini tidak bergantung pada respon orang lain atas pencapaiannya. Namun, bukan berarti mereka akan menolak respon positif yang diarahkan padanya. Tentu mereka akan dengan senang hati menerimanya.

Lain halnya dengan sosok yang suka pamer, orang-orang seperti ini sangat butuh atensi atau perhatian dari orang lain. Mereka akan sangat jengkel bila tidak ada orang yang menanggapi unggahannya.

4. Dampak yang ditimbulkan pada orang lain

ilustrasi menyimak pembicaraan (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi menyimak pembicaraan (pexels.com/SHVETS production)

Menunjukkan pencapaian dapat bermanfaat buat orang lain. Ketika seseorang secara kebetulan melihat unggahan yang kamu bagikan, bukan tidak mungkin hal itu dapat membuat mereka tergerak untuk melakukan hal yang sama.

Kalaupun tidak memotivasi untuk bertindak nyata, minimal energi positif yang ditularkan lewat unggahan tersebut. Di mana hal itu dapat menjadi penyemangat sekaligus pembangkit mood buat orang lain.

Sangat berbanding terbalik dengan perilaku pamer, tindakan ini seringnya menimbulkan perasaan tidak nyaman pada orang lain. Bukannya terkesan, kebanyakan orang justru malah ingin menjauhi mereka yang doyan pamer.

Terbukti bahwa ada banyak perbedaan mendasar dari perilaku menunjukkan pencapaian dengan pamer. Setelah ini, jangan lagi memandang sinis orang yang suka mengumbar prestasinya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Hay Lee
EditorHay Lee
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Pertimbangan sebelum Beli Meja Kopi Kaca untuk Interior Modern

03 Okt 2025, 23:32 WIBLife