4 Bukti Menghindari Masalah Bepengaruh Buruk pada Rasa Percaya Diri

Menghindari konflik ialah jalan pintas yang seringkali dipakai orang-orang untuk mengatasi masalah. Banyak alasan orang melakukannya, mulai dari tidak suka menghadapi konflik, tidak ingin bersitegang dengan orang terdekat, dan masih banyak lagi. Namun, perlu disadari bahwa kebiasaan ini sama sekali tidak sehat.
Bukannya menyelesaikan, yang ada malah menambah semakin banyak masalah baru, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Salah satunya adalah menurunkan rasa percaya diri. Berikut penjelasannya.
1.Menghindari masalah bikin kamu kesulitan membela diri

Akar dari sebuah masalah atau konflik ialah perbedaan pendapat. Ada kalanya kita mengalah, tapi ada kalanya kita memperjuangkan pendapat dan suara kita untuk didengar. Bukankah itu esensi relasi? Saling bertukar pikiran, pendapat, karakter untuk akhirnya semakin mengenal satu sama lain sekaligus menemukan penyelesaian untuk kedua belah pihak.
Berkonflik secara sehat akan menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian dalam menghadapi orang lain. Sebaliknya, seseorang yang hobi menghindari konflik cenderung rendah diri, berpikir bahwa pendapatnya tidak penting dan sama sekali tidak menarik.
2.Menghindari konflik bikin kamu jadi orang yang gak enakan

Akui saja, salah satu alasan kita menghindari konflik karena tidak berani mengonfrontasi orang lain. Rasanya orang di sekitar kita selalu terlihat lebih keren, lebih pintar, lebih baik dalam segala hal. Tanpa disadari, ini membuat kita merasa ciut dan rendah diri.
Bila disimpan-simpan, kebiasaan ini akan membentuk kepribadianmu menjadi orang yang tidak berani berdiri untuk diri sendiri. Siapa lagi yang akan membela dirimu kalau bukan kamu? Siapa lagi yang akan percaya pada dirimu kalau tidak dimulai dengan kamu sendiri?
3.Jadi kesulitan memercayai orang lain

Kebiasaan menghindari masalah bikin hubungan yang terbentuk jadi dangkal dan tidak berkualitas. Kamu dan doi hanya bisa haha-hihi bersama, tapi ketika hal tidak mengenakkan terjadi, kalian tanpa disadari akan saling menyakiti satu sama lain.
Akhirnya, kamu pun jadi sulit untuk percaya pada orang lain. Penurunan kualitas hubungan interpersonal juga berdampak pada bagaimana kamu memandang dirimu. Selalu ada intimidasi dan penyesalan yang menghantui, yang seharusnya bisa diselesaikan dengan komunikasi secara jujur dan terbuka pada orang-orang di sekelilingmu.
4.Pelampiasan yang gak sehat pada diri sendiri

Kamu mungkin bisa tampak baik-baik saja di depan orang lain, tapi menanggung beban emosional yang berat sendirian. Konflik yang tidak nyaman membuatmu merasa capek dan tertekan. Tapi alih-alih membicarakannya pada orang yang bersangkutan, kamu malah lebih memilih untuk memendam.
Tanpa disadari, kamu melampiaskannya pada dirimu sendiri. Entah dengan menyalahkan atau menghukum dirimu, kebiasaan toksik seperti ini dapat merusak percaya diri.
Konflik adalah bagian penting yang gak bisa dihapus dalam hubungan. Setidak nyaman dan setidakmenyenangkan apa pun, konfliklah yang membuat hubungan bisa bertumbuh secara sehat. Empat poin di atas jadi pengingat untukmu selalu belajar menghadapi masalah, agar tidak jatuh dalam lingkaran toksik yang merugikan diri sendiri.