4 Dampak yang Ditimbulkan oleh Rumah yang Lembap, Atasi Segara!

Kelembapan di dalam rumah sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rembesan air hujan melalui celah atau retakan, serta dipengaruhi oleh perubahan suhu dan cuaca. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, namun juga dapat mengakibatkan berbagai masalah serius. Kelembapan yang tinggi di dalam ruangan dapat merusak properti dan membahayakan kesehatan penghuninya.
Nah, artikel ini akan mengulas empat dampak yang ditimbulkan oleh kelembapan yang terus-menerus terjadi di dalam rumah. Jangan anggap remeh masalah ini, karena konsekuensinya dapat berdampak signifikan pada perabotan rumah tangga, bahkan kesehatanmu.
1. Pertumbuhan jamur

Lingkungan hunian yang ideal memiliki tingkat kelembapan yang seimbang. Kondisi rumah yang terlalu lembap, terutama ketika udara hangat dan lembap bersentuhan dengan permukaan dingin, akan menghasilkan uap air. Uap air ini kemudian akan menempel pada dinding atau langit-langit, sehingga menciptakan lingkungan yang sangat cocok bagi pertumbuhan jamur.
Jamur yang tumbuh di dalam rumah dapat mencemari berbagai permukaan, termasuk dinding, langit-langit, perabotan, dan bahkan tekstil seperti pakaian serta tempat tidur. Kelembapan yang tinggi menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan dan perkembangbiakan jamur. Oleh karena itu, penting untuk segera mengatasi masalah kelembapan di rumah agar terhindar dari dampak buruknya.
2. Merusak struktur bangunan dan perabotan

Perubahan suhu dan iklim secara signifikan memengaruhi tingkat kelembapan di dalam ruangan. Udara lembap di luar ruangan cenderung meningkatkan kelembapan di dalam rumah, terutama jika terdapat kerusakan seperti kebocoran yang memungkinkan air hujan masuk. Perubahan suhu juga dapat memperparah kondisi kelembapan dalam rumah.
Kelembapan yang tinggi menciptakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Jamur dapat merusak struktur bangunan, menyebabkan cat dan wallpaper mengelupas, dan merusak perabotan.
Oleh karena itu, penting untuk secara rutin memeriksa kondisi rumah, terutama pada area yang rentan terhadap kebocoran. Perubahan warna pada dinding, pengelupasan cat atau wallpaper merupakan indikasi adanya masalah kelembapan yang perlu segera ditangani.
3. Masalah kesehatan

Pertemuan antara udara hangat dan dingin menghasilkan uap air yang dapat meningkatkan kelembapan dalam ruangan. Ventilasi yang buruk juga dapat memperparah kondisi ini. Kelembapan tinggi menjadi pemicu utama pertumbuhan jamur, terutama di sudut-sudut ruangan yang lembap akibat rembesan air atau kebocoran.
Selain merusak dinding, cat, wallpaper, dan struktur bangunan, jamur juga berdampak buruk pada kesehatan. Spora jamur yang terhirup dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti asma, alergi, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan kulit. Oleh karena itu, masalah kelembapan yang tinggi tidak boleh diabaikan. Sebab, hal ini juga berdampak serius terhadap kesehatan penghuni rumah.
4. Menimbulkan bau tidak sedap

Salah satu masalah umum yang sering terjadi saat musim hujan adalah kebocoran yang menyebabkan masuknya air ke dalam rumah, sehingga meningkatkan tingkat kelembapan. Kondisi ini diperparah oleh hunian yang memiliki sirkulasi udara yang buruk. Tanda-tanda rumah lembap antara lain munculnya jamur pada dinding dan plafon, mengelupasnya cat, serta timbulnya bau tidak sedap.
Bau tidak sedap tersebut dihasilkan oleh pertumbuhan jamur. Selain mengganggu kenyamanan, bau tidak sedap juga mengindikasikan adanya masalah kelembapan yang serius. Oleh karena itu, masalah kelembapan perlu segera ditangani untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah.
Nah, untuk mengatasi masalah kelembapan tinggi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, identifikasi dan perbaiki sumber kebocoran pada atap, pipa, atau dinding. Kedua, gunakan dehumidifier atau exhaust fan untuk mengurangi kelembapan udara. Selain itu, hindari menumpuk barang-barang yang dapat menyerap kelembapan. Terakhir, lakukan pembersihan rumah secara rutin untuk mencegah pertumbuhan jamur.