4 Fakta Kehidupan Sosial yang Bisa Mengubah Mindset Kamu

Kehidupan sosial merupakan interaksi yang terjalin antara manusia satu dan lainnya dalam lingkup masyarakat. Yang mana setiap individu dalam interaksi sosial tersebut, akan tercipta komunikasi. Dari komunikasi tersebut, akan berkembang menjadi hubungan yang saling membutuhkan, atau justru sebaliknya.
Maka, untuk mempermudah kita menjalin interaksi sosial, mengetahui beberapa fakta tentang kehidupan sosial penting dilakukan. Misalnya yaitu memahami fakta bahwa lingkup pertemanan bisa membentuk mindset. Sehingga, memahami hal ini bisa membuat kita jadi lebih berhati-hati. Setidaknya ada empat fakta kehidupan sosial yang bisa mengubah hidup dan mindset kamu. Selengkapnya ikuti daftarnya jangan di skip, ya!
1. Kamu akan terus merasa kesepian jika berharap orang lain bisa membahagiakan dan mengisi kekosongan

Setiap orang pasti memiliki cara masing-masing untuk mencari kebahagian. Bukan hanya mengandalkan diri sendiri, tetapi juga berusaha mencari kebahagiaan dari orang lain. Misalnya kita mencari pasangan atau kekasih tujuannya agar ia bisa memberikan kebahagiaan. Tetapi meskipun sebenarnya wajar, menggantungkan kebahagiaan pada orang lain justru akan rentan membuat kamu kesepian.
Mengapa bisa begitu? Pasalnya menggantungkan kebahagiaan ke orang lain, akan memberikan kecenderungan kamu berekspektasi lebih ke mereka. Kalau tidak terpenuhi, ini akan membuat kamu kecewa atau bahkan frustasi. Lebih parahnya, hal tersebut akan membuat kamu gampang menyalahkan.
Padahal, menciptakan kebahagiaan bukan tugas orang lain, tetapi merupakan tanggung jawab diri sendiri. Madsudnya, kita sendiri yang lebih tahu tentang apa yang dibutuhkan, kelebihan, dan kekurangan. Sebaliknya, orang lain hanya bisa menjadi perantara atau teman untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Sehingga untuk mengetahui apa yang dibutuhkan tersebut, hal pertama yang penting dilakukan yaitu mengenali diri sendiri dengan baik.
2. Jika ada orang yang menemani kamu saat bahagia dan tetap ada di situasi sulit, berarti dia adalah belahan jiwa

Ibaratnya taman yang ditumbuhi bunga dengan warna yang bervariasi, dalam kehidupan sosial kita juga akan menemui orang-orang dengan sikap yang beranekaragam. Bukan hanya mereka yang baik, tetapi ada juga yang sebaliknya. Nah, mengenali karakter seseorang ini sering kali menjadi kesulitan tersendiri. Apalagi jika kamu belum mengenal betul kepribadian dan sifat orang tersebut.
Meskipun demikian jangan khawatir, jika kamu menemui seseorang yang mau menemani saat bahagia dan tetap ada di situasi sulit, ini perlu dipertahankan. Sebab, sikap tersebut menjadi tanda bahwa seseorang tersebut adalah teman sejati atau bahkan belahan jiwa kamu. Misalnya yaitu seseorang yang mau mendengarkan tanpa menghakimi, mendorong kamu untuk tidak gampang menyerah, dsb. Tetapi jika kamu mendapat perlakukan sebaliknya, tetap menjadi diri sendiri dan terapkan batasan yang sehat, ya.
3. Lingkup pertemanan akan membentuk mindset hingga kualitas diri kamu

Fakta kehidupan sosial selanjutnya yang penting direnungkan yaitu bahwa lingkup pertemanan akan membentuk mindset, kualitas diri, hingga proses pencarian jati diri kamu. Yang mana semua itu akan berpengaruh pada hidup kamu, tergantung bagaimana kamu menyikapi. Misalnya lingkup pertemanan yang positif dan supportif, akan menuntun kamu ke arah kebaikan. Sebaliknya, circle yang negatif bisa membawa kamu ke arah keburukan.
Sebagai contoh, jika kamu berteman dengan orang-orang yang suka kegiatan sosial dan menabung, secara perlahan pola pikir dan cara pandang jamu juga akan terpengaruh. Alhasil, kamu juga akan melakukan hal yang sama. Jadi meskipun kelihatannya sepele, circle pertemanan akan mempengaruhi kehidupan kamu masa sekarang dan masa depan.
Meskipun begitu bukan berarti kamu harus selalu pilih-pilih teman, ya. Kamu boleh berteman dengan siapa saja, asalkan dapat memilih dan membedakan hal-hal yang baik dan buruk. Selain itu, miliki pendirian dan jangan mudah tergiur pada hal-hal yang buruk di luar.
4. Orang lain cenderung fokus pada penampilan dan tindakan diri sendiri

Rasanya wajar jika kita pernah mencemaskan apa yang orang lain pikirkan tentang diri sendiri. Misalnya tentang cara berpakaian, sikap saat berbicara, dsb. Meskipun demikian faktanya, sebagian orang tidak benar-benar peduli dengan apa yang kita lakukan. Sebab kebanyakan dari mereka lebih fokus pada pikiran masing-masing. Sehingga, kalau kita hanya fokus pada pemikiran negatif tersebut, maka hanya akan meningkatkan kecemasan atau anxiety.
Maka untuk meminimalisir kecemasan seperti itu, kamu bisa mengalihkan perhatian. Misalnya dengan bersikap santai menghadapi situasi dan mengalihkan fokus dengan mengobrol dengan orang lain, misalnya. Namun kalau masih terasa sulit, kamu bisa melakukan analisis ringan mengenai kemungkinan diperhatikan orang lain. Misalnya orang lain memperhatikan karena baju yang terbalik atau gaya fashion baru, dsb. Dengan melakukan analisis meskipun tidak selalu maksimal, ini akan membantu kamu untuk tahu alasannya.
Pada dasarnya, ada berbagai fakta tentang kehidupan sosial yang akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika kita menggantungkan kebahagiaan pada orang lain, ini justru bisa membuat kita terus merasa kesepian. Maka dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, setidaknya bisa mengubah sudut pandang kita tentang kehidupan menjadi lebih baik.