Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal Ini Bukan Jaminan Hidup Bahagia, Jangan Terkecoh

ilustrasi bahagia (Pexels.com/RDNE Stock project)

Siapa sih yang ingin hidupnya menderita? Pastilah hampir semua orang menginginkan hidup yang bahagia di dunia ini. Namun, apabila kekayaan, kepintaran, kepopuleran dan kecantikan yang menjadi patokan kebahagiaan dalam kehidupan nyata, seharusnya mereka yang telah meraih semua ini adalah golongan orang yang paling beruntung dan bahagia di dunia. Nyatanya, mereka lebih banyak gagal dalam kehidupannya.

Mengapa demikian? Berikut alasan mengapa hal-hal di atas bukanlah jaminan untuk hidup bahagia. Yuk, simak artikelnya dan lihat apa pelajaran di dalamnya yang bisa kita raih.

1.Kekayaan

ilustrasi kekayaan (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Uang  akan bekerja untuk mereka yang paham cara memanfaatkannya,  uang juga akan melayani mereka yang bijaksana dalam menggunakannya. Tapi, jangan lupa bahwa uang juga bisa berkuasa untuk memperbudak manusia yang bermental miskin. Yakni, orang yang tergesa-gesa dalam mengeluarkan uang untuk hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan tapi dirasa perlu untuk memenuhi gaya hidupnya.  

Jadi, apabila kamu ingin atau malah sudah kaya, latihlah kecerdasan finansial dan milikilah mental kaya. Karena sekaya apa pun seseorang apabila kecerdasan emosinya rendah, ia akan dengan mudah melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain.

Maka, bukan kekayaanlah yang menjamin kebahagiaan hidup melainkan bagaimana diri sendiri menyikapi kekayaan yang sudah tuhan titipkan kepada kita, entah besar ataupun kecil kita sendirilah yang memaknainya.

2.Kecantikan

ilustrasi kecantikan (Freepik.com/studioredcup)

Salah satu hal yang patut kita sadari adalah kalimat yang menyatakan bahwa semua perempuan itu cantik. Namun, kecantikan paras yang tidak diikuti dengan inner beauty akan membuat perempuan terlihat menarik pada awalnya, tapi lama kelamaan akan jadi membosankan. 

Maka, latihlah juga kecantikan hati atau inner beauty-mu agar kebahagiaan selalu menaungi. Karena jika kita memiliki nilai positif seperti empati, kebaikan dan kasih sayang, kita akan cenderung merasa lebih bahagia.

3.Berpendidikan tinggi

ilustrasi berpendidikan tinggi (Freepik.com/artursafronovvvv)

Berpendidikan tinggi bukan berarti seseorang akan cakap dalam mengarungi kehidupan. Seringkali, mereka yang merasa pintar berakhir pada kurangnya empati pada orang lain dan hanya mementingkan diri sendiri. Sehingga, orang lain jadi membencinya dan hal ini juga bisa merugikan diri sendiri. Jadi, jika kamu merasa pintar, jangan lupa untuk melatih juga kecerdasan emosional kamu.

4.Popularitas

ilustrasi populer (Freepik.com/freepik)

Ketenaran juga perlu disikapi dengan bijaksana agar hidup tidak terombang-ambing dalam arus popularitas. Banyak selebriti yang merasa depresi dan hidupnya tidak bahagia karena kurangnya privasi akibat dari popularitasnya. Maka, jika kamu populer, latihlah kecerdasan spiritualmu dan yakini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah titipan.

Jadi, menyerahkan hidup secara penuh kepada sang maha kuasa akan membuat kita tenang dalam mengarungi kehidupan ini. Perlu kita ketahui juga bahwa bahagia bisa kita raih kapan saja dan dimana saja dari berbagai hal sederhana sekalipun. Namun, jika kamu sudah dititipkan kecantikan, kepintaran, popularitas dan kekayaan, manfaatkanlah kesempatan itu untuk meraih sebanyak-banyaknya keberkahan dan kebaikan.

Secara umum, masyarakat selalu menghargai mereka yang kaya, cantik, populer dan berpendidikan tinggi. Walaupun kita belum sampai pada level tersebut, tetap hargai diri sendiri dan sadari betapa banyak nikmat yang telah tuhan titipkan kepada kita. Karena menurut seorang life coach, Tuhan akan menitipkan hal-hal besar kepada mereka yang mampu menghargai hal-hal kecil dalam hidupnya.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadya Febri Harlifia
EditorNadya Febri Harlifia
Follow Us