4 Jenis Self Criticism yang Dapat Menghancurkan Rasa Percaya Dirimu

Mengkritik diri sendiri sebenarnya wajar dan bahkan bisa membantumu untuk berkembang. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, kritik terhadap diri sendiri justru bisa berdampak buruk pada kesehatan mental serta cara kamu memandang dirimu. Alih-alih memperbaiki, kebiasaan ini bisa merusak rasa percaya diri dan membuatmu terus merasa tidak cukup baik.
Akibatnya, kamu bisa terjebak dalam siklus negatif yang menghambat kebahagiaan dan perkembangan pribadi. Tanpa kamu sadari, ada beberapa bentuk kritik diri yang mungkin telah kamu lakukan. Berikut ini empat jenis self criticism yang dapat menghancurkan kepercayaan dirimu.
1. Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan (personalisasi)

Personalisasi adalah mekanisme psikologis di mana seseorang cenderung menganggap bahwa segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya terutama peristiwa negatif adalah hasil dari tindakan atau sifat pribadinya sendiri.
Dalam konteks self criticism, personalisasi berarti kamu menyalahkan diri sendiri atas kejadian buruk atau kesalahan, meskipun sering kali ada faktor eksternal yang berperan. Kebiasaan ini membuatmu merasa sebagai pusat dari setiap masalah, sehingga kamu terjebak dalam perasaan bersalah dan penyesalan yang berlebihan.
Akibatnya, rasa bersalah ini dapat menghalangi pertumbuhan dan perkembangan dirimu. Untuk mengatasi pola pikir ini, penting untuk mengevaluasi situasi dengan lebih objektif.
Tanyakan pada diri sendiri apakah benar ini sepenuhnya tanggung jawabmu atau jika ada faktor lain yang juga berkontribusi. Lepaskan beban yang bukan milikmu, dan fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kendalikan untuk memperbaiki keadaan.
2. Mengabaikan hal-hal positif (filtering)

Filtering adalah kecenderungan untuk fokus hanya pada hal-hal negatif dalam diri sendiri dan pengalaman hidup, sambil mengabaikan atau meremehkan hal-hal positif. Pola pikir ini sering muncul ketika kamu menerima pujian atau pengakuan, tetapi lebih memilih untuk tidak memperhatikannya karena terlalu fokus pada kritik atau kegagalan.
Akibatnya, pola pikir ini dapat menciptakan pandangan negatif tentang dirimu sendiri. Ketika kamu hanya melihat sisi buruk dari dirimu, perasaan tidak layak dan rendah diri akan muncul, yang dapat menghancurkan rasa percaya dirimu.
Untuk menghindari pola pikir ini, kamu bisa mencatat pencapaian dan hal-hal positif yang telah kamu lakukan. Misalnya, kamu bisa menggunakan jurnal untuk mencatat hal-hal baik yang terjadi setiap harinya.
Dengan melakukan kebiasaan ini, kamu dapat membantu mengalihkan fokus dari hal-hal negatif ke aspek positif dalam hidupmu, sehingga memperkuat rasa percaya diri.
3. Melihat segalanya dalam dua arah (polarisasi)

Polarisasi adalah bentuk self criticism yang menciptakan pola pikir ekstrem. Ketika kamu melihat segalanya dalam dua arah yang berbeda, seperti hanya ada kesuksesan atau kegagalan, kamu cenderung merasa tidak berharga jika tidak mencapai standar yang tinggi. Jenis self criticism ini juga menghalangi kemampuanmu untuk mengakui pencapaian kecil dan belajar dari kesalahan.
Hal ini membuatmu lebih keras pada diri sendiri, mengurangi rasa percaya diri, dan meningkatkan perasaan ketidakcukupan. Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu melatih dirimu untuk melihat berbagai aspek dalam suatu situasi. Cobalah untuk menetapkan standar yang realistis dan sering-sering praktikkan penerimaan diri.
4. Membayangkan skenario terburuk (Catastrophizing)

Catastrophizing adalah pola pikir di mana kamu membayangkan skenario terburuk dari suatu situasi, meskipun kemungkinan terjadinya sangat kecil. Pola ini sering menyebabkan kamu mengalami kecemasan berlebihan dan mengurangi rasa percaya diri, karena kamu merasa terjebak dalam ketakutan akan kegagalan.
Ketika kamu terjebak dalam pikiran ini, kamu cenderung menghindari tantangan dan menyalahkan diri sendiri atas hasil yang tidak sesuai harapan. Untuk mengatasi catastrophizing, identifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pemikiran yang lebih realistis. Dengan demikian, kamu dapat memperbaiki pandangan diri dan meningkatkan kepercayaan dirimu.
Menghadapi dan mengatasi jenis-jenis self criticism ini sangat penting untuk membangun kembali rasa percaya dirimu. Selalu ingat bahwa kritik diri yang sehat dapat membantumu untuk berkembang, tetapi jika berlebihan, seperti yang telah dijelaskan di atas, hanya akan dapat menghambat kemajuanmu.
Dengan memahami pola ini, kamu dapat mulai mengambil langkah untuk mengubah cara pandangmu terhadap diri sendiri dan membangun rasa percaya diri yang lebih kuat. Semoga bermanfaat!