4 Keahlian yang Harus Dimiliki Copywriter, Gak Hanya Menulis

Pekerjaan copywriting beririsan dengan divisi pemasaran atau marketing. Umumnya proses menulis naskah copy tak akan terlepas dari tim marketing. Mulai dari sosial media spesialis, admin sosial media, desain grafis, hingga video grafis.

Komunikasikan pada klien, pekerjaanmu perlu berkoordinasi dengan siapa saja. Tak jarang copywriter perlu koordinasi ide dengan desain grafis dan video grafis, terutama jika naskah yang dikerjakan berupa script konten.

Diskusi dengan sosial media spesialis biasanya juga akan membantu merumuskan ide konsep naskah copy. Apalagi sosial media spesialis memiliki pemahaman yang lebih matang tentang target market, ditilik dari data perkembangan sosial media perusahaan.

Penulisan naskah copy tidak serta merta terjadi begitu saja. Sebelum mulai menulis, kamu harus terlebih dahulu meramu konsep copywriting untuk kemudian dikonsulkan pada klien.

Sebelum mengusulkan konsep copywriting, tentunya seorang copywriter harus terlebih dahulu melakukan analisis terkait proyek yang akan dikerjakan. Jadi copywriter wajib mempelajari identitas brand.

Kamu bisa memperdalam pengetahuan tentang brand dengan mengamati sosial media mereka. Selain itu, lakukan pengamatan sosial media kompetitor supaya memberi gambaran referensi ide saat menyusun konsep copywriting.

Menulis naskah copy menjadi tugas inti dari seorang copywriter. Tak mengherankan jika disebut bahwa naskah copywriting adalah luaran atau output dari seorang copywriter.

Pastikan klien sudah memahami konsep naskah copywriting yang telah diusulkan dan didiskusikan bersama. Perhatikan juga usulan ide dari klien saat berdiskusi.

Jika sudah saling sepakat terkait konsep naskah copy, maka kamu bisa lanjut segera mengerjakan proses penulisan naskah. Tuangkan ide-ide yang sudah didiskusikan bersama klien ke dalam tulisan copy.

Menyerahkan naskah copy pada klien bukanlah akhir dari pekerjaan copywriter. Bisa saja setelahnya klien memberi umpan balik atau feedback dari naskah copy yang sudah diserahkan.

Tenang saja. Umpan balik dari klien bukan berarti naskahmu jelek. Umpan balik adalah hal yang wajar dalam proyek copywriting. Sebab tentunya klien menginginkan naskah copy sesuai kebutuhan mereka. Jika masih ada yang belum sesuai, maka wajar jika mereka meminta perbaikan. 

Umpan balik berupa penambahan, pengurangan, atau mungkin sedikit banyak perubahan konsep bisa saja terjadi. Tugas menyunting naskah copy masih menjadi ranah seorang copywriter. Jadi jika naskah sudah selesai, jangan lantas lepas tangan.

Jagalah komunikasi yang baik dengan klien karena ini menjadi poin plus dalam perjalanan karier seorang copywriter. Terus semangat mengakses pengetahuan tentang copywriting, ya!