Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Langkah Menerima Fakta Kamu Tidak Bisa Menyenangkan Semua Orang

ilustrasi wanita (pexels.com/Valeriia Miller)

Ada satu pil pahit yang harus ditelan dalam hidup: tidak semua orang akan menyukaimu. Jauh lebih mudah untuk mendengar ketimbang menghadapi sendiri kenyataannya. Terlebih, ketika kamu secara langsung diperhadapkan dengan orang-orang yang secara terang-terangan menolak dan menentangmu.

Orang yang tidak bisa menerima fakta tersebut akan mengusahakan, bahkan kalau perlu menyakiti diri sendiri, demi mendapat kasih dan cinta dari orang lain. Ujung-ujungnya, kamu sendiri yang rugi.

Untuk itu, perlu dewasa dalam menelan realitas. Berikut empat cara menerima fakta bahwa kamu tidak akan bisa menyenangkan semua orang. No drama-drama, deh!

1.Dengan melakukan people pleasing, kamu tidak sedang bersikap baik atau perhatian

ilustrasi wanita (pexels.com/Darina Belonogova)

Hal pertama yang harus kamu pahami adalah, people pleaser tidak berarti orang baik. Ini ketika kamu mempertaruhkan, bahkan menyangkali pendapatmu sendiri demi menyenangkan hati orang. Kamu memberi diri didikte orang lain dalam mengambil keputusan besar.

Sebenarnya, kamu sedang bersikap disrespect dengan diri sendiri. Pendapatmu pun layak didengar, tapi kamu malah membiarkan suaramu terkubur tanpa berani memperjuangkannya. Lambat laun, bisa-bisa kamu kehilangan jati diri karena terbiasa melakukan apa yang orang lain perintahkan alih-alih berasal dari keinginanmu.

2.Tidak ada yang suka dengan batasan, tapi menghindarinya hanya merugikanmu sendiri

ilustrasi wanita (pexels.com/MART PRODUCTION)

Coba jawab, bagaimana orang akan menghormatimu kalau kamu tidak menghormati dirimu sendiri? Belajarlah untuk tegas dan teguh dalam menetapkan prinsip dan batasan. Itu adalah langkah awal menegaskan prinsipmu pada orang lain.

Bila tidak, orang lain akan bersikap semena-mena terhadapmu. Mereka pikir, kamu baik-baik saja walau sebenarnya tidak. Inilah mengapa penting untuk jelas dan tegas saat awal membangun hubungan.

3.Ubah pikiran "apa yang akan mereka pikirkan" menjadi "apa yang sebenarnya saya butuhkan?"

ilustrasi wanita (pexels.com/RDNE Stock project)

Seorang people pleaser biasanya cenderung memikirkan kebutuhan dan keinginan orang lain lebih daripada kebutuhan diri sendiri. Kamu takut dibilang egois ketika mengambil pilihan atau keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan orang lain.

Untuk mengurangi hal itu, kamu perlu secara sengaja mengubah pola pikirmu. Bukan lagi tentang apa yang orang lain akan pikirkan, tapi apa yang sebenarnya kamu benar-benar butuhkan. Kamu pun perlu mendengar dari sudut pandangmu.

4.Terbiasalah dengan kekecewaan orang lain

ilustrasi wanita (pexels.com/RDNE Stock Project)

Bukan berarti kamu mengecewakan orang secara sengaja terus-menerus ya, tapi satu lagi pil pahit yang harus ditelan dalam hidup: sebaik apa pun kamu berusaha, akan selalu ada orang-orang yang memandang pilihanmu sebelah mata. Jadi, untuk apa dipikirkan terus-menerus? Malah jadi batu sandungan untuk diri sendiri.

Ingatlah bahwa, berkata “tidak” pada keinginan orang tidak berarti kamu jahat. Menetapkan batasan dalam hubungan tidak berarti egois, begitupun dengan memprioritaskan kondisi pribadimu. Jangan jadikan hal tersebut alasan untuk kembali mengambil pilihan yang menyulitkan dirimu.

Memang tidak mudah dan butuh proses yang tidak sebentar, tapi worth it untuk dilakukan. Jangan sampai kamu kehilangan dirimu karena terlalu sering mendengar orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us