4 Tanda Seseorang Sudah Berlebihan dalam Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri adalah salah satu aspek penting dalam hidup seseorang. Dengan mencintai diri sendiri, kamu mampu meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Begitu juga sebaliknya.
Tanpa adanya sikap ini, artinya kamu tidak menghargai diri sendiri, sehingga mungkin sulit menemukan kebahagiaan dan kepuasan. Meski penting, tapi bukan berarti kamu harus melakukannya secara berlebihan, lho.
Bukannya mendapatkan manfaat baiknya, praktik self-love yang berlebihan justru dapat berdampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun hubungan sosial. Nah, jika kamu menemukan empat tanda seperti di bawah ini, artinya kamu sudah kelewat batas dalam mencintai diri sendiri, dan sebaiknya segera berbenah diri. Yuk, simak sampai tuntas!
1. Mencari validasi berlebihan dari orang lain dan merasa paling benar

Meskipun mencintai diri sendiri seharusnya membuat seseorang merasa cukup dengan dirinya, namun beberapa orang mungkin justru terus-menerus mencari validasi dari orang lain.
Tanda ini bisa terlihat dari kebiasaan sering memamerkan diri di media sosial, berharap mendapat pujian, atau merasa tidak nyaman tanpa perhatian dari orang lain. Kebiasaan ini bukanlah self-love yang sehat, melainkan bentuk narsisme yang membuat ketergantungan pada apresiasi orang lain.
Tanda lain dari self-love yang sudah melampaui batas adalah keyakinan bahwa pandangan atau keputusan diri sendiri selalu benar. Seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri bisa menjadi sangat kaku dalam berpikir dan menolak kritik dari orang lain.
Mereka cenderung tidak mau mendengarkan pendapat yang berbeda dan menganggap pandangan mereka sebagai yang paling penting, sehingga sulit berkompromi atau bekerja sama dengan orang lain.
2. Egois dalam hubungan sosial

Orang yang kelewat batas dalam mencintai diri sendiri biasanya juga terlalu mementingkan dirinya dalam hubungan sosial. Mereka tidak ragu untuk menomorsatukan kepentingan pribadi, meski harus mengorbankan orang lain. Dalam pertemanan atau hubungan asmara, mereka mungkin hanya mau menerima, tapi sulit untuk memberikan timbal balik yang tulus.
Gak cuma egois, biasanya mereka juga cenderung sulit menerima bahwa dirinya bisa berbuat salah. Mereka lebih suka menyalahkan orang lain atau situasi daripada mengevaluasi diri. Sikap ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga bisa membuat orang lain merasa frustrasi atau tidak dihargai.
3. Menunjukkan sikap superior dan menghakimi

Tanda lain seseorang terlalu mencintai dirinya sendiri adalah perilaku superior atau merasa lebih baik daripada orang lain. Mereka cenderung menghakimi atau merendahkan orang lain yang berbeda pendapat atau gaya hidup. Sikap ini mudah terlihat ketika berada dalam sebuah kelompok.
Sikap seperti ini bukan hanya tidak menyenangkan, tetapi juga bisa menurunkan kualitas hubungan sosial dan menghambat pertumbuhan pribadi, karena merasa tidak perlu belajar dari orang lain. Artinya sikap ini sebenarnya hanya merugikan diri sendiri dan sesegera mungkin harus berbenah diri.
4. Self reward yang tidak terkontrol

Satu tanda paling kentara yang menunjukkan seseorang sudah kelewat batas dalam mencintai diri sendiri, yaitu ketika dia terlalu banyak atau terlalu sering memberikan hadiah untuk diri sendiri.
Misalnya, kamu baru saja menyelesaikan tugas, lalu memberikan self-reward dengan cara bersantai sepanjang hari. Atau kamu baru berhasil meraih prestasi, lalu membeli banyak barang untuk perayaan. Self-reward yang gak terkontrol seperti ini hanya membuatmu tidak produktif dan boros.
Mencintai diri sendiri adalah hal yang sangat penting, tetapi perlu diingat bahwa self-love yang sehat adalah yang mampu menyeimbangkan kebutuhan pribadi dengan kebutuhan orang lain.
Menghindari empat hal seperti di atas adalah cara-cara sederhana untuk menjaga self-love agar tetap berada di batas yang sehat dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang sekitar.