5 Alasan Hidupmu Selalu Merasa Terkekang, Terpaku Standar Orang Lain!

Kebebasan dalam menjalani hidup tentu menjadi keinginan banyak orang. Tapi yang perlu digaris bawahi, bebas yang dimaksud bukan berarti liar. Melainkan sebuah kehidupan di mana kamu bebas menjadi diri sendiri, berekspresi dan mengembangkan setiap apa yang menjadi kelebihan serta potensimu.
Tapi jika menilik lingkungan sekitar, pada kenyataannya tidak semua orang bisa merasakan hal tersebut. Alih-alih bisa menjalani hidup dengan bebas dan tenang, yang ada kamu justru merasa terkekang. Kira-kira mengapa bisa begitu? Berikut ini lima alasan mengapa hidupmu selalu merasa terkekang.
1. Sering membandingkan diri

Jika kita membahas tentang perbandingan antara satu orang dengan yang lainnya, tentu tidak ada yang paling unggul. Sebagaimana yang kita tahu, setiap orang sudah dibekali dengan kelebihan dan keunggulannya masing-masing sesuai dengan porsi dan apa yang menjadi kebutuhannya.
Salah satu alasan mengapa hidupmu selalu merasa tertekan yaitu karena kebiasaan buruk sering membandingkan diri dengan orang lain. Kamu merasa seolah-olah dirimu adalah manusia yang paling lemah dan penuh kekurangan. Padahal anggapanmu tersebut tidak sepenuhnya benar, lho.
2. Selalu ikut apa yang menjadi standar orang lain

Setiap orang sudah pasti memiliki standar hidup tersendiri yang tidak dapat disamakan. Antara standar hidupmu dengan teman dan orang-orang di sekitarmu tentu sudah tidak sama, begitupun sebaliknya. Karena itu, kita harus bisa menyikapi permasalahan tersebut dengan bijak.
Selalu ikut apa yang menjadi standar orang lain merupakan salah satu alasan mengapa hidupmu selalu merasa terkekang. Kamu tidak bisa bebas mengembangkan diri dan berekspresi. Padahal bisa jadi sebenarnya kamu memiliki keunggulan yang jika dikembangkan itu akan membuka pintu kesuksesan.
3. Masih terjebak dalam budaya pamer

Perilaku satu ini sepertinya sudah dianggap lumrah. Apalagi jika lingkup pergaulanmu dikelilingi oleh orang-orang yang hobi menonjolkan diri berlebihan antara satu dengan yang lainnya. Entah itu pamer dari segi harta dan kekayaan, jabatan dan kekuasaan, maupun aksi pamer dalam hal yang lain.
Masih sering ikut terlibat dalam budaya pamer merupakan alasan yang membuat dirimu selalu merasa terkekang. Kamu sekilas terlihat senang meskipun sebenarnya diliputi oleh kegelisahan dan ketakutan sepanjang waktu. Gerak-gerikmu serasa terbatas karena kebahagiaan palsu yang kamu jalani.
4. Malu mengakui apa yang menjadi potensi diri

Setiap orang memang sudah dianugerahi dengan potensi dan kelebihannya masing-masing. Mungkin kamu memiliki keahlian yang mumpuni dalam suatu bidang. Namun bukan berarti teman dan orang-orang di sekitarmu juga memiliki keahlian yang sama, begitupun sebaliknya.
Malu dalam mengakui apa yang menjadi potensi diri merupakan penyebab mengapa kamu selalu merasa terkekang sepanjang waktu. Padahal tidak ada yang salah dengan potensimu tersebut. Selama kamu bisa mengasahnya dengan maksimal, tentu kelak akan menjadi peluang kesuksesan buatmu.
5. Selalu menanggapi kritikan orang lain

Menjalani hidup, sudah pasti kita akan bertemu banyak orang dengan beragam karakter dan pemikirannya. Tidak jarang apa yang menurut kita sesuai ternyata masih salah di mata orang lain. Kritik menjadi salah satu hal yang mau tidak mau harus dihadapi.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kritikan, hal itu akan membuatmu berkembang menjadi sosok yang lebih berkualitas. Namun demikian, menanggapi setiap kritikan yang dilontarkan oleh orang lain juga bukan sikap yang bijak. Bagaimana pun juga, terlalu banyak menanggapi omongan orang akan membuat gerak-gerikmu terbatas sehingga tidak bisa bebas mengasah potensi diri.
Kebebasan dalam menjalani hidup tentu menjadi keinginan semua orang. Namun demikian, tidak semua dari kita bisa merasakannya. Jika kamu selalu merasa terkekang dalam menjalani hidup, renungkan lima alasan di atas, ya.