5 Alasan Kamu Gak Boleh Jadi Orang Plin-plan Jika Ingin Sukses!

Orang yang plinplan akan mudah dihantui rasa penyesalan di ujung cerita. Penyesalan biasanya kerap datang karena kamu merasa keputusan yang kamu ambil tidak tepat atau tidak cocok dengan karaktermu sendiri.

Sebagai contoh, jika kamu mengambil sekolah kepolisian karena ingin membuat orang tua bangga, namun di tengah jalan kamu merasa tidak kuat menjalaninya lantaran beratnya kegiatan fisik yang harus dilakukan. Alhasil, kamu malah menyesal sudah membuang waktu ikut sekolah kepolisan dan mulai memikirkan kuliah di jurusan bahasa Indonesia seperti yang kamu idamkan sebelumnya.

Seharusnya, jika kamu dihadapkan pada dua pilihan yang membingungkan dan berat untuk kamu putuskan, ada baiknya memikirkan hal itu matang-matang, serta mengajak bicara orang tuamu dalam mengambil keputusan yang terbaik.

Alasan lain yang membuat kamu harus meninggalkan sifat plinplan lantaran dapat membuatmu sulit mencerna plus dan minus suatu hal. Ini karena kamu terpengaruh dengan omongan dan pola pikir orang lain. Boleh saja meminta saran dan kritikan dari orang lain, namun jangan sampai kamu langsung mengambil sikap tanpa mencerna dan berpikir matang terhadap semua masukan-masukan itu.

Sebagai contoh, jika temanmu memberi saran agar kamu bekerja di dunia malam supaya lebih cepat mendapatkan uang, kamu seharusnya berpikir dua kali untuk menjalankan saran itu. Tentunya bekerja di dunia malam merupakan satu dari sekian pekerjaan yang ditanggapi negatif oleh masyarakat.

Jangan hanya karena diimingi uang besar dan kebutuhan mendesak, kamu langsung meng-iyakan dan mengikuti seruan temanmu itu. Itulah mengapa dibutuhkan sikap yang tegas dan tidak plinplan dalam kondisi seperti ini.

Seseorang yang suka plinplan kerap tidak punya pendirian dan mudah terpengaruh omongan orang dalam menentukan sikap. Padahal punya pendirian itu penting selagi pendirianmu itu benar dan tidak menyalahi kaidah dalam hidup.

Orang yang plinplan biasanya gelisah jika orang lain berpandangan berbeda terhadap apa yang ia lakukan. Itu artinya orang yang plinplan mudah terhasut dan tak mampu menjaga pendirian dari keputusan yang sudah ia ambil.

Plinplan sama saja dengan ragu-ragu dalam melangkah, setiap satu langkah yang kamu ayunkan untuk mengejar impianmu, jangan sampai kamu berhenti hanya karena orang lain mencemooh atau punya pandangan berbeda dengan dirimu. Teruslah melangkah dan buat kepercayaan dirimu tetap hidup.

Konsistensi itu penting dalam hidup ini. Jika tidak konsisten, segala pekerjaan yang kita lakoni jadi berantakan. Sebagai contoh, jika kamu memutuskan ingin menjadi seorang penulis handal, kamu harus terus berlatih menulis dan menggelutinya terus untuk mengasah kemampuanmu. Namun, jika ditengah jalan kamu terkecoh dengan kondisi temanmu yang lebih baik kehidupannya dengan bekerja di perbankan, kamu jadi terkecoh dan menginginkan kehidupan seperti dia.

Ini sama saja kamu tidak konsisten karena plinplan menjalani keputusan yang kamu ambil. Apapun risiko dan tantangannya, sikap yang kamu ambil merupakan ikhtiar yang selama ini kamu perjuangkan, untuk itu kamu jangan ragu-ragu. 

Seseorang yang mudah plinplan dalam bersikap akan mudah pesimis dalam mencapai cita-cita atau mimpinya. Hal ini rentan membuat kamu gagal mencapai apa yang kamu impikan hanya karena sifat plinplanmu. Besar atau kecilnya impian yang ingin kamu raih, berusahalah untuk meyakini keputusanmu itu dan jalani sepenuh hati dalam meraihnya.

Dengan begitu kamu jadi pantang menyerah dan tetap punya ide untuk mengembangkan diri. Jika pesimis sudah menyerangmu, kamu akan sulit untuk mempercayai dirimu sendiri. Kepercayaan diri akan memudar hanya karena sifat plinplan yang ada pada dirimu.

Dengan demikian, plinplan mudah dihilangkan asal punya kemauan untuk mengubah sifat tersebut. Percayalah, setiap hal yang dijalani dengan serius dan yakin, maka akan menuai hasil yang tidak mengecewakan.