5 Alasan Kenapa "Panic Buying" Bukanlah Tindakan Tepat di Tengah Wabah

Hari-hari ini pemberitaan terkait panic buying menjadi highlight di media massa. Ini terjadi lantaran sebagian masyarakat yang khawatir akan virus Corona atau Covid-19 yang kini tengah melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.
Sebenarnya, jika dikaji lebih dalam lagi, tidak sepatutnya panic buying terjadi. Apalagi aksi ini membuat sebagian orang menjadi latah hingga akhirnya sibuk memborong berbagai macam kebutuhan pokok demi memenuhi kebutuhan sendiri. Yuk, jadilah bijak dan tidak perlu melakukan panic buying seperti yang terjadi belakangan ini.
Berikut ini 5 alasan mengapa panic buying bukanlah tindakan tepat untuk dilakukan di tengah wabah.
1. Secara tidak sadar, panic buying dapat mematikan empati seseorang terhadap yang lainnya
Tentu saja kepanikan dapat membuat seseorang menjadi sibuk dengan dirinya sendiri, alhasil ia tak lagi memedulikan orang lain sehingga menjadi lupa diri. Ini pula yang bisa terjadi jika panic buying tak kunjung mereda.
Maka di berbagai titik, manusia akan sibuk dengan dirinya sendiri dan melupakan empati dengan sesama. Padahal kita tahu, setiap orang membutuhkan bantuan.
Untuk itu, janganlah gegabah ketika banyak orang di luar sana sibuk dengan memborong banyak barang pokok demi memenuhi kebutuhan sendiri tanpa mau pikir panjang memikirkan orang lain lagi.
Mulailah dari diri sendiri dan cobalah untuk mengedukasi orang-orang di sekitarmu seperti keluarga agar tidak ikut latah dengan ikut melakukan panic buying.