Bicara soal bahagia, bisa dibilang kita semua pasti ingin menjadi seseorang yang hidupnya bahagia. Akan tetapi satu hal yang perlu diketahui tentang orang yang bahagia ialah, dirinya sama sekali tidak membutuhkan pengakuan orang lain.
Mengapa? Ada yang bilang bahwa orang yang bahagia sejatinya sudah puas dengan hidupnya sehingga tidak butuh penilaian atau pengakuan orang lain, namun untuk lebih jelasnya simak pembahasan di bawah ini ya.
Pertama-tama, seseorang yang hidupnya bahagia gak membutuhkan pengakuan dari orang lain ialah karena dia sudah puas dengan apa yang ia miliki di dalam hidupnya sendiri. Bisa jadi karena dia bersyukur, atau memang apa yang ia miliki adalah apa yang ia inginkan. Jadi pengakuan orang lain sudah tidak penting baginya.
Kedua, bagi seseorang yang bahagia sebenarnya pengakuan dari orang lain tidak berpengaruh apa-apa baginya. Entah orang berkata hidupnya buruk atau tidak, namun karena ia yang mengalaminya sendiri maka dia pun tidak memedulikannya lagi. Biasanya hidup orang yang seperti ini santai sekali, lho.
Jika seseorang sudah merasa hidupnya bahagia maka ia pun juga akan memahami bahwa kebahagiaan pada dasarnya bukan menurut penilaian atau sudah diakui orang lain atau tidak. Sebab orang lain hanya melihat, dan dia yang merasakan sendiri betapa bahagia hidupnya. Orang-orang yang seperti inilah yang justru bikin orang iri.
Alasan keempat kenapa orang yang bahagia justru gak butuh pengakuan orang lain ialah karena dia sama sekali gak tertarik untuk sekadar menanggapi orang lain. Entah itu komentar, penilaian, atau bahkan cibiran tentang hidupnya. Tingkat bahagia hidupnya tidak bisa diganggu oleh orang lain lagi.
Dan alasan yang terakhir ialah, dia tidak butuh pengakuan orang karena dirinya hanya berfokus pada hidupnya sendiri. Terserah orang lain bilang apa, dia tetap menjalani hidup dengan baik-baik saja dan bahagia sebagaimana mestinya. Cuek dan acuh sekali pada sekitar jika memang menurutnya itu tidak penting.
Pokoknya, kalau seseorang sudah bahagia dengan hidupnya sendiri maka pengakuan atau penilaian orang lain terhadap hidupnya pun jadi tidak penting lagi. Dia cuma fokus pada diri sendiri dan kebahagiaannya saja tanpa pusing memikirkan orang, bukankah begitu?