5 Alasan Konyol Seseorang Lakukan Self-Degrading, Insecure?

Self-degrading, atau perilaku merendahkan diri sendiri, sering kali merupakan gejala dari masalah psikologis yang lebih dalam, lho. Apa kamu tanpa sadar sering melakukan hal ini? Meskipun terkadang mungkin tampak konyol atau aneh, namun alasan di balik perilaku ini sangat rumit dan perlu dipahami dengan cermat.
Ketika kamu terus-menerus merendahkan diri sendiri, ini bisa aja merusak kepercayaan diri dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Berikut adalah lima alasan konyol yang mungkin mendasari perilaku self-degrading pada dirimu. Cari tahu mana yang kamu banget!
1. Persepsi diri yang rendah

Salah satu alasan utama kamu cenderung melakukan self-degrading adalah karena adanya persepsi diri yang sangat rendah. Hal ini bisa terkait dengan pengalaman masa lalu, seperti penghinaan atau pelecehan verbal yang diterima di masa kecil.
Ini akan dengan mudah mempengaruhi pandangan dirimu sebagai individu yang gak berharga. Meskipun bagi orang lain mungkin terlihat konyol, namun bagi kamu yang mengalaminya, perasaan gak layak sering kali terasa sangat nyata dan menghantui. Apa kamu merasakan perasaan semacam ini?
2. Mencari validasi dari orang lain

Kamu juga sangat mungkin melakukan self-degrading dengan harapan mendapatkan penerimaan atau pujian dari orang lain. Terkadang, perilaku ini muncul dari kebutuhan yang mendesak untuk merasa disukai atau diakui oleh orang lain, lho.
Gak jarang, kamu bahkan bisa aja mengorbankan harga diri dalam proses ini. Dengan merendahkan diri sendiri, kamu berharap orang lain akan memberikan perhatian atau kasih sayang yang kamu inginkan.
3. Kebutuhan untuk menghindari tanggung jawab

Dalam beberapa kasus, kamu juga mungkin mengadopsi perilaku self-degrading untuk menghindari tanggung jawab atau beban tanggung jawab tertentu dalam kehidupanmu. Benar, gak? Kamu merasa bahwa dengan merendahkan diri sendiri, kamu dapat meyakinkan orang lain bahwa dirimu memang gak mampu atau gak layak untuk menanggung tanggung jawab tersebut.
Hati-hati, ya, ini dapat berdampak negatif pada motivasi dan ambisimu dalam mencapai potensi penuh, lho. Kamu bisa benar-benar dianggap gak layak oleh siapapun. Duh, gak mau, kan?
4. Merasa gak berharga dan gak pantas bahagia

Beberapa orang mungkin merasa bahwa dirinya gak pantas untuk merasa bahagia atau sukses. Apa pun alasannya, kamu gak seharusnya begini. Dalam upaya untuk memenuhi ekspektasi negatif terhadap diri sendiri, kamu bisa aja secara gak sadar malah melakukan tindakan-tindakan self-degrading.
Seolah kamu ingin membuktikan kepada orang lain dan juga ke diri sendiri bahwa kamu gak layak untuk merasakan kebahagiaan atau kesuksesan. Perasaan gak berharga yang mendalam seringkali menjadi akar dari perilaku ini, lho.
5. Pengalihan dari masalah lain yang lebih serius

Saat menghadapi masalah atau ketidaknyamanan emosional yang mendalam, kamu sangat mungkin menggunakan self-degrading. Tujuannya adalah sebagai pengalihan dari rasa sakit atau tekanan yang dialami.
Dengan merendahkan diri sendiri, kamu mungkin berharap dapat mengalihkan perhatian dari masalah inti yang sulit dihadapi. Meskipun hal ini hanya memberikan kenyamanan sesaat dan gak menyelesaikan akar masalah sebenarnya.
Apa pun itu, self-degrading dapat dianggap konyol bagi sebagian orang, namun sebenarnya adalah gejala yang serius dari masalah psikologis yang mendalam. Kamu perlu memahami bahwa perilaku ini bukanlah sesuatu yang sepele dan seringkali membutuhkan bantuan profesional.
Dengan memberikan dukungan dan pemahaman yang tepat, kita dapat membantu individu yang mengalami self-degrading untuk memulai perjalanan pemulihan menuju kesejahteraan mental dan emosional yang lebih baik. Termasuk jika itu adalah diri kita sendiri. Seberapa sering kamu merendahkan diri sendiri?