Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan antara Self-Efficacy dan Self-Esteem, Sudah Tahu?

ilustrasi belajar (pexels.com/georgedolgikh)

Self-efficacy dan self-esteem seringkali disalahpahami atau dianggap mirip karena sama-sama berkaitan dengan penilaian diri. Padahal, jika ditelaah dengan baik keduanya memiliki perbedaan kecil.

Terlepas dari kemiripannya, memahami perbedaan mendasar antara self-efficacy dan self-esteem memungkinkan kita untuk lebih tahu dalam memahami motivasi, persepsi diri, serta cara mengatasi tantangan dan pencapaian dalam hidup. Biar gak bingung lagi, cari tahu perbedaannya melalui artikel berikut ini.

1. Definisi self-efficacy

ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/georgemilton)

Dilansir Verywell Mind, yang ditulis oleh Kendra Cherry, MSEd, seorang penulis dan psikolog, menjelaskan, bahwa self-efficacy adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. Self-efficacy mencerminkan kepercayaan diri dalam kemampuan untuk mengendalikan motivasi, perilaku, dan lingkungan sosial seseorang.

"Self-efficacy adalah keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk merencanakan dan menjalankan tindakan yang diperlukan untuk mengelola situasi yang mungkin terjadi", jelas Albert Bandura, soerang psikolog dan penggagas teori self-efficacy, dilansir laman yang sama.

Ketika seseorang memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi, mereka cenderung lebih termotivasi untuk mencoba, bekerja keras, dan bertahan ketika menghadapi hambatan. Di sisi lain, rendahnya self-efficacy dapat menghambat upaya seseorang dan mengarah pada kecenderungan untuk menghindari tugas atau mencapai hasil yang tidak memuaskan.

Sebagai contoh, seorang siswa yang memiliki tingkat self-efficacy lebih rendah dalam matematika mungkin akan menghindari mendaftar untuk kelas matematika yang menantang. Self-efficacy juga dapat memainkan peran penting dalam psikologi kesehatan dan bagaimana orang mengelola kesehatan, nutrisi, dan penyakit mereka.

Sebagai contoh, memiliki rasa self-efficacy yang kuat dapat membantu orang yang mencoba berhenti merokok tetap pada tujuan mereka. Bandura mengutarakan, self-efficacy dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan seseorang dalam beberapa cara. Misalnya, mereka tetap optimis dan percaya diri dalam kemampuan mereka, bahkan ketika menghadapi kesulitan.

2. Definisi self-esteem

ilustrasi pelajar (pexels.com/charlottemay)

Self-esteem adalah pandangan subjektif seseorang tentang nilai diri mereka sendiri. Ini mencerminkan tingkat kepercayaan diri dan evaluasi diri dalam hal sejauh mana mereka merasa berharga, penting, atau berarti sebagai individu. Kendra Cherry menjelaskan, bahwa memiliki self-esteem yang sehat dapat mempengaruhi motivasi, kesejahteraan mental, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

"Self-esteem adalah penilaian subjektif dan emosional yang mencerminkan sejauh mana seseorang menghargai, menyetujui, menghargai, atau menyukai diri sendiri," jelas Ketan Parmar, M.D., seorang psikolog, dilansir Mind Body Green.

Self-esteem memiliki pengaruh pada berbagai aspek dalam hidup seseorang, seperti kemampuan untuk membuat keputusan, menegakkan diri, mencoba hal-hal baru, mengatasi kesalahan, dan banyak hal lainnya. Memahami bagaimana mengembangkan self-esteem yang sehat merupakan bagian penting dari kesejahteraan mental seseorang secara keseluruhan.

Tanda dari self-esteem yang tinggi adalah seseorang yang dengan percaya diri mengejar tujuannya, menerima kelebihan dan kekurangan diri, serta mampu menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan. Sedangkan, tanda self-esteem yang rendah tampak bila seseorang yang selalu meragukan kemampuan diri, mencari validasi terus-menerus dari orang lain, dan cenderung menghindari mengambil risiko karena takut gagal.

3. Perbedaan antara self-efficacy dan self-esteem

ilustrasi perempuan mendengarkan musik sambil bekerja (pexels.com/olly)

Self-efficacy dan self-esteem adalah dua konsep psikologis yang berkaitan dengan pandangan dan keyakinan seseorang terhadap diri mereka sendiri, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar. Berikut ini perbedaanya:

Self-efficacy (Keyakinan Kemampuan Diri):

  • Self-efficacy adalah keyakinan seseorang tentang kemampuan mereka untuk berhasil dalam tugas atau situasi tertentu.
  • Ini lebih terfokus pada keyakinan seseorang tentang seberapa baik mereka dapat melakukan tugas atau mencapai tujuan tertentu.

Self-esteem (Harga Diri):

  • Self-esteem merujuk pada penilaian umum seseorang tentang nilai atau harga diri mereka.
  • Ini mencakup perasaan positif atau negatif tentang diri sendiri, serta sejauh mana seseorang merasa puas dengan diri mereka, percaya pada diri mereka, dan merasa diterima oleh orang lain.
  • Self-esteem cenderung bersifat umum dan berlaku untuk penilaian diri secara menyeluruh.

Jadi, perbedaan inti di antara keduanya adalah self-esteem berhubungan tentang pandangan subjektif seseorang tentang nilai diri pribadi secara keseluruhan, sedangkan self-efficacy berkaitan dengan keyakinan seseorang tentang kemampuannya dalam situasi atau tugas tertentu di masa depan. Self-esteem lebih bersifat umum dan melibatkan evaluasi diri secara keseluruhan, sementara self-efficacy lebih spesifik dan konteks-dependent atau bergantung pada situasi atau konteks tertentu.

Itulah perbedaan antara self-afficacy dan self-esteem yang perlu diketahui. Sudah bisa mengerti perbedaannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us