5 Alasan Seseorang Memendam Amarah ketika Disakiti Orang Lain

Setiap orang pasti pernah marah, terutama saat disakiti orang lain. Namun, sebagian orang lebih memilih untuk tetap diam dan tidak meluapkan amarahnya. Mereka merasa bahwa marah bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Meskipun ada perasaan kesal dan emosi yang ingin meledak, mereka tetap bisa mengendalikannya.
Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang mampu menahan emosi dengan baik. Lantas, mengapa mereka tidak marah ketika disakiti? Apakah kamu tahu alasannya? Rupanya, mereka memiliki alasan-alasan yang harus kamu pahami. Kamu harus tahu alasan di balik itu semua. Cek di sini, ya.
1. Seseorang tidak ingin terlibat lebih dalam dengan masalah yang terjadi pada dirinya

Setiap manusia memiliki emosi di dalam diri. Namun, tidak semua orang bisa mengendalikan emosi dengan baik. Apalagi saat mereka disakiti oleh orang lain. Sebagian orang mungkin akan membalas perbuatan itu dengan emosi atau tindakan yang tidak baik.
Tapi, ada juga orang-orang yang memilih cara yang berbeda. Mereka lebih banyak diam meskipun disakiti oleh orang lain. Mereka tidak memberikan respon apa pun, bahkan tidak meluapkan amarahnya. Hal ini karena mereka menyadari jika membalas perlakuan buruk orang lain dengan emosi hanya akan memperpanjang masalah.
2. Ingin menunjukkan sikap yang lebih dewasa

Marah saat disakiti orang lain itu adalah hal yang wajar. Namun, ketika disakiti, apalagi sudah dihina, kita tidak seharusnya diam. Biasanya, orang-orang akan bersikap tegas dan berani untuk menentang. Mereka tidak ingin orang lain leluasa menginjak-injak dirinya.
Namun, ada juga orang-orang yang bisa menjaga emosinya dengan stabil. Mereka tidak terlalu memperdulikan apa yang dilakukan orang lain terhadap dirinya. Mereka ingin menunjukkan bahwa perbuatan buruk tidak perlu dibalas dengan perbuatan buruk, apalagi dengan meluapkan amarah. Sikap ini mereka tunjukkan agar terlihat lebih dewasa dan bijak.
3. Tak punya tempat untuk mengekspresikan amarah

Saat seseorang dihadapkan oleh perbuatan orang lain yang menyakiti perasaannya, tentunya ada rasa kesal dalam diri. Apalagi orang tersebut sengaja memancing emosi mereka. Mungkin saja emosi seseorang bisa lepas dan meledak-ledak. Namun, hal itu mereka urungkan karena tidak baik untuk diluapkan.
Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak memiliki tempat untuk meluapkan emosi. Mungkin saja karena mereka tidak ingin merusak citra dirinya. Mereka ingin terlihat dewasa dan profesional dalam mengelola emosi. Hingga akhirnya mereka tetap menahan emosi meskipun telah disakiti oleh orang lain.
4. Merasa tidak ada waktu untuk memarahi orang lain

Sebagian orang pasti marah ketika dirinya diperlakukan tidak baik oleh orang lain. Hal ini adalah sikap yang wajar dimiliki setiap manusia. Namun, amarah yang tidak terkendali dapat menciptakan suasana yang semakin buruk. Dan pada akhirnya berujung pada konflik yang lebih serius.
Orang-orang yang mampu mengendalikan emosi dengan baik memilih cara yang berbeda. Mereka tidak terpancing emosi karena perbuatan orang lain terhadap dirinya. Mereka merasa tidak ada waktu untuk marah. Lebih baik diam dan tetap sabar agar situasinya tidak semakin buruk.
5. Sudah menjadi kebiasaan yang terbawa sejak kecil

Setiap orang tumbuh di lingkungan yang berbeda-beda. Dan setiap orang pasti memiliki cara tersendiri untuk mengelola emosional. Ada yang sudah terbiasa meluapkan emosi ketika disakiti, dan ada pula yang lebih memilih untuk memendamnya. Tentu saja, hal ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan tempat mereka berada sebelumnya.
Sebagai contoh, ketika seseorang dibesarkan oleh orang tua yang melarang anaknya untuk meluapkan amarah. Mereka mungkin takut jika marah dapat membuat si anak menjadi lebih agresif. Atau mungkin saja karena marah adalah sikap yang tidak sopan. Kebiasaan ini terbawa hingga mereka dewasa.
Setiap manusia pasti pernah marah ketika disakiti orang lain. Marah adalah sebagai bentuk respon ketika merasa disakiti, dirugikan, atau terancam. Dan manusia memiliki dua tipe ketika menghadapi hal tersebut. Ada yang langsung marah saat disakiti, dan ada yang tetap diam dan sabar ketika disakiti. Nah, dari lima alasan di atas, kamu termasuk tipe yang mana?