5 Alasan Terlalu Mencintai Idola Gak Baik, Bisa Bikin Kantong Jebol!

Mengagumi seseorang memang sah-sah saja. Ada yang mengidolakan seseorang karena kagum dengan karya-karyanya, tertarik dengan penampilannya, ataupun suka dengan karakternya. Apa pun alasannya, tiap orang berhak kok, untuk mengidolakan orang lain.
Nah, yang menjadi masalah dan perlu kamu perhatikan jika kekagumanmu sudah sampai mendorong para perilaku yang merugikan diri sendiri, orang lain, bahkan idolamu sendiri. Kalau sudah begini, itu artinya kadar cintamu terhadap idolamu sudah berlebihan, lho.
Ada beberapa alasan kenapa kamu gak seharusnya terlalu mencintai idola. Berikut akan dirangkum contoh hal-hal buruk yang bisa terjadi akibat terlalu mencintai idola.
1. Bisa bikin kantong jebol

Sangat lumrah ketika mencintai sesuatu dan kamu berusaha untuk berkorban untuknya. Begitu pula saat mengagumi idola.
Mendengarkan musik, menonton film, membeli berbagai merchandise, atau rela ke luar negeri demi mendatangi konser idola tercinta adalah beberapa contoh aksi yang sering dilakukan para penggemar, dan semua itu wajar. Yang menjadi masalah ketika semua pengorbanan itu gak sesuai dengan kondisi kantong.
Walaupun berkorban demi idola bisa memberimu kebahagiaan tersendiri, jangan sampai malah merugikan dan merusak masa depan, ya. Kalau memang kondisi finansial belum aman, maka jangan dipaksakan sampai berutang sana-sini hanya demi melihat langsung idola tercinta.
Ingat, lho, kalau kamu sampai susah gara-gara mengidolakan orang lain, idola yang sudah kamu bela mati-matian gak akan menolongmu apa-apa. Jadi, cobalah untuk lebih bijak dalam menghabiskan uang sekalipun demi idola tercinta, ya.
2. Jadi julid

Alasan lain kenapa sebaiknya tidak terlalu mencintai idola, yaitu perilakumu jadi sering di luar nalar. Salah satunya jadi sering julid.
Idola lain yang dapat prestasi, kamu yang ribet. Sibuk berkomentar negatif demi menjatuhkan nama baik idola lain yang kamu anggap kompetitor. Sikap seperti ini gak akan menjadikan idolamu lebih baik, justru bisa merusak image mereka, lho.
3. Taklid buta

Membela orang yang kamu kagumi boleh-boleh aja, tapi kamu tetap perlu mengedepankan objektivitas agar gak sampai taklid buta, ya. Secemerlang apa pun orang yang kamu kagumi, tetaplah dia hanya manusia. Artinya, dia pun punya peluang untuk melakukan berbagai kesalahan.
Sayangnya, demi alasan loyalitas kadang kamu jadi gak bisa membedakan mana benar dan salah. Sudah jelas-jelas idolamu melakukan kesalahan tapi tetap dibela juga. Perilaku seperti ini gak hanya bikin para pemerhati jadi gak respek dengan penggemar maupun idolamu, tapi juga bisa bikin idolamu jadi besar kepala dan gak merasa salah, lho.
4. Memaksakan orang lain untuk menyukai

Sebagai fans yang setia tentunya kamu ingin agar karya-karya idolamu bisa dinikmati khalayak lebih luas. Akan tetapi, kamu pun harus sadar diri bahwa setiap orang punya selera berbeda-beda.
Maka itu, gak usah langsung marah atau tersinggung ketika ada orang lain yang gak suka dengan karya idolamu. Apalagi dengan entengnya menuduh sebagai haters. Bisa saja memang karya idolamu gak sesuai dengan preferensi mereka. Jadi, gak usah maksa, ya.
5. Menjadikan idola sebagai standar pasangan

Alasan selanjutnya kenapa terlalu mencintai idola itu gak baik, yaitu bisa bikin kamu gak bisa membedakan harapan dengan kenyataan. Banyaknya hal positif yang menurutmu dimiliki oleh idola bikin kamu menjadikannya sebagai standar pasangan di kehidupan nyata.
Sikap kayak gini hanya akan menyusahkan diri sendiri, lho. Akibat memasang standar terlalu tinggi, akhirnya kamu jadi sulit mendapatkan pasangan. Sekalipun memiliki pasangan, hubungan asmaramu sering bermasalah akibat ekspektasimu yang gak logis.
Kekaguman terhadap idola memang bisa memberi dampak positif. Sebagai contoh, memotivasimu untuk belajar bahasa asing agar bisa mengerti ucapan idolamu tanpa harus ada bantuan penerjemah. Bisa pula mendorongmu untuk menabung agar bisa mengunjungi tempat asal idola tercintamu.
Akan tetapi, ketika sudah cinta buta maka yang didapat malah banyak masalah. Untuk itu, mencintai sewajarnya aja, ya.