Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Introspeksi Diri Buat Kamu yang Sering Khilaf 

unsplash.com/Nathan Dumlao

Manusia itu selalu mengejar kesempurnaan karena dia tak pernah sempurna. Sempurna dalam karir, pernikahan, pertemanan dan sebagainya. Kesempurnaan itu rela mereka capai demi tujuan yang berbeda-beda. Ingin dipuji, mencari perhatian dan agar terpilih di parlemen. Namun tujuan terbaik di atas semuanya adalah semata-mata ingin memberi manfaat untuk sesama. 

Sebaik apapun tujuan kita, peluang untuk tersandung atau berbelok begitu besar. Mungkin kita punya tujuan yang baik, tapi menggunakan cara yang salah dan tak dibenarkan untuk menggapainya. Bisa jadi karena terpaksa dan sudah tak ada jalan lain yang bisa ditempuh. Itulah ujian bagi seorang pejuang, terkadang harus menggadai beberapa harga diri demi orang tersayang atau sekadar pengakuan. Namun, cara yang salah selamanya tidak akan baik dampaknya di masa depan.

Haruskah terus seperti itu? Lakukanlah hal-hal berikut untuk memperbaikinya sebelum terlambat! Yuk, simak!

1. Maafkanlah dirimu sendiri

unsplash/DawidZawila

Pertama, maafkanlah dirimu sendiri terlebih dahulu. Dengan hal itu, langkahmu akan terasa lebih ringan, beban rasa bersalahmu pun berkurang. Ketenangan pun akan meliputi hari-harimu. Kamu bisa menjalani hidup dengan nyaman. Memaafkan diri sendiri hanya bisa dilakukan jika kamu menyadari kesalahan dari segala tindak-tandukmu. Tanpa kesadaran, kamu tak akan pernah bisa total mengampuni diri sendiri. Selamanya, akan dirantai oleh perasaan bersalah. 

2. Sadarilah letak kesalahanmu

unsplash/CagatayOrhan

Menyadari kesalahan pun mesti didahului dengan kemampuan membedakan hal yang salah dan benar. Tak ada istilah abu-abu. Hati, pikiran dan lisanmu tegas menyatakan hal-hal yang tergolong kebenaran dan kesalahan. Tanpa kemampuan tersebut, kamu tidak akan pernah tahu dan sadar bahwa ada kesalahan dalam tindakanmu. Jika demikian, kamu pun tak akan pernah menemukan alasan untuk memperbaiki dan mengoreksi diri. 

3. Milikilah kemauan untuk berubah lebih baik

unsplash/AllefVinicius

Setelah menyadari dan memaafkan diri sendiri, milikilah kemauan untuk introspeksi diri. Hilangkanlah kebiasaan burukmu, mintalah maaf pada orang yang telah kamu sakiti dengan setulus hati, dan perbaikilah tingkah lakumu yang tidak sepenuhnya pantas berdasarkan nilai dan etika. Meski kesalahanmu akan selalu diingat orang, kamu tetap punya alasan untuk maju dan menunjukkan perubahanmu yang begitu berarti. 

4. Milikilah pedoman agar tak lagi salah jalan

unsplash/YuryOrlov

Milikilah pedoman dalam upaya memperbaiki diri. Gunakan iman, keyakinan pada Tuhan, nilai, norma dan etika yang berlaku sebagai panduan hidupmu. Tanpa panduan, kamu mudah berbalik arah ke jalan yang salah. Tanpa pedoman, kamu akan bingung menentukan langkah perbaikan selanjutnya. Dengan pedoman, kamu bisa lebih optimis dalam menjalani hidup yang dulunya penuh dengan kesalahan. 

5. Berkomitmen kuat untuk tidak mengulanginya

unsplash/JoshuaEarle

Komitmen pun menjadi elemen penting dan tak boleh diabaikan dalam upaya introspeksi diri. Tanpa komitmen, kamu bisa saja berubah hanya dalam jangka waktu pendek. Komitmen membentumu merumuskan prinsip hidup. Prinsip tak akan mudah menggoyahkan pendirianmu setiap bertemu dengan berbagai godaan. Maka, berkomitmenlah untuk terus mempertahankan kebiasaan yang baik, termasuk dalam rangka introspeksi diri. 

Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Uswatun Niswi
EditorUswatun Niswi
Follow Us