Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Membayar Penyesalan Waktu yang Berlalu dengan Sia-sia

still cut drakor Death's Game (instagram.com/tving.official)

Berbicara mengenai manajemen waktu, tentu berkaitan erat dengan penyesalan. Waktu yang saat ini kita miliki apabila tak dimaksimalkan dengan baik akan mencipta penyesalan di masa mendatang. Waktu yang terbuang dengan percuma untuk hal yang sia-sia adalah tanda bahwa kita tak bijak menggunakannya.

Apabila saat ini kita sedang mengalami penyesalan tersebut, jangan terlalu berlarut di dalamnya. Pantang bagi kita mengingat hal yang telah berlalu, karena lebih penting fokus untuk masa yang akan datang. Kita masih punya kesempatan hari ini untuk membayar penyesalan tersebut melalui beberapa cara berikut yang harus diterapkan.

1. Berhenti menghabiskan waktu hanya untuk overthinking

ilustrasi overthinking (pexels.com/conttonbro studio)

Sejatinya, penyesalan akan waktu yang telah berjalan dengan sia-sia masih bisa kita bayar. Dengan cara kita berusaha memaksimalkan waktu hari ini. Salah satunya dengan berhenti menghabiskan waktu hanya untuk overthinking.

Seringnya kegiatan tersebut bisa menyita banyak waktu kita untuk memikirkan beragam ketakukan yang belum tentu terjadi. Daripada waktu kita berlalu tanpa arti lagi, lebih baik perbanyak aksi. Sebab, ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini.

2. Berhenti menunda hal yang seharusnya dikerjakan dengan segera

ilustrasi menunda pekerjaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mulai sekarang berkomitmenlah untuk menjadi lebih baik perihal penggunaan waktu. Supaya kita tidak menyesal di kemudian hari. Salah satunya dengan cara menghindari kebiasaan menunda.

Sebab, menunda pekerjaan atau tanggung jawab hanya membuat semua hal menjadi terbengkalai. Bahkan bisa jadi kita tak bisa menyelesaikannya. Jika sudah dalam kondisi demikian, bukankah yang ada hanya tinggal penyesalan?

3. Berhenti menghabiskan waktu hanya untuk mengeluh

ilustrasi ingin menyerah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kita memiliki kendali penuh dalam penggunaan waktu. Sehingga, kebiasaan menyia-nyiakan waktu sebenarnya terjadi lantaran kesalahan kita sendiri. Terkadang waktu bisa terasa tak berarti salah satunya karena kita menggunakan hal itu hanya untuk mengeluh.

Alih-alih memikirkan solusi dari setiap tantangan hidup yang dihadapi, kita justru memilih mengeluh terus-terusan. Hal demikian, tentu hanya akan menghambat potensi dan perkembangan diri. Sehingga, waktu yang kita miliki akan sia-sia. Maka, sudah semestinya kita meninggalkan kebiasaan tersebut.

4. Berhenti menghabiskan waktu untuk mengejar kesempurnaan

ilustrasi merasa menyesal (pexels.com/Dhemer Gonçalves)

Mengejar kesempurnaan dalam hidup sejatinya hanya membuang-buang waktu. Sebab tujuan tersebut tidaklah nyata, lantaran tak ada yang sempurna dalam hidup ini. Meski sudah banyak upaya yang kita kerjakan tak lantas membuat kesempurnaan itu dalam genggaman.

Maka, berhenti menginginkan kesempurnaan apabila kenyataannya memang tak berpihak. Lebih baik manfaatkan waktu untuk mengejar hal lain. Sebab boleh jadi ada masa depan yang lebih indah ketika kita mau berdamai dengan ketetapan semesta.

5. Berhenti menghabiskan waktu untuk memikirkan orang lain

ilustrasi berpikir mendalam (pexels.com/MART PRODUCTION)

Hidup ini sejatinya tanggung jawab masing-masing. Maka, sudah semestinya kita fokus kepada diri sendiri. Tak ada orang yang benar-benar peduli kepada diri kita selain diri sendiri. Maka, berhenti menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan orang lain. Jangan pertaruhkan masa depan demi orang yang tidak pasti.

Pada akhirnya, kita akan menyadari bahwa masa depan sangatlah penting untuk diperjuangkan. Salah satu bentuk nyata dari perjuangan itu yakni sikap bijak kita dalam memanfaatkan waktu. Sebab, waktu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang.

Untuk apa waktu tersebut dipergunakan adalah pilihan masing-masing. Namun jika kita mendambakan keberhasilan, maka sudah semestinya kita tak menyia-nyiakan waktu lagi. Jangan biarkan penyesalan akan waktu terulang kembali, ya. Mari manfaatkan kesempatan yang masih dimiliki dengan sebaik mungkin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us