5 Cara Membiasakan Diri Agar Tidak Tergesa-gesa Dalam Menjalani Hidup

"Jangan buru-buru", demikian nasihat kebanyakan orang tua kepada anaknya ketika sang anak melakukan sesuatu. Sikap buru-buru atau tergesa-gesa rentan menimpa siapa saja. Perilaku ini membuat seseorang terlihat tidak sabar mengerjakan sesuatu yang tengah ia lakukan.
Misalnya, seorang ibu menyuruh anak gadisnya mencuci piring. Sang anak pun tergesa-gesa dalam mencuci piring karena teringat dalam beberapa menit lagi film favoritnya akan tayang di televisi. Ia pun mempercepat kegiatan cuci piring agar tidak melewatkan tayangan film tersebut, hingga akhirnya menjatuhkan sebuah piring dan pecah.
Mungkin contoh kasus di atas pernah di alami sebagian orang. Ketika pekerjaan yang seharusnya tuntas tanpa ada masalah, ujungnya malah ada masalah baru lantaran tergesa-gesa. Agar kamu tidak buru-buru, ada banyak hal yang perlu kamu lakukan untuk melatih diri agar tidak tergesa-gesa. Berikut ini 5 caranya.
1. Tanamkan dalam diri sifat sabar dalam menghadapi setiap masalah

Sabar adalah kunci untuk memproteksi seseorang agar bisa menahan diri untuk tidak tergesa-gesa. Dengan adanya sifat sabar, kamu bisa lebih wawas diri sehingga menghindari sikap buru-buru dalam kegiatan apa pun. Coba untuk melatih diri agar bersabar di segala hal dalam satu minggu ini.
Misalnya, dalam mengendarai sepeda motor, cobalah bersabar dan tenangkan diri ketika berhenti sejenak menunggu lampu hijau menyala. Jangan ikuti hawa nafsu untuk menjalankan motor meskipun saat itu kondisi jalan sedang lengang, bisa saja ada kendaraan yang lewat dari arah berlainan. Percaya lah, ketika praktik ini kamu terapkan dalam satu minggu itu, kamu tak lagi terusik untuk bersikap tergesa-gesa. Malah kamu akan nyaman untuk hidup dengan mengedepankan sifat sabar.
2. Kerjakan pekerjaanmu dengan cara mencicil, sehingga tidak muncul perilaku buru-buru ketika tiba waktu deadline

Hal ini kerap menjadi pekerjaan rumah siapa saja, terutama para pekerja. Terkadang menunda pekerjaan menjadi hal lumrah, sehingga ketika sudah ditagih atasan atau sudah tiba waktu deadline, saat itu juga baru sibuk mengerjakan tugas sampai tergesa-gesa. Agar tidak buru-buru, perilaku seperti ini harus ditinggalkan ya.
Rencanakan dengan matang setiap pekerjaan yang ingin kamu selesaikan. Misalnya, kamu mendapatkan sebuah pekerjaan menulis draft kontrak oleh atasan dengan batas waktu atau deadline selama satu minggu. Maka, kamu bisa mencicil pekerjaan itu hari per hari, sehingga ketika sampai di hari ke tujuh pekerjaan itu sudah rampung 95%, lalu kamu tinggal menyelesaikannya sedikit lagi untuk kemudian diserahkan kepada atasan.
Dengan menerapkan pola seperti ini, maka pekerjaan pun tuntas tanpa perlu terburu-buru dalam mengerjakannya.
3. Coba berpikir tenang, dan jangan panik

Ketika seseorang mendapati masalah dalam hidupnya, bukan berarti langsung mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalah itu. Ini sama dengan bersikap terburu-buru dalam menghadapi masalah. Cobalah rileks dan tetap tenang dalam mencari solusi masalahmu, jangan langsung memvonis diri sudah mentok sehingga tidak kuasa lagi menyelesaikan masalah tersebut.
Contoh kasus, jika seseorang terlilit utang hingga puluhan juta rupiah, sementara ia sudah tidak lagi mempunyai simpanan uang untuk membayarnya. Maka jangan langsung mencari rentenir atau lembaga kredit untuk meminjam uang. Sebab meminjam pada rentenir misalnya, akan mendatangkan masalah baru di kemudian hari apalagi bunga pinjaman dari rentenir terbilang tinggi. Untuk mencari solusinya, cobalah untuk berpikir tenang dan positif.
Mintalah pada yang Maha Pencipta agar diberikan solusi untuk menyelesaikan masalah utang tersebut. Setelah berdoa, baru lah kemudian ikhtiar meminta bantuan sanak saudara atau teman untuk membantu meminjamkan uang tanpa bunga. Intinya, jangan menghadapi masalah dengan tergesa-gesa dan mantapkan hati untuk bisa melalui masalah tersebut.
4. Tanamkan dalam diri bahwa segala sesuatu tidaklah instan, butuh proses

Meski kini kita hidup di zaman instan, di mana segala hal mudah diakses hanya dengan modal ponsel pintar, namun tidak demikian dengan cara kita bersikap menjalani hidup ini. Seorang ibu misalnya, harus dengan sabar dan tidak emosi dalam mendidik anaknya agar tidak kecanduan game online. Tidak bisa seorang ibu langsung menghardik anaknya atau sampai memukulnya karena belum mau meninggalkan kebiasaan buruknya. Yakinlah, dengan tutur kata baik dan kesabaran, hati anak perlahan-lahan akan terbuka untuk menerima masukan dari ibunya.
Demikian juga dengan kita di dalam menjalani hidup ini. Tidak bisa semua hal dikerjakan tergesa-gesa dan harus terwujud hari itu juga. Seorang karyawan baru tidak bisa langsung menginginkan dirinya mendapatkan promosi jabatan lebih tinggi, padahal baru bekerja satu bulan. Demikian juga seorang pelajar, tidak bisa buru-buru ingin kuliah sementara pendidikan dasar saja belum tuntas. Demikianlah proses dalam hidup ini, menjalaninya dengan segenap hati dan penuh kesabaran adalah kunci agar setiap hal berjalan dengan semestinya, tidak dengan buru-buru.
5. Ingat selalu bahwa terburu-buru hanya membuatmu rugi

Ketika kamu mendapati diri sedang terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, cepat-cepatlah untuk duduk dan tenangkan pikiran. Ingat-ingat lagi apa tujuanmu sehingga kamu menjadi tergesa-gesa. Ketahuilah, bahwa terburu-buru tidak membawa manfaat dan malah membuatmu rugi. Tanamkan hal tersebut agar kamu bisa mencerna dengan baik setiap masalah yang kamu hadapi dan bisa menjalaninya dengan tenang. Ingat, buru-buru membuat seseorang terkadang hilang kontrol dalam membawa dirinya, makanya gak heran ada orang yang kebut-kebutan di jalan demi tidak terlambat ke kantor namun pada akhirnya mengalami kecelakaan karena melanggar lalu lintas.
Demikianlah 5 cara membiasakan diri agar tidak tergesa-gesa dalam menjalani hidup.
Yuk, biasakan diri menjalani setiap pekerjaan dengan lebih tenang tanpa buru-buru. Dengan begitu hati jadi tenang dan pikiran lebih rileks.