5 Cara Memperoleh Ketenangan Diri, Tak Hanya Meditasi

Spiritualitas berarti sumber motivasi dan emosi pencarian individu mengenai hubungannya dengan Tuhan. Singkat kata, kamu perlu lebih mendekatkan diri dengan Tuhan. Tidak apa-apa bila dirimu menghubungkan segala peristiwa yang terjadi di dunia ini dengan kehendak Tuhan.

Serta memikirkan apa yang kira-kira hendak disampaikan-Nya melalui peristiwa tersebut. Dalam mencari solusi atas berbagai masalah, kamu juga berpikir tentang apa yang diinginkan Tuhan untuk dilakukan olehmu. Selalu terhubung dengan Tuhan akan membuatmu merasa lebih aman. Sebaliknya, terpisah dari-Nya bakal bikin kamu kerap bingung sehingga bereaksi tidak tepat atas segala hal.

Tanda yang tampak jelas adalah masalah yang sederhana pun menjadi tampak begitu rumit di matamu. Orang-orang sudah memberitahumu bahwa gak ada persoalan yang serius dan semuanya masih dapat dibicarakan dengan kepala dingin. Namun, diri yang tak tenang membuatmu tidak bisa menerima apalagi memercayai apa pun yang dikatakan orang.

Selain membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan, kamu juga perlu lebih memperhatikan relasimu dengan orang-orang. Adakah kemungkinan dirimu terjebak di lingkaran orang toksik dan penuh drama? Bila ya, memang tak mudah buat kamu menjaga ketenangan diri di tengah mereka.

Orang yang toksik serta penuh drama merupakan sumber masalah. Kamu bakal selalu salah di mata orang yang toksik. Ada saja perkataannya yang membuatmu sakit hati. Sementara itu, orang yang gemar mendramatisasi segala hal bikin duniamu dipenuhi masalah.

Kamu perlu memperhatikan serta mengutamakan kesejahteraan diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Menjauhlah dari orang yang toksik serta penuh drama untuk kehidupan yang lebih tenang dan bermakna. Jika tidak mungkin untukmu memutus hubungan dengan mereka karena masih saudara misalnya, minimal menjauhlah dan jangan meladeni berbagai keributan yang mereka buat. 

Masalah tempat tinggal juga berpengaruh besar pada ketenangan diri. Sulit untukmu membangun ketenangan diri kalau kamu saja tinggal di lingkungan yang berisik sepanjang hari. Seperti kos-kosanmu terlalu banyak penghuni, kesukaan mereka berteriak-teriak, atau dirimu tinggal di lingkungan dengan tetangga yang hobi bergunjingnya parah.

Bahkan antartetangga sering terjadi pertengkaran dan suaranya sampai juga ke telingamu. Mau tidak mau kamu menjadi ikut memikirkan semua hal yang terjadi pada mereka. Bahkan sekalipun itu tidak penting untukmu dan bukan situasi darurat yang memerlukan pertolongan. Ini membuat pikiranmu terasa penuh serta suasana hatimu kurang stabil.

Kalau sudah ada keleluasaan anggaran, pindahlah ke lingkungan yang lebih memberimu ketenangan. Baik bunyi-bunyian yang bersumber dari benda seperti orang menarik gas motor kuat-kuat atau suara manusia yang keras dan terus-menerus akan meningkatkan kecemasanmu. Kamu yang ekstrover menjadi cemas, sedang bila dirimu introver maka merasa gelisah sekaligus mudah lelah.

Kegiatanmu juga berperan dalam menjaga ketenanganmu. Jika kamu ingin membangun ketenangan diri, lakukan aktivitas yang identik dengan menenangkan diri. Meditasi hanya salah satunya. Masih ada pilihan lain seperti membaca buku, menulis, melukis, serta bersepeda atau lari pagi di rute yang cukup sepi.

Kegiatan yang menenangkan memang umumnya dilakukan sendirian serta mengasah fokus. Tentu tidak mungkin setiap hari kamu beraktivitas tanpa kehadiran orang lain. Namun, menyediakan beberapa jam setiap hari buat melakukan aktivitas tersebut akan membuatmu terhindar dari berbagai kecemasan.

Melakukannya seperti menepi untuk beristirahat dari berbagai kegiatan yang sifatnya beramai-ramai serta menuntut respons sangat cepat. Jangan sampai kamu salah memilih kegiatan kalau masih mudah merasa cemas. Seperti dirimu gampang merasa tersindir dan kurang percaya diri, tetapi selalu ikut arisan yang anggotanya sibuk membahas penampilan orang. Kamu bakal tambah merasa dirimulah yang sebetulnya dibicarakan dan menjadi overthinking.

Tentu semua orang perlu memikirkan masa depan. Namun, kamu harus mewaspadai dampaknya terhadap tingkat kecemasanmu. Kalau dirimu memikirkan masa depan sampai terlalu jauh boleh jadi akibatnya malah negatif. Kamu gak bisa menjalani hari ini dengan tenang serta fokus.

Padahal, hari ini adalah pembentuk masa depan. Lagi pula, berlebihan memikirkan masa depan juga gak berguna lantaran banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Memiliki bayangan hingga jauh ke masa depan kadang tak terelakkan. Bayangan masa depan 10 atau 20 tahun lagi biar melintas sesaat saja.

Gak usah dipikirkan terus-menerus karena kamu perlu lebih berkonsentrasi pada masa depan 2 hingga 3 tahun mendatang. Keduanya sama-sama belum terjadi sekarang. Akan tetapi, masa depan 2 sampai 3 tahun mendatang lebih mudah direncanakan serta diusahakan sejak saat ini.

Kamu bisa mengukur kemampuanmu serta memetakan garis besar tantangan dalam rentang waktu tersebut. Bukannya cemas, dirimu justru akan merasa optimis dan lebih bersemangat menjalani hari ini. Jika masa depan yang dipikirkan terlampau jauh, ketidakjelasan tantangan di masa itu serta keterbatasan sumber dayamu saat ini membuatmu pesimis.

Ketenangan diri perlu untuk dimiliki karena memungkinkanmu mengambil berbagai langkah yang lebih tepat dalam hidup. Meski ada orang yang sifat aslinya tenang, bukan berarti kamu gak bisa mempelajarinya dan mengurangi seringnya dirimu mengalami kecemasan. Bila cara memperoleh ketenangan diri sudah sukses kamu terapkan, maka emosimu saat menghadapi stimulus dari luar pun lebih stabil.