5 Ciri Media Tanam yang Gak Sehat, Segera Ganti yang Baru

Media tanam jadi komponen paling penting untuk pertumbuhan tanaman. Media tanam seperti tanah menyimpan unsur hara penting yang menjadi sumber nutrisi tanaman. Tanah yang kehilangan kesuburannya dan bermasalah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.
Ciri-ciri media tanam yang sakit dapat ditandai dari kondisi fisiknya. Kamu perlu mengamati media tanam dari hari ke hari untuk mengetahui apakah media tanam sudah terlalu kering dan perlu diganti. Berikut beberapa ciri media tanam yang bermasalah dan sudah habis unsur haranya, sehingga kamu perlu mengganti dengan media tanam baru.
1.Keras dan cepat mengering

Media tanam yang subur memiliki tekstur yang gembur dan poros. Tekstur seperti ini memudahkan air mengalir dengan mudah, serta media tanam dapat mengikat air untuk sementara waktu. Bila tekstur media tanam cenderung keras, maka dapat dipastikan media tanam sudah gak subur.
Biasanya, media tanam yang keras bila disiram air juga cepat mengering. Hal ini bisa disebabkan karena tanah terlalu padat, sehingga air tidak dapat menyerap air dengan baik. Selain itu, media tanam yang cepat mengering juga dapat disebabkan oleh penguapan air yang cepat. Misalnya tanaman yang ditempatkan di bawah terik matahari sepanjang hari.
Bila media tanam sudah terlalu keras dan kering, kamu harus segera menggantinya dengan media tanam yang baru. Kamu bisa mengolah bekas media tanam tadi menjadi media tanam yang subur. Contohnya melalui penjemuran, fermentasi, atau pencampuran pupuk organik.
2.Muncul bau menyengat

Muncul bau menyengat dapat menjadi tanda bahwa media tanam terkena sakit. Media tanam paling sering terkena busuk akar yang sering menimbulkan bau menyengat. Salah satu penyebabnya karena media tanam terlalu banyak disiram air atau terlalu lama terendam air.
Ciri lainnya, kamu bisa menggali sedikit bagian dari media tanam dan memperlihat bagian akar yang warnanya berubah cokelat dan terlalu lunak. Bau menyengat pada busuk akar gak cukup diperbaiki dengan menambahkan pupuk saja. Kamu perlu mengganti total keseluruhan media tanam.
3.Terdapat kutu dan jamur

Keberadaan kutu dan jamur bisa menjadi ciri bahwa media tanam lagi gak sehat. Kutu dan jamur dapat mengurangi organisme yang bermanfaat pada media tanam. Sehingga akar kesulitan menyerap nutrisi dan mengangkutnya ke seluruh bagian tanaman.
Kutu dan jamur dapat disebabkan karena kondisi lingkungan yang lembab berlebihan. Ciri fisik yang terlihat pada permukaan media tanam adalah munculnya jamur, lendir, atau koloni kutu yang hidup di dalam media tanam.
Jika tanamanmu masih baik-baik saja, cukup pindahkan pot tanaman ke tempat yang medapat cahaya matahari dan sirkulasi udara yang baik. Akan tetapi, bila tanamanmu ikut menguning atau sampai dihinggapi kutu dan jamur, kamu perlu menggantinya dengan media tanam yang baru.
4.Air gak bisa meresap dengan baik

Amati pot media tanam saat menyiram tanaman. Cari tahu apakah air dapat diserap oleh media tanam dengan maksimal. Pastikan juga lubang drainase gak tersumbat dan bekerja dengan baik. Namun, bila air terlalu lama menggenangi permukaan tanaman, bisa jadi media tanam terlalu padat.
Media tanam yang terlalu padat bisa disebabkan karena campuran media tanam yang kurang bervariasi. Idealnya dalam satu pot terdiri dari campuran media tanam berupa tanah, pupuk, dan media tanam poros seperti cocopeat atau sekam arang.
Untuk itu, keluarkan media tanam dari pot terlebih dahulu. Kemudian campurkan berbagai media tanam organik dengan media tanam yang terlalu padat tadi. Fermentasi selama satu atau dua minggu untuk meningkatkan kesuburan media tanam.
5.Warna tanah kemerahan

Selain karena pembusukan akar, perubahan warna pada media tanam juga bisa disebabkan oleh masalah tertentu. Contohnya bila warna berubah menjadi kemerahan, maka dapat diindikasikan kalau kandungan besi pada media tanam terlalu tinggi. Penyebabnya beragam, mulai dari air yang digunakan untuk menyiram mengandung zat besi berlebih atau terdapat benda besi seperti paku tertinggal di dalam media tanam.
Untuk mengurangi kandungan besi pada media tanam, kamu perlu menetralkannya dengan menaburkan kapur dolomit. Namun, jika media tanam sudah tercemar logam berat parah, kamu perlu menggantinya dengan media tanam yang subur.
Agar tanamanmu tumbuh dengan sehat, lakukan pengecekan rutin pada media tanam. Amati tekstur dan warna pada permukaan media tanam. Mengetahui gejala media tanam yang sakit sedari awal akan mempermudahmu merawat tanaman, tanpa harus mengganti media tanam yang baru.