Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta untuk Atasi Ketakutan Dihakimi, Beda Pendapat Itu Wajar

ilustrasi perempuan di pantai (unsplash.com/Gracia Dharma)

Sering merasa khawatir dengan pendapat orang lain, yang kemudian membuatmu memilih keputusan yang gak sesuai hati? Memang, setiap orang pasti pernah merasa takut di-judge atau dihakimi oleh orang lain. Apalagi jika sebelum-sebelumnya sudah sering mengalami itu.

Untuk mengatasinya, yuk, simak beberapa fakta penting yang mesti kamu terapkan, agar rasa takut terhadap penilaian orang lain gak menghambat hidupmu lagi. Simak terus, ya!

1. Kamu adalah sosok hakim yang jauh lebih keras dibanding orang lain

ilustrasi pria sedang merenung (unsplash.com/Daoud Abismail)

Setiap kita pasti memiliki hal-hal yang kita gak suka, misalnya kamu gak begitu luwes saat melakukan presentasi, kurang pandai dalam soal matematika, dan sebagainya. Namun, semua orang pun merasakan hal seperti itu juga, tentu dengan jenis kekurangan mereka masing-masing.

Ketika kamu khawatir bahwa kekuranganmu itu akan dihakimi orang lain, sebenarnya saat itu, kamu sudah bertindak sebagai hakim yang jauh lebih keras. Karena sikap buruk orang lain belum atau gak pernah terjadi, tapi kamu sudah berprasangka dan menghakimi duluan. Jadi, yuk, bebaskan pikiranmu untuk bisa menerima kekurangan dan lebih dapat bersikap positif.

2. Penilaian orang lain yang sama sekali gak kamu kenal, itu gak penting

ilustrasi choose happy (pexels.com/Kristina Paukshtite)

Ingin pakai sepatu yang agak menyolok, tapi kamu takut dengan apa pendapat orang-orang yang akan kamu temui di jalan nanti, atau khawatir jadi pusat perhatian saat kamu naik transportasi publik? Ya, mungkin mereka bisa saja, atau bahkan gak berpikir seperti yang kamu takutkan.

Tapi kamu lupa, orang-orang asing itu sama sekali gak kenal kamu. Dan interaksimu dengan mereka pun singkat. Jika memang kamu jadi pusat perhatian mereka di angkutan umum, setelah turun, gak bertemu dengan mereka lagi, kan? Jadi, buat apa memusingkan apa yang mungkin dibicarakan orang, yang sama sekali gak ada pengaruhnya langsung dalam hidup kamu. Betul?

3. Kesan pertama sifatnya sementara

ilustrasi jabat tangan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Suatu hal yang alami, saat baru pertama kali bertemu, kesan pertama bisa membentuk penilaian seseorang. Kamu pun seperti itu, bukan? Kesan pertamamu bisa terbentuk saat melihat cara orang lain berpakaian, berbicara, atau ketika bersalaman.

Namun faktanya, kesan pertama itu umumnya bersifat sementara. Setelah mereka berinteraksi lebih jauh, barulah semakin terbuka seperti apa sosok kamu yang sebenarnya.

Karena itu, jangan buang energimu memikirkan apakah nanti mereka akan menyukaimu atau gak. Cukup jadi diri sendiri aja, karena pasti ada banyak hal baik dalam dirimu yang nanti membuat orang lain suka.

4. Penilaian orang lain gak selamanya negatif, lho

Ilustrasi suasana kerja (unsplash.com/Leon)

Saat kamu menilai seseorang, mana yang lebih sering dilakukan? Menilai berbagai kekurangannya, atau menilai berbagai hal positifnya?

Misalnya, kamu kagum dengan sikapnya yang baik, kegigihannya, ambisinya yang tinggi, dan berbagai sikap positif lain. Karena hal itu pun yang kerap orang lakukan, ketika menilai dirimu, yakni melihat dari sisi positif.

Jadi, jangan overthinking dengan berbagai ketakutan pada penilaian buruk. Karena kemungkinan besar yang terjadi justru sebaliknya, kamu dinilai positif oleh orang sekitarmu.

5. Selama kamu hidup, akan selalu ada orang yang menghakimi

Ilustrasi orang sedang berkumpul (pexels.com/Craig Adderley)

Apa pun yang kamu lakukan, entah itu baik atau buruk, akan selalu ada orang yang menghakimi. Karena sudah kodratnya hidup, kamu gak bisa mengendalikan sikap semua orang sesuai kemauanmu.

Jadi, sekalipun kamu memaksakan diri untuk mengikuti standar orang lain, dan berpura-pura menjadi bahagia dengan itu, pasti ada aja yang gak senang. Sekarang, pilih mana, dihakimi tapi kamu bisa nyaman dengan diri sendiri, atau tetap dihakimi meski kamu sudah hidup berselimutkan topeng? Pasti pilihan pertama, kan, yang bakal kamu pilih?

Semoga dengan uraian tadi, bisa membantumu untuk lebih berani dan tebal kuping dengan berbagai penilaian orang lain. Sayang banget, lho, kalau kamu membiarkan opini orang lain jadi menghambat kemajuan hidupmu, atau menghalangimu merasakan kebahagiaan hakiki!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us