Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Filosofi Menarik Saat Berkemah, Nikmati Hidup Melalui Alam Bebas

ilustrasi solo camping (pexels.com/Thirdman)

Camping atau berkemah merupakan suatu kegiatan yang terbilang efektif untuk mencari ketenangan. Butuh rehat atau keluar sejenak dari hiruk pikuk pusat kota? Maka berkemah bisa kamu coba. Bisa jadi, aktivitas ini mempertemukanmu dengan banyak inspirasi.

Menurut Adele Doran, dosen Manajemen Pariwisata di Sheffield Hallam University, berkemah menghubungkan manusia dengan alam dan itu memicu rasa petualangan yang seru bagi mereka. Nah, buat kamu yang ingin memaknai kegiatan kemah, simak dulu beberapa filosofi menarik saat berkemah dalam artikel ini, ya!

1. Seni menikmati hidup lewat keindahan alam

ilustrasi camping (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bicara tentang berkemah, maka yang ada di benak kita mungkin tidak jauh dari gambaran alam bebas. Lisa Nisbet, psikolog dari Trent University, dalam penelitiannya mengatakan bahwa semakin seseorang merasakan hubungan dengan alam, semakin orang tersebut memiliki rasa bahagia dan lebih banyak emosi positif di dirinya. 

Berkemah adalah salah satu seni menikmati hidup melalui keindahan alam. Alam yang dijaga dengan baik oleh manusia akan memberikan dampak baik pula. Sebaliknya, jika tidak bisa menjaganya atau cenderung merusak, maka jangan harap alam berpihak pada kita.

2. Masa tenang untuk memahami diri sendiri

ilustrasi solo camping (pexels.com/seyfi durmaz)

Kegiatan kemah juga bisa dilakukan sendirian, kok! Terlebih jika kamu memang butuh waktu untuk deep talk dengan diri sendiri. Melepaskan diri sejenak dari orang-orang yang mengganggu pikiran itu bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk diwujudukan.

Berkemah bisa jadi masa tenang untuk memahami diri. Kita merefleksikan diri dengan membuat tempat tidur yang nyaman, api unggun menghangatkan, atau teriak sekencang-kencangnya untuk meluapkan emosi terpendam. Termasuk healing mewah, tapi tidak membuatmu banyak keluar uang, bukan?

3. Rehat sejenak dari hiruk pikuk perkotaan

ilustrasi pergi berkemah bersama teman (pexels.com/Oleksandr P)

Hidup di perkotaan terkadang membuat kita sesak. Hiruk pikuk yang tidak ada hentinya membuat kita merindukan suasana penuh kesunyian. Berkemah cukup jadi solusi terbaik bila kamu membutuhkan rehat sejenak dari keseharian yang melelahkan.

Hasil penelitian Roger Keller, Barbara Blanc, dan Esther Kirchhoff, peneliti dari University of Education Zurich, mengungkap bahwa seseorang yang melakukan kegiatan kemah menunjukkan peningkatan empati, pengendalian diri, dan optimisme. Gak heran bila setelah berkemah, ada sesuatu dalam diri yang berubah.

4. Momen melihat koneksi yang baik

ilustrasi berkemah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat berkemah, ada banyak pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan kerja sama yang baik. Misalnya, melalui medan yang cukup terjal dan licin atau kita telah salah mengambil jalur pendakian, sehingga bila diteruskan bisa tersesat di tempat yang tidak diketahui. 

Ini momen yang tanpa disadari bisa mengungkap orang-orang yang cocok dengan kita di tengah kesulitan maupun senang dan tentunya dalam waktu yang tidak sebentar. Itulah mengapa momen berkemah bisa jadi tips untuk menemukan koneksi yang lebih baik.

5. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental

ilustrasi berkemah (pexels.com/Baihaki Hine)

Kesehatan fisik memang penting, tapi kesehatan mental juga satu hal yang tidak kalah penting. Dua hal ini bisa memengaruhi sebagian besar hidup seseorang. Nah, kita bisa pergi berkemah untuk mendapatkan dua manfaat ini secara bersamaan.

Dari temuan Sabina Voysey, Direktur Jenderal The Camping & Caravanning Club, berkemah menuntun seseorang untuk hidup lebih sehat dan bahagia. Orang yang berkemah membuat mereka menghargai alam, aktif di alam terbuka, dan mereka merasa lebih baik tentang diri mereka.

Banyak dari kita pernah mengalami stres di tempat kerja, kesulitan beradaptasi di sekolah baru, atau memiliki masalah yang bikin pusing tak berkesudahan. Berkemah mungkin bukan satu-satunya jalan keluar.

Namun, berkemah menantang kita untuk memiliki kesiapan atas tantangan yang akan kita hadapi, seperti melampaui medan yang terjal dan bertahan hidup di alam bebas secara mandiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ristiani Umayang
EditorRistiani Umayang
Follow Us