Rasa malu itu penting. Tanpa kehadirannya, manusia akan berlaku seenaknya, dan tak memedulikan apakah perilakunya itu salah atau menabrak aturan. Dengan adanya rasa malu, orang jadi berpikir dulu ketika ingin melakukan tindakan, apakah yang nanti dilakukannya itu bisa mengundang aib atau enggak.
Meski penting, salah menempatkan rasa malu, malah bisa merugikan diri sendiri. Seperti beberapa contoh hal berikut ini, yang seharusnya gak perlu membuatmu malu. Penasaran? Ikuti terus pembahasannya!
Apakah itu impian sedari kecil, atau baru-baru saja terpikirkan, setiap orang punya hak untuk bermimpi. Dan kamu gak semestinya malu ketika memiliki impian, yang bahkan terlihat mustahil.
Karena gak semua orang berani bermimpi. Dan hebatnya dari impian, semakin kamu yakin dengan impian tersebut, dan yakin pula bahwa kamu punya kemampuan untuk mewujudkannya, akan semakin memberimu motivasi, sehingga semakin besar peluangnya mencapai cita-cita yang kamu inginkan.
Gak perlu dengarkan mereka yang menertawakanmu. Justru orang-orang seperti itu patut dikasihani. Entah apa sebabnya, mereka jadi skeptis dan gak berani untuk bermimpi. Sehingga, sikap negatif tersebut ingin ditularkan ke orang lain, yakni dengan membunuh impian yang kamu miliki.
Setiap orang dikaruniai emosi yang beragam, ada yang positif, ada pula yang negatif. Sayangnya, akibat cara pandang yang keliru di masyarakat, kamu jadi sering memendam perasaan dan gak bisa mengekspresikan emosi dengan jujur, dan itu gak sehat bagi kondisi mentalmu.
Misalnya, banyak orang yang menganggap menangis berarti lemah. Padahal, saat kamu menangis, menandakan kalau kamu manusia yang bisa merasa sedih atau berempati.
Dan tangisan pun banyak manfaatnya, kok. Di antaranya bisa membuatmu lebih lega, sehingga ketika tertimpa masalah, kamu jadi gampang bangkitnya.
Selama hidup, kamu akan mendapati berbagai tawaran atau ajakan, baik itu sekadar untuk having fun, atau tawaran yang lebih serius, misalnya tawaran kerja atau usaha. Dan sikap yang biasa kamu lakukan, adalah selalu mengiyakan. Apalagi jika itu menyangkut peluang atau kesempatan.
Sayangnya, apa yang orang lain anggap baik atau malah peluang, belum tentu tepat di dirimu. Maka dari itu, jangan malu untuk menolak sesuatu, jika memang gak sesuai dengan kehendak hatimu.
Kalau kamu memaksa mengiyakan, justru sama saja dengan membohongi diri sendiri serta mereka. Tampak antusias di luar, sebenarnya di dalam hati meronta-ronta karena gak bahagia.
Setiap orang punya dua perspektif dalam memandang kehidupan. Ada yang memandang negatif, ada juga yang positif.
Dan gak bisa dimungkiri, tiap hari, kita selalu dihadapkan pada tipe orang yang berpandangan negatif. Tak ayal, kamu kerap merasa malu untuk menunjukkan jati dirimu yang optimis. Berbeda sendiri jadinya!
Selama yang kamu lakukan itu bukan toxic positivity, maka gak perlu merasa minder untuk jadi berbeda. Yang lain pesimis, kamu optimis sendirian. Toh, tiap orang diberi kebebasan untuk menyikapi kehidupan dengan cara pandang masing-masing.
Menjadi makhluk sosial terkadang bikin serba salah. Kaya raya dan menikmati kekayaan yang kamu peroleh sendiri, dibilang sombong. Miskin harta, dipandang remeh. Dua kondisi ini yang terkadang membuatmu malu untuk jujur terhadap kondisi finansialmu. Dan itu bisa mendorongmu pada tindakan gak baik.
Misalnya, karena malu dibilang orang miskin, kamu jadi menghalalkan segala cara demi meraih pundi-pundi harta secepat mungkin. Dari luar memang tampak kaya. Tapi, kalau ending-nya di jeruji besi, bukannya malah malu berlipat-lipat jadinya? Makanya, jadi orang jujur-jujur aja, deh!
Menjadi jujur dan terbuka dengan apa yang kamu yakini atau rasakan, terkadang sulit. Karena gak semua orang bisa menerima itu. Akan tetapi, dengan gak malu terhadap hal-hal tadi, setidaknya kamu bisa hidup dengan menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Anti pura-pura!