Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Pupuk Terbaik di Musim Hujan agar Tanaman Tetap Subur

ilustrasi pupuk (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Musim hujan bisa menjadi tantangan besar bagi tanaman. Curah hujan tinggi sering kali menyebabkan tanah menjadi terlalu basah, nutrisi hanyut, dan akar tanaman sulit bernapas. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa membuat tanaman rentan terhadap penyakit dan pertumbuhannya terhambat. Salah satu cara terbaik untuk memastikan tanaman tetap sehat adalah dengan memilih pupuk yang tepat.

Pupuk yang sesuai tidak hanya menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tetapi juga membantu menjaga keseimbangan tanah selama musim hujan. Ada beberapa jenis pupuk yang bisa kamu gunakan untuk memastikan tanaman tetap subur di tengah tantangan cuaca yang tidak menentu. Berikut adalah lima jenis pupuk terbaik yang bisa kamu aplikasikan saat musim hujan agar tanaman tetap tumbuh optimal.

1. Pupuk lepas lambat untuk nutrisi yang lebih tahan lama

ilustrasi pupuk (pexels.com/Anna Shvets)

Musim hujan bisa menyebabkan nutrisi cepat hanyut dari tanah, terutama nitrogen yang mudah larut dalam air. Salah satu solusi terbaik adalah menggunakan pupuk lepas lambat. Pupuk ini dirancang untuk melepaskan nutrisi secara bertahap sehingga tanaman mendapatkan asupan yang stabil dalam jangka waktu lebih lama.

Pupuk lepas lambat biasanya mengandung nitrogen dalam bentuk yang lebih sulit larut, seperti urea formaldehida atau sulfur-coated urea. Dengan begitu, meskipun hujan terus mengguyur, nutrisi tetap tersedia bagi tanaman tanpa risiko pencucian yang berlebihan. Jenis pupuk ini sangat cocok untuk tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias yang membutuhkan pasokan nutrisi secara konsisten.

2. Pupuk organik untuk meningkatkan daya tahan tanah

ilustrasi pupuk (pexels.com/Teona Swift)

Pupuk organik, seperti kompos dan pupuk kandang, menjadi pilihan terbaik untuk memperbaiki struktur tanah selama musim hujan. Pupuk ini mengandung bahan organik yang membantu meningkatkan kapasitas tanah dalam menyerap air tanpa membuatnya terlalu becek.

Selain itu, pupuk organik memperkaya tanah dengan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Mikroorganisme ini membantu tanaman dalam menyerap nutrisi dengan lebih efektif, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Dengan menggunakan pupuk organik secara rutin, tanah akan tetap subur dan tanaman menjadi lebih tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem selama musim hujan.

3. Pupuk berbasis kalium untuk memperkuat batang dan akar

ilustrasi pupuk (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Tanaman yang mengalami curah hujan tinggi sering kali mengalami pelemahan pada batang dan akar. Untuk mengatasi hal ini, pupuk yang mengandung kalium sangat direkomendasikan. Kalium membantu memperkuat struktur tanaman, meningkatkan ketahanan terhadap serangan penyakit, serta mempercepat proses fotosintesis.

Pupuk berbasis kalium seperti kalium sulfat atau kalium klorida bisa menjadi pilihan tepat. Jenis pupuk ini juga membantu mengurangi risiko tanaman membusuk akibat kelebihan air. Dengan penggunaan pupuk yang kaya kalium, tanaman akan tetap kokoh dan mampu bertahan meskipun sering terkena hujan lebat.

4. Pupuk cair untuk penyerapan yang lebih cepat

ilustrasi pupuk (pexels.com/Lisa Fotios)

Jika tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi akibat hujan terus-menerus, pupuk cair bisa menjadi solusi praktis. Pupuk cair lebih mudah diserap oleh daun dan akar tanaman, sehingga efeknya lebih cepat dirasakan dibandingkan pupuk granular atau padat.

Penggunaan pupuk cair juga mengurangi risiko pencucian nutrisi karena pupuk ini bisa langsung diserap oleh tanaman dalam waktu singkat. Untuk hasil terbaik, aplikasikan pupuk cair saat hujan tidak terlalu deras agar tanaman dapat menyerapnya secara maksimal. Pupuk ini sangat cocok untuk tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan sayuran berdaun hijau.

5. Pupuk mikroba untuk meningkatkan kesuburan tanah

ilustrasi pupuk (pexels.com/Greta Hoffman)

Pupuk mikroba mengandung bakteri dan jamur baik yang berfungsi meningkatkan kualitas tanah serta membantu tanaman dalam menyerap nutrisi. Selama musim hujan, aktivitas mikroba dalam tanah cenderung menurun akibat kelembapan yang berlebihan. Oleh karena itu, penggunaan pupuk mikroba sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem tanah.

Pupuk ini bekerja dengan cara memecah bahan organik dalam tanah menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tanaman. Beberapa jenis mikroba juga mampu mengikat nitrogen dari udara, sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Dengan menambahkan pupuk mikroba, tanah tetap subur, tanaman tumbuh lebih kuat, dan hasil panen lebih optimal.

Musim hujan memang membawa tantangan tersendiri dalam bercocok tanam, tetapi dengan pemilihan pupuk yang tepat, tanaman tetap bisa tumbuh subur dan sehat. Pupuk lepas lambat membantu menjaga ketersediaan nutrisi dalam jangka panjang, sementara pupuk organik meningkatkan struktur tanah. Pupuk berbasis kalium memperkuat batang dan akar, pupuk cair memberikan nutrisi cepat serap, dan pupuk mikroba menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Menggunakan kombinasi beberapa jenis pupuk di atas bisa menjadi strategi terbaik untuk menghadapi musim hujan. Selain itu, pastikan untuk mengatur jadwal pemupukan dengan baik dan menghindari pemupukan saat hujan deras agar nutrisi tidak terbuang sia-sia. Dengan perawatan yang tepat, tanaman kamu akan tetap tumbuh subur meskipun hujan turun terus-menerus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Rosa
EditorAmelia Rosa
Follow Us