Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebingungan saat Punya Banyak Uang, Lebih Cemas dari Sebelumnya?

ilustrasi punya banyak uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Siapa yang tidak ingin punya lebih banyak uang? Apalagi bila sekarang kamu sedang mengalami kesulitan keuangan. Bayangan yang paling banyak mengisi pikiranmu tentu seandainya saja dirimu kaya raya. Hidupmu pasti jauh lebih mudah daripada sekarang.

Bayangan sekaligus harapan seperti itu tentu tidak salah. Uang memang mempermudah banyak keperluan manusia. Segalanya memerlukan uang. Namun, punya banyak uang apalagi dalam waktu singkat juga bisa membuatmu diliputi beragam kebingungan.

Satu sisi, kamu senang dan bersyukur karena tidak kekurangan uang lagi. Di sisi lain, banyaknya uang di rekening bisa bikin tidurmu kurang nyenyak, sama seperti ketika dirimu bingung karena tak punya cukup uang. Lima kebingungan di bawah ini umum dialami oleh orang yang nasibnya berubah drastis, karena punya banyak uang. 

1. Mendadak sulit membedakan kebutuhan dengan keinginan

ilustrasi membeli mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika uangmu terbatas, kebutuhan dengan keinginan dapat dipisahkan amat jelas. Bahkan tanpa kamu membuat anggaran belanja pun, seolah-olah dirimu sudah tahu dengan pasti uangmu hendak dipakai buat apa saja. Ini lantaran kamu amat fokus pada kebutuhan. 

Godaan keinginan tentu ada, tapi dengan mudah ditepis dengan mengingat isi dompet. Begitu daya belimu meningkat, batas antara kebutuhan dengan keinginan menjadi makin kabur. Ada saatnya semua keinginan terlihat sebagai kebutuhan dan sebanyak apa pun uangmu menjadi habis atau justru tidak cukup.

Sebagai contoh, pembelian mobil baru. Tanpa mobil tersebut pun sebetulnya hidupmu baik-baik saja. Kamu telah punya mobil lama yang kondisinya masih bagus buat dibawa ke kantor dan sesekali piknik keluarga. Namun dengan adanya lebih banyak uang di rekening, dirimu bakal menemukan begitu banyak alasan guna menggantinya dengan mobil baru.

2. Bingung cara menyimpan dan mengelolanya

ilustrasi menyusun anggaran (freepik.com/shurkin_son)

Uang bertumpuk-tumpuk tentu membutuhkan penanganan yang berbeda dari uang dalam jumlah yang jauh lebih sedikit. Uang tunai dalam jumlah besar misalnya, gak bisa disimpan hanya di dompet atau celengan di rumah. Namun, kalau uang sebanyak itu dimasukkan ke rekening bank, kamu khawatir rekeningmu sewaktu-waktu dibobol orang dan uang pun melayang.

Jika pun dirimu merasa mantap untuk menabung uangnya, rasanya saldonya cuma digerogoti biaya administrasi. Inilah pentingnya literasi keuangan sejak dini. Sebab, baik menuju kaya maupun setelahnya sama-sama tidak semudah berangan-angan. Di dalam celengan, uang hanyalah lembaran kertas. Di rekening, uang tak lebih dari angka saldo.

Uang sebanyak apa pun dapat terasa lenyap dalam sekejap kalau tidak diimbangi kemampuan dalam menyimpan serta mengelolanya. Meski saat ini kamu belum sekaya itu, belajar cara-cara menyimpan serta mengelola uang menjadi langkah yang tepat. Jangan sampai kekayaanmu ibarat hanya bertahan semalam, gara-gara kesalahan dalam penyimpanan dan pengelolaannya.

3. Banyak orang mendadak jadi kawan

ilustrasi banyak teman (pexels.com/ELEVATE)

Punya banyak kawan tentu menyenangkan. Namun, bila mereka baru datang berbondong-bondong setelah tahu kamu sudah kaya rasanya pasti membingungkan. Dirimu jadi bertanya-tanya, seandainya kamu masih seperti kemarin-kemarin yang belum kaya, apakah mereka juga akan menjadi temanmu?

Rasanya tidak dan pemikiran ini dapat sangat mengganggumu. Mereka hampir selalu mengelilingimu, tapi berada di tengah mereka tak memberimu ketenangan seperti yang seharusnya dirasakan, ketika bersama teman. Kamu tahu, bahwa mungkin gak ada yang bisa diharapkan dari mereka.

Ada kecemasan bila sewaktu-waktu kekayaanmu berkurang, mereka juga bakal pergi bersama-sama seperti kedatangannya yang tiba-tiba. Ada bagusnya kamu mewaspadai tabiat asli teman-teman baru ini. Namun, jangan pula terlampau berpikir buruk pada semua orang karena boleh jadi ada juga yang bersifat tulus. Kebetulan saja kalian dipertemukan setelah dirimu memiliki lebih banyak uang.

4. Bingung menghadapi orang-orang yang ingin berutang

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Charlotte May)

Menghadapi orang yang ingin pinjam uang tidaklah mudah. Jika kamu benar-benar gak punya uang, menolaknya tentu lebih gampang. Bahkan, seperti otomatis orang lain tahu kalau dompetmu tipis, sehingga dirimu aman dari niatnya meminjam uang.

Ketika uangmu banyak, orang lain gak percaya ketika dirimu bilang lagi ada banyak kebutuhan. Tambah banyak alasanmu menolak meminjamkan uang, ia pun tambah mendesak. Kamu sampai merasa tidak enak sendiri seakan-akan sebagai orang kaya, dirimu gak punya kepedulian pada sesama. 

Masalahnya, orang yang ingin berutang padamu gak cuma satu. Seorang diberi, berarti yang lain pun mesti diutangi juga. Kamu tidak sekaya itu untuk memberikan pinjaman pada semua orang dan belum tentu uangnya akan kembali. Padahal, penolakanmu dapat berbuah sebutan pelit bahkan mungkin kamu disumpahi agar cepat miskin.

5. Tak tahu cara membawa diri sebagai orang kaya

ilustrasi orang kaya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah dengan banyaknya uangmu sekarang, kamu harus mengubah penampilan? Bila penampilan tidak berubah, takutnya dirimu tetap saja diremehkan orang. Siapa yang tak mau lebih dihormati oleh orang lain? Atau jangan-jangan bukan hanya penampilanmu yang perlu diperbaiki, melainkan juga lingkaran pertemananmu.

Haruskah kamu meninggalkan kawan-kawan lama dan masuk ke circle pertemanan baru yang lebih menggambarkan status ekonomimu sekarang? Apakah kamu mesti terlihat layaknya gambaran umum tentang orang kaya?

Seperti dengan dirimu punya kendaraan baru, pakai barang-barang bermerek, serta menjadikan belanja sebagai hobi. Cara mengatasi kebingungan ini sebenarnya simpel. Ikuti saja apa yang paling nyaman bagimu dan menggambarkan diri sendiri. Banyaknya uang tidak perlu mengubahmu secara drastis dalam hal apa pun, apalagi sifat. 

Setiap perubahan besar memang sering menyebabkan kebingungan. Bila sebelumnya uangmu banyak lalu sekarang rezekimu lagi seret, pasti kamu bingung cara mencukupi berbagai kebutuhan. Namun, memperoleh banyak uang dalam waktu singkat juga bisa bikin kamu kurang siap baik secara mental maupun kemampuan mengelolanya. Tetap bersyukur dan hindari perasaan terbebani harus begini atau begitu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us