Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Personal Branding yang Jarang Orang Sadari

ilustrasi laki-laki bekerja di kantor (pexels.com/Moose Photos)

Di zaman sekarang setiap orang wajib memiliki personal branding. Secara umum, personal branding merupakan persepsi seseorang yang kamu bentuk terhadap dirimu dan apa yang bisa kamu tawarkan secara profesional saat ini dan di masa depan.

Memiliki personal branding membuat orang lain mudah untuk mengetahui den mengenali kamu. Apabila kamu memiliki personal branding yang baik, tentu akan menunjang usahamu untuk meraih kesuksesan.

Sayangnya tanpa disadari, banyak orang sering melakukan kesalahan dalam personal branding. Agar tidak melakukan kesalahan yang sama, berikut ini terdapat lima kesalahan dalam personal branding yang harus kamu hindari.

1. Tidak menjadi diri sendiri

ilustrasi laki-laki dan perempuan berjabat tangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kesalahan pertama yang tanpa sadar seseorang lakukan dalam melakukan personal branding adalah dengan tidak menjadi dirinya sendiri. Orang cenderung mengikuti personal branding yang dilakukan oleh orang lain. Padahal belum tentu itu cocok dengan dirinya.

Dan yang lebih bahaya adalah ketika orang lain mengetahui bahwa ternyata personal branding tersebut tidak sesuai dengan dirimu, maka kamu bisa disebut sebagai seorang pembohong. Dampaknya orang-orang tidak akan mau lagi mempercayaimu.

2. Tidak mengenali diri sendiri

ilustrasi laki-laki sedang memikirkan masalah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu perhatikan dengan saksama, di masa sekarang banyak orang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membangun personal branding mereka, tapi ternyata mereka belum mengetahui diri sendiri secara penuh. Guys, bagaimana orang lain bisa mengenalimu jika kamu saja tidak mengenali diri sendiri?

Sebelum terlambat, yuk kenali dirimu terlebih dahulu. Cari tahu karakter, bakat, keahlian, hal-hal yang kamu suka dan tidak kamu suka, serta hal-hal lainnya. Ini penting dilakukan karena nantinya personal branding kamu harus sesuai dengan realita dirimu.

3. Terlalu banyak branding tanpa bukti

ilustrasi karyawan sedang presentasi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Terlampau banyak kamu melakukan personal branding tapi hanya ada sedikit bukti, maka kamu telah melakukan kesalahan fatal. Yang orang lain butuhkan bukan hanya personal branding kamu yang menarik, tapi juga keahlian kamu yang sesuai dengan personal branding tersebut.

Karena percuma saja kamu memiliki banyak personal branding, tapi ternyata sangat sedikit keahlian yang ada dalam dirimu. Lantas, apabila kamu tidak memiliki bukti keahlian dari personal branding yang kamu buat, sudah pasti orang lain akan ragu dan tidak akan dengan mudah memberikan kepercayaannya kepada dirimu.

4. Tidak melakukan branding untuk keahlian pada bidangmu

ilustrasi laki-laki sedang mengoperasikan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat ini orang-orang semakin melek mengenai betapa pentingnya personal branding bagi kelangsungan karier mereka. Namun, sangat disayangkan bahwa di antara mereka masih ada yang membuat personal branding untuk memenuhi kebutuhan orang lain, bukan untuk kebutuhan mereka sendiri.

Akibatnya, dalam membangun personal branding ini orang-orang lebih menitikberatkan pada keahlian yang orang lain butuhkan. Padahal dirinya tidak memiliki keahlian tersebut. Jujur dan bijaklah menunjukkan keahlianmu dalam membangun personal branding karena ini akan digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

5. Tidak mau mendengarkan saran dari orang lain

ilustrasi pasangan berbicara berdua (pexels.com/Tim Douglas)

Jangan terlalu keras hingga sulit mendengarkan saran dari orang lain saat kamu sedang membangun personal branding. Terutama jika kamu baru memulainya pertama kali.

Saran dari orang lain yang membangun apa lagi jika dia lebih berpengalaman tentu sangat membantu. Barang kali ada kesalahan maupun kekurangan, tentu itu bisa diperbaiki sedini mungkin.

Di zaman sekarang sangat penting untuk kamu memiliki growth mindset untuk mencapai kesuksesan. Sebab, mindset ini akan mendorongmu terus berkembang lebih jauh lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sinta Listiyana
EditorSinta Listiyana
Follow Us