5 Kiat Bijak Alokasi Gaji bagi Fresh Graduate, Masih Bisa Self-Reward!
Bagi kamu yang baru lulus bangku perkuliahan dan mendapat pekerjaan pertama, tentu salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu adalah momen gajian. Yup, sudah nggak sabar menanti hasil jerih payah kamu sendiri, kan? Jika sebelumnya mendapat uang saku dari orang tua, namun sekarang kamu sudah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dan mandiri untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri.
Bagi kamu, fresh graduate sangat penting untuk melek dan sadar dalam mengatur keuangan, lho. Jangan sampai kamu salah langkah dan mengakibatkan selalu merasa kekurangan uang.
Namun, jangan sampai juga kamu gak bisa menikmati hasil jerih payah kamu sendiri, saking iritnya mengeluarkan uang. Mau tahu cara bijak alokasi gaji bagi kaum fresh graduate kayak kamu? Simak kiat berikut ini.
1. Pisahkan untuk kebutuhan
Hal yang wajib kamu lakukan pertama kali pada saat gajian adalah langsung menyisihkan gaji untuk kebutuhan dan menunaikan kewajiban. Kebutuhan ini termasuk di dalamnya biaya makan, listrik, internet, transportasi, maupun sewa kos bagi kamu anak perantauan.
Bagi kamu yang memiliki cicilan, segera sisihkan karena ini merupakan pengeluaran yang pasti. Namun, untuk kamu yang masih fresh graduate, usahakan untuk mengurangi cicilan apalagi demi membeli barang branded.
Melansir dari DJKN Kemenkeu, persentase untuk kebutuhan dari gaji adalah sebesar 40% dan 30% untuk cicilan. Pembagian persentase ini masih bisa fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan bagaimana kamu ingin mengalokasikan gaji kamu sendiri.
2. Opsi untuk memberi orang tua
Setelah menunaikan segala kewajiban kamu, kamu juga bisa memberikan sedikit dari gajimu untuk orang tua. Beruntung jika kamu memiliki orang tua yang masih bekerja, tetapi meski begitu, bagi kebanyakan orang, hal ini dianggap tetap perlu memberikan. Dapat berupa uang, hadiah, maupun makanan. Hal ini dinilai merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan balas budi.
Namun, jika kamu sandwich generation maka menyisihkan gaji merupakan sebuah keharusan. Pembagiannya persentasenya dapat kamu sesuaikan dengan segala kebutuhan keluarga kamu, ya.
3. Jangan lupa menabung
Selain memenuhi kewajiban dan kebutuhan saat ini, kamu juga perlu menyisihkan gaji untuk masa depan maupun dana darurat. Kariermu bisa gak selamanya berjalan mulus dan lancar, untuk itu kamu perlu menyimpan uang dan membuat planning keuangan. Gunanya jika sewaktu-waktu kamu resign ataupun terkena PHK, kamu gak perlu khawatir lagi.
Selain itu, untuk kamu anak muda yang berencana segera memiliki rumah dan ingin membayar DP rumah, kamu bisa mulai dengan menabung.
Melansir dari detikFinance, tabungan bisa bermanfaat sebagai dana darurat dan tujuan keuangan jangka pendek. Namun, untuk jangka yang lebih panjang, kamu bisa mencoba investasi untuk kepentingan dana pensiun.
4. Sisihkan untuk beramal
Jika, gajimu belum terlalu banyak, maka gak perlu memaksakan harus beramal dalam jumlah dan nominal yang besar.
Berikanlah sesuai dengan kemampuanmu dan yang terpenting adalah keikhlasan dalam memberi. Dengan beramal, kamu bisa merasa lebih bermanfaat karena dapat berbagi pada sesama yang membutuhkan
5. Jangan lupakan self reward
Setelah semua terpenuhi, jangan lupa untuk berterima kasih pada dirimu yang sudah bekerja keras, ya. Kamu bisa memberikan hadiah untuk dirimu sendiri. Namun, tetap dalam batas wajar dan jangan terlampau sering. Kamu perlu tetap bisa mengontrol diri dan jangan sampai terlalu boros.
Sudah gak bingung lagi kan untuk membagi alokasi gajinya? Ingat, pembagian persentase ini tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kamu, ya. Semoga bermanfaat!
