5 Kunci Mendidik Kemandirian Anak Sejak Dini, Kesabaran yang Utama!

Melatih kemandirian anak bukanlah perkara yang mudah. Hal ini tidak dapat terbentuk hanya dalam satu atau dua hari saja. Sama halnya dengan mengajarkan anak menulis dan membaca, perlu waktu baginya untuk melakukan sesuatu dengan sendirinya.
Makna mandiri itu sendiri bukan berarti membiarkan anak melakukan hal tanpa bimbingan lagi. Tentu, anak harus diberikan arahan terlebih dahulu dan mengetahui kesiapannya. Supaya berhasil, ada lima kunci penting dalam mendidik kemandirian anak yang perlu kamu ketahui.
1. Kesabaran menjadi kunci utama
Selain inisiatif yang mulai berkembang, anak akan menjadi aktif-aktifnya dalam melakukan sesuatu hal yang baru. Maka, sikap mau menang sendiri, alias sikap egois pada masa kemandirian ini menjadi suatu hal yang normal.
Memang ini menjadi tantangan yang cukup sulit sebagai orangtua. Manajemen konfliknya perlu lebih diatur dan orang tua harus menjadi lebih penyabar dalam mengelola emosi terhadap sikap anak. Justru dengan kesabaran ini, secara perlahan kamu pun dapat memberikan pemahaman dan persuai yang lebih positif untuk anakmu.
2. Dorongan dengan motivasi
Orangtua perlu mendukung anak menjadi mandiri dengan dorongan motivasi. Kamu bisa fokuskan perhatian dengan mengajaknya melatih kemandiriannya makan, berpakaian, mandi dan kegiatan keseharian lainnya.
Saat anak ingin makan sendiri dan minta pakai baju sendiri, maka biarkan saja. Jangan malah mengambil alih pekerjaannya. Perbuatan itu justru akan menanamkan sifat manja di dalam dirinya. Sebaliknya, tunjukkan motivasi dengan memberinya kata-kata penyemangat agar anak berhasil melakukannya sendiri.
3. Berikan kesempatan dan apresiasi
Saat anak mulai aktif dan tumbuh, akan ada banyak hal yang ditanya dan dikomentarinya. Begitu pun juga keinginan untuk melakukan berbagai hal sendiri. Ini merupakan fase perdana anak mencoba berinisiatif untuk mandiri, sekaligus bereksplorasi mengembangkan segala kemampuannya.
Saat anak mencoba dan berhasil, jangan lantas pelit memberikan apresiasi, karena sejatinya itu bentuk menjadikan anak bangga dan bahagia atas usahanya. Kesempatan dan penghargaan adalah dua hal yang mereka butuhkan dari orang tua.
4. Tunjukkan contoh teladan
Orangtua memang selalu akan dijadikan contoh oleh anak-anak dalam bertindak. Untuk itu, lebih seringlah menunjukkan sifat teladan kepada anak. Tentu, tetap ajarkan anak secara perlahan dan bertahap.
Misalnya, keterampilan merapikan barang mainan ke tempatnya. Kalau anak menolak atau dirasa kurang rapi dalam mengerjakannya, jangan lantas memarahinya begitu saja. Ingat, jangan menuntut anak langsung bisa mandiri begitu saja. Mereka perlu waktu untuk belajar dan memahami situasinya.
5. Selalu konsisten
Melatih kemandirian anak tentu melibatkan banyak hal, seperti waktu, tenaga, pikiran dan perasaan. Selain itu, kamu pun harus belajar konsisten dalam mendidiknya. Jangan lantas mengharapkan hasil yang sempurna tanpa adanya sebuah konsistensi dalam diri.
Beberapa orang mungkin akan mengalami pertarungan emosi. Bila satu kali percobaan masih belum berhasil, maka teruslah mencoba dengan beragam cara, karena anak memerlukan waktu baginya untuk belajar. Namun, jika kamu melakukan dengan niat yang kuat, usaha maksimal dan konsisten, maka anak pun akan terbiasa nantinya.
Memang ada beragam masalah yang kita temukan saat anak mulai tumbuh dan berkembang. Apalagi anak dalam proses belajar mandiri dalam kesehariannya. Gak perlu terlalu memaksakan.
Kamu perlu memberikan ruang dan waktu dengan bimbingan yang terarah agar anak menjadi mengerti. Secara alami anak akan menjadi mandiri dengan sendirinya. Semoga lima kunci penting dalam mendidik kemandirian anak sejak dini di atas dapat kamu terapkan dengan maksimal dan membantu anak dalam berkembang.