5 MBTI yang Paling Cerdas Emosional, Bisa Baca Situasi dengan Baik

- INFJ memiliki intuisi kuat untuk membaca suasana hati orang lain dan memberikan dukungan dengan pendekatan yang penuh kehangatan.
- ENFJ memiliki karisma alami, peka terhadap kondisi emosional orang di sekitarnya, dan mampu membangun hubungan yang erat dan harmonis.
- ESFJ sangat perhatian terhadap kebutuhan orang lain, bisa menangkap perubahan kecil dalam ekspresi atau nada suara seseorang, dan menjaga hubungan sosial dengan tulus.
Kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EQ) jadi salah satu hal yang sering disepelekan, padahal pengaruhnya besar dalam kehidupan sehari-hari. Orang dengan EQ tinggi biasanya mampu mengelola emosi dengan bijak, membaca suasana sekitar, serta menempatkan diri di situasi apa pun dengan tepat. Hal ini bukan cuma membuat hubungan sosial jadi lebih sehat, tapi juga memudahkan mereka saat menghadapi konflik atau tekanan.
Beberapa tipe MBTI ternyata dikenal punya kecerdasan emosional lebih menonjol dibanding yang lain. Mereka mampu membaca ekspresi, gestur, bahkan nada suara orang lain sehingga bisa merespons dengan tepat. Bukan berarti tipe lain gak punya kemampuan ini, tapi kelima tipe berikut lebih menonjol dalam hal kepekaan emosi. Nah, kalau penasaran siapa saja, mari kita bahas lebih dalam.
1. INFJ

INFJ dikenal sebagai pribadi yang penuh empati dan perhatian. Mereka punya intuisi kuat untuk membaca suasana hati orang lain, bahkan sebelum orang tersebut mengungkapkannya secara langsung. Saat berada di tengah keramaian, INFJ bisa dengan cepat menangkap energi emosional di sekitarnya. Karena itu, mereka sering dianggap sebagai sosok yang mampu menenangkan suasana tanpa harus banyak bicara.
Kecerdasan emosional INFJ juga terlihat dari cara mereka memberi dukungan. Mereka gak asal menghibur, melainkan mencoba memahami masalah dari sudut pandang orang lain. Pendekatan yang penuh kehangatan ini membuat orang-orang merasa benar-benar didengar. Tidak heran kalau banyak yang menjadikan INFJ sebagai tempat curhat karena kemampuan mereka mengelola emosi dengan matang.
2. ENFJ

ENFJ punya karisma alami yang bikin orang lain merasa nyaman berada di dekat mereka. Mereka bukan sekadar ramah, tetapi juga peka terhadap kondisi emosional orang di sekitarnya. Saat suasana mulai tegang, ENFJ tahu cara mencairkan keadaan tanpa menyinggung siapa pun. Kelebihan ini menjadikan mereka cocok sebagai pemimpin yang mampu menggerakkan orang lain dengan hati.
Selain itu, ENFJ punya kemampuan untuk membaca motivasi orang lain. Mereka memahami bahwa setiap orang punya latar belakang emosi yang berbeda, sehingga selalu berusaha menyesuaikan pendekatan. Kecerdasan emosional ini membuat ENFJ sangat pandai membangun hubungan yang erat dan harmonis. Mereka bisa jadi penghubung yang baik antara kelompok yang berbeda pandangan.
3. ESFJ

ESFJ adalah tipe MBTI yang sangat perhatian terhadap kebutuhan orang lain. Mereka punya sensitivitas tinggi terhadap perasaan orang sekitar, sehingga gak heran kalau mereka sering jadi penengah dalam konflik. ESFJ juga bisa menangkap perubahan kecil dalam ekspresi atau nada suara seseorang. Hal ini membuat mereka selalu tahu kapan harus menawarkan bantuan atau sekadar menemani.
Kecerdasan emosional ESFJ juga terlihat dari cara mereka menjaga hubungan sosial. Mereka rela berkorban demi menjaga keharmonisan, meski terkadang mengesampingkan diri sendiri. Walau begitu, mereka melakukannya dengan tulus, bukan sekadar formalitas. Itulah yang membuat banyak orang merasa dihargai saat berinteraksi dengan ESFJ.
4. INFP

INFP punya empati yang mendalam terhadap orang lain. Mereka bisa merasakan emosi dengan intensitas tinggi, sehingga sering kali ikut larut dalam perasaan orang sekitarnya. Walaupun terlihat sensitif, INFP sebenarnya punya kekuatan besar dalam membaca situasi emosional. Mereka tahu kapan harus bicara dan kapan lebih baik mendengarkan.
Selain itu, INFP punya imajinasi yang luas untuk memahami perspektif orang lain. Mereka gak mudah menghakimi, melainkan mencoba menempatkan diri di posisi lawan bicara. Hal ini membuat mereka jadi teman yang bisa dipercaya, terutama ketika seseorang sedang mengalami masa sulit. Dengan kecerdasan emosionalnya, INFP mampu memberi kenyamanan lewat kata-kata sederhana yang penuh makna.
5. ENFP

ENFP dikenal penuh energi dan antusias, tapi jangan salah, mereka juga punya kecerdasan emosional tinggi. Mereka peka terhadap suasana hati orang lain, bahkan bisa menyadari perubahan sekecil apa pun. Kemampuan membaca energi sosial ini membuat ENFP selalu tahu cara membawa kegembiraan ke dalam situasi yang terasa hambar.
Selain itu, ENFP mampu menghubungkan emosi dengan cara yang unik. Mereka sering jadi orang yang bisa membuat orang lain merasa diperhatikan, meski hanya dengan percakapan singkat. Kecerdasan emosional ini membuat mereka sangat mudah diterima di berbagai lingkungan. Mereka tahu kapan harus serius dan kapan harus santai, sehingga kehadiran mereka selalu dinantikan.
Kecerdasan emosional jadi salah satu modal penting dalam menjalani kehidupan sosial. Kelima tipe MBTI di atas menunjukkan bahwa kepekaan terhadap emosi bisa memberi banyak manfaat, mulai dari membangun hubungan yang sehat hingga menciptakan suasana harmonis.
Walaupun gak semua orang punya kepekaan alami seperti mereka, kemampuan ini bisa terus dilatih dan dikembangkan. Dengan berusaha memahami diri sendiri sekaligus orang lain, setiap tipe MBTI bisa meningkatkan kecerdasan emosionalnya.