Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Mindset agar Ikhlas Menerima Kegagalan, Hati Lebih Adem

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Maksim Gocharenok)

Setelah mengalami kegagalan kamu mungkin menjadi sangat sedih dan terpuruk. Rasanya gak ikhlas menerima sesuatu yang sudah terjadi. Tapi apa boleh dibuat, kamu gak bisa memutar ulang waktu yang sudah terjadi. Ada beberapa hal yang memang terjadi di luar kendalimu.

Nah, supaya ikhlas menerima kegagalan yang terjadi padamu, ini lima mindset yang harus kamu tanamkan di dalam dirimu.

1. Fokuslah pada hidupmu pada saat ini

ilustrasi orang menyikapi kegagalan (pexels.com/Kelvin Valerio)

Yang lalu sudah berlalu. Lepaskanlah yang sudah terjadi. Jangan diungkit dan disesali lagi. Apalagi sesuatu yang belum terjadi di masa depan. Jangan dicemaskan dan dihiraukan.

Kegagalanmu yang dulu terjadi adalah dulu. Belum tentu akan terjadi lagi ke depannya. Maka, fokuslah pada waktumu saat ini. Optimislah kalau sekarang kamu pasti bisa berhasil dan menjadi lebih baik.

2. Jangan hidup pada ekspektasi orang lain

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Maksim Gocharenok)

Orang lain terkadang memiliki ekspektasi yang terlalu berlebihan kepadamu. Entah itu datang dari pasangan, keluarga, atau teman sendiri. Misalnya, menuntutmu gak boleh gagal atau kalau gagal sekali artinya gak ada kesempatan lagi untuk mencoba.

Padahal, kegagalan itu sangat wajar dialami oleh manusia. Manusia memang dirancang dengan memiliki kekurangan. Maka dari itu, kamu selalu punya kesempatan untuk belajar dan memperbaiki keadaan ketika kamu gagal.

3. Hidup adalah sebuah proses untuk menjadi lebih baik

ilustrasi orang menyikapi kegagalan (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kegagalanmu saat ini tidak mendefinisikan bagaimana kamu ke depannya. Asalkan kamu bangkit dari kegagalan lamamu dan memulai langkah baru yang lebih baik, maka kamu akan sangat berpotensi untuk berhasil.

Sejatinya hidup adalah proses. Proses untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia belajar dan berusaha menjadi versi lebih baik dari dirinya sebelumnya.

4. Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan

ilustrasi orang menyikapi kegagalan (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Meski sekuat apapun kamu berusaha, kamu bisa gagal juga. Meski sematang apapun perencanaanmu, kamu bisa gagal juga. Ada beberapa hal dalam hidup ini yang terjadi di luar kontrolmu.

Jadi, kegagalan yang terjadi padamu belum tentu karena kesalahanmu. Bisa saja memang sudah seharusnya terjadi dan itu bukan disebabkan oleh dirimu. Melainkan terjadi karena faktor-faktor di luar kontrolmu.

5. Lihat sisi baik yang bisa kamu ambil

ilustrasi bercermin (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Manusia yang bijak akan menjadikan kegagalan sebagai sebuah pembelajaran dalam hidupnya. Gagal adalah salah satu fase yang pasti akan terjadi dalam hidup seseorang. Jadi gak perlu dihindari, tapi dihadapi saja. Jadikan kegagalan sebagai bahan evaluasi dan pelajaran untuk menjadi lebih baik ke depannya.

Fokuslah pada pandanganmu mengenai kegagalanmu. Bukan pada pandangan orang lain mengenai kegagalanmu. Karena kamu yang menjalani hidupmu.

Gagal itu manusiawi. Kamu boleh saja merasa sedih dan kecewa atas kegagalanmu. Tapi, sesudahnya segeralah bangkit dan mulai langkah baru yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mia Lubis
EditorMia Lubis
Follow Us