5 Obat Mujarab untuk Memulihkan Kondisi Indonesia saat Ini

Kunci dari kesuksesan negara negara maju berhasil satu langkah lebih depan dalam penanganan pandemik adalah mindset. Masyarakat di negara maju memiliki pola pikir yang lebih terbuka dan mudah menerima hal hal yang tidak mereka ketahui sebagai sebuah pengetahuan dan ilmu baru.

Berbeda terbalik dengan masyarakat kita yang masih banyak menganggap pandemik ini adalah sebuah tipu daya, mulai dari corona itu tidak nyata, pandemik ini buatan elite global, hingga vaksin yang ditanami chip.

Menurut seorang Psikolog Sosial, Dicky Chresthover Pelupessy Ph.D., ada 3 faktor utama yang menyebabkan masyarakat kita tidak mempercayai kondisi saat ini. Yaitu bosan kondisi pandemik, kebingungan masyarakat, dan inkonsistensi kebijakan pemerintah.

Maka dari itu selain pola pikir, dan pengetahuan masyarakat yang harus bertambah. Pemerintah selaku pengatur kebijakan pun harus lebih konsisten, dan lebih baik dalam penerapan kebijakan guna mengatasi kondisi ini.

Terdengar basi dan kuno? Tapi itu faktanya. Satu satunya yang bisa kita lakukan agar kondisi menjadi pulih seperti sedia kala adalah mentaati protokol kesehatan atau prokes yang ada, mulai dari penggunaan masker, menjaga jarak, hingga penyuntikan vaksin

Upaya upaya itu memang bukanlah cara untuk menyembuhkan, tapi upaya seperti itulah yang bisa melindungi kita dari ganasnya COVID-19.
Mentaati prokes adalah satu satunya cara yang bisa kita usahakan agar kita tetap bisa bertahan di kondisi pandemik.

Tapi sayangnya masih banyak orang orang yang tidak mentaati prokes dan peraturan yang diberikan, misalnya seperti masih banyaknya masyarakat yang keluar rumah tanpa kepentingan yang mendesak, tidak mengenakan masker dan menjaga jarak, serta dosis vaksin yang ditolak.

Selain itu penerapan prokes dan peraturan oleh masyarakat harus diimbangi dengan kebijakan yang tepat dari pemerintah, seperti bagaimana cara mengatasi permasalahan ekonomi selama lockdown, bagaimana cara memaksa masyarakat agar patuh tanpa harus melakukan kekerasan, atau mensosialisasikan vaksin agar semua bisa mendapatkan vaksinasi. 

Masyarakat dan pemerintah harus saling bersinergi dalam hal itu, agar menciptakan hasil yang maksimal terhadap penanganan situasi ini.

Pemaknaan saling mengerti dan membantu ini sangat luas, dan berlaku bagi siapa saja yang terkena dampak pandemi. Dalam hal ini berarti seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari lapisan teratas, hingga masyarakat masyarakat yang paling terkena dampaknya yaitu lapisan bawah.

Saling mengerti dan membantu ini bisa berbentuk apa saja, semisal bantuan berupa materi seperti uang, makanan, atau kebutuhan lain bagi mereka yang membutuhkan. Atau bahkan bantuan secara moral, terhadap para penderita COVID-19 yang di mana menyemangati mereka bisa meningkatkan imunitas mereka secara tidak langsung.

Hal hal seperti saling mengerti dan membantu ini tidak hanya berlaku untuk para kalangan masyarakat biasa, justru peran wakil rakyat, aparatur negara, dan instansi pemerintahan yang lain sangat diperlukan dalam situasi saat ini.

Karena instansi pemerintah adalah kalangan lapisan atas yang bisa membantu mengubah secara langsung, agar situasi ini menjadi lebih baik. Contohnya melalui kebijakan dan aturan yang memudahkan serta membantu bagi semua orang, atau mungkin bantuan sosial secara langsung dan bersifat pribadi karena kebanyakan mereka adalah golongan menengah ke atas.

Selain pemerintah, masyarakat pun harus mampu bertindak kooperatif serta suportif terhadap para anggota instansi pemerintah, seperti aparat militer atau tenaga kesehatan.

Apabila kita sudah saling membantu satu sama lain dan tidak bersikap egois. Bukan tidak mungkin pandemi ini akan kita lalui segera.

Pandemi yang saat ini sudah hampir berjalan 2 tahun, banyak membawa perubahan yang signifikan terhadap gaya hidup, atau bahkan perekonomian masyarakat.

Kondisi ini sepertinya akan membuat kita memiliki kebiasaan baru dan akan bertahan hingga seterusnya, tanpa ada jaminan akan kembali seperti tahun tahun sebelum COVID-19 menyerang. Itulah kenapa disebut "new normal".

Melakukan vaksin adalah salah satu cara agar kita bisa beradaptasi di kondisi saat ini, karena vaksin ibarat sebuah jaket bagi kita ketika cuaca dingin. Memang tidak bisa menghilangkan rasa dingin sepenuhnya, tapi setidaknya dingin itu agak berkurang.

Ketika kita sudah terlindungi, nantinya kita akan bisa hidup berdampingan dengan virus ini. Bila virus ini sudah berubah menjadi penyakit endemik seperti, flu, diare, atau penyakit endemik lainnya, dan herd immunity kita sudah terbentuk tentu saja kita bisa memulihkan kondisi saat ini.

Selain itu tetap produktif di dalam pekerjaan meskipun dengan cara yang berbeda, atau mencoba sesuatu yang berbeda sesuai dengan kondisi dan peraturan saat ini diharap mampu menstabilkan perekonomian.

Maka dari itu berbagai perubahan yang terjadi harus bisa kita atasi dengan cara mencoba terbiasa dan beradaptasi, karena tidak ada yang bisa kita lakukan dengan perubahan ini selain membiasakan diri.

Jika 4 obat di atas berupa harapan untuk ke depan, maka obat terakhir ini adalah satu satunya solusi yang bisa kita lakukan saat ini. Karena hanya ini yang kita bisa benar benar lakukan sekarang, agar membuat situasi terasa lebih ringan dan mudah untuk dilalui.

Ya betul, tertawa. Tertawa adalah hal paling tepat di masa seperti ini, hanya dengan tertawa kita bisa melalui semuanya. Mulai dari masalah yang berat, berita duka, dan kesedihan lainnya.

Satu hari tanpa tertawa adalah hari yang terbuang sia sia, setidaknya itu yang dikatakan oleh seniman Charlie Chaplin beberapa dekade yang lalu. Tapi memang manfaat baik dari tertawa bukan hanya frasa atau sebuah ungkapan saja, melainkan fakta yang nyata adanya.

Tertawa mampu membuat tubuh kita tenang, tertawa mampu meningkatkan imunitas kita, dan tertawa bisa merangsang hormon endorfin, serta mampu melindungi jantung kita. Maka tertawalah, dan mari kita berjuang bersama agar kita bisa melihat #IndonesiaPulih