Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pepatah dalam Bahasa Sunda yang Penuh Nasihat

Ilustrasi pemandangan alam (pexels.com/SamuelTheoManatSilitonga)
Ilustrasi pemandangan alam (pexels.com/SamuelTheoManatSilitonga)

Orang Sunda merupakan salah satu suku di Indonesia yang mendiami Provinsi Jawa Barat dan Banten. Biasanya mereka menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-harinya. 

Sama halnya dengan bahasa Indonesia yang memiliki peribahasa atau pepatah bijaknya, begitu pula dengan bahasa Sunda yang punya pepatah bijak. Peribahasa Sunda sering dijadikan sebagai nasihat hidup yang diturunkan dari para orang tua dahulu kepada anak-anaknya. Yuk cek nasihatnya di bawah ini!

1. Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok

Ilustrasi tetesan air dan batu (pexels.com/cottonbro)
Ilustrasi tetesan air dan batu (pexels.com/cottonbro)

Artinya, tetesan air menimpa batu lama-lama jadi berlubang. Mengingatkan kita bahwa setiap usaha yang kita lakukan, jika dilakukan secara terus-menerus walau sedikit akan membuahkan hasil. 

Meskipun yang menetes berupa tetesan air yang lembut dan pelan, tapi air tersebut dapat membuat batu yang keras menjadi berlubang. So, jangan pantang menyerah, ya!

2. Ulah ngaliarkeun taleus ateul

Ilustrasi daun (pexels.com/Jessica Lewis Creative)
Ilustrasi daun (pexels.com/Jessica Lewis Creative)

Memiliki arti jangan menyebar fitnah dan kabar palsu. Dari peribahasa di atas, kita belajar untuk tidak menyebarkan fitnah kepada orang lain. Tentunya hal tersebut hanya akan merugikan banyak orang, bahkan diri kita sendiri.

Sama halnya dengan taleus ateul yang bermakna talas gatal yang tidak enak dimakan. Begitu pula dengan memfitnah orang lain, hal tersebut hanya akan merugikan banyak pihak.

3. Ngaragap angen sorangan

Ilustrasi orang yang duduk (pexels.com/keira burton)
Ilustrasi orang yang duduk (pexels.com/keira burton)

Artinya adalah memposisikan diri di posisi orang lain agar tidak mudah menghakimi orang lain. 

Pepatah ini mengajarkan supaya sebelum kita melakukan suatu hal yang menyakiti orang lain, alangkah baiknya kalau kita bisa lebih dulu berpikir dari prespektif orang tersebut, sehingga kita dapat merasakan seandainya berada di posisinya.

Nasihat tersebut seolah mewanti-wanti kita untuk terus intropeksi, ya!

4. Tina peurih jari peurah

Ilustrasi seseorang yang bekerja keras (pexels.com/pixabay)
Ilustrasi seseorang yang bekerja keras (pexels.com/pixabay)

Peribahasa ini sangat legendaris di kalangan masyarakat Sunda, yang artinya dengan kerja keras akan mendapatkan hasil yang terbaik.

Orang tua zaman dahulu memberikan semangatnya untuk anak-anak agar tidak pernah berhenti menyerah dalam melakukan apa pun, apalagi perihal impian yang kita punya. Mau hal tersebut penuh dengan kesakitan atau kepayahan, perjuangan tak boleh usai karena usaha tak menyalahi hasil. 

5. Mulih ka jati, mulang ka asal

Ilustrasi siluet pohon jati (pexels.com/pixabay)
Ilustrasi siluet pohon jati (pexels.com/pixabay)

Terakhir, peribahasa ini memiliki arti bahwa semua yang berasal dari Maha Kuasa, maka akan kembali kepada-Nya. Sungguh peribahasa yang dalam untuk mengingat tentang asal muasal kita. 

Seolah peribahasa ini menjadi reminder untuk kita, bahwa segala hal yang diciptakan oleh-Nya akan kembali kepada-Nya. 

Meskipun masih banyak peribahasa sunda, tapi semoga lima nasihat ini menjadi kata-kata yang akan memberimu semangat, harapan, bahkan pèpèling untuk kamu menghadapi kehidupan ini. Selamat bertumbuh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
sarah aisyah
Editorsarah aisyah
Follow Us