Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pertimbangan Saat Memilih Rumah atau Apartemen untuk Hunian Pertama

IDN Times/Gettyimage

Jakarta, IDN Times - Setiap orang yang mau membeli properti akan menghadapi suatu pertimbangan, mulai lokasi yang tepat, ukuran yang sesuai, hingga harga yang sesuai dengan kantong. Namun, tak itu saja, ada pertimbangan lain yang muncul di benak mereka, khususnya kaum milenial yang ingin memiliki hunian pertama: membeli rumah atau apartemen.

Memilih rumah atau apartemen memang menjadi keputusan yang gampang-gampang susah. Apalagi jika dihadapkan dengan prioritas dan kebutuhan, yang berpengaruh bagi aspek kehidupan individu ke depannya, dari pengeluaran, kehidupan sosial, bahkan hingga kondisi psikologis penghuninya.

Nah, misalnya, kamu punya bujet Rp500 juta. Kira-kira, mana yang paling baik untuk dipilih sebagai hunian pertamamu? Sebaiknya, pertimbangkan dulu dari beberapa perspektif berikut ini supaya kamu mendapatkan yang terbaik!

1. Jika dilihat dari segi lokasi

pixabay.com/PublicDomainPictures

Lahan yang semakin terbatas membuat masyarakat semakin sulit untuk menemukan rumah tapak di tengah kota. Sekalinya ada, harganya pasti selangit. Pembangunan rumah tapak pun akhirnya banyak dipusatkan di wilayah pinggiran kota. Pengembang apartemen membuat solusi akan permasalahan tersebut dengan membangun apartemen di tengah kota. Dengan bujet Rp500 juta, kamu bisa membeli satu unit apartemen studio hingga apartemen 2 kamar di tengah kota.

Rumah tapak di pinggiran kota yang terintegrasi dengan jalan tol atau transportasi umum pun masih bisa didapatkan walaupun cukup terbatas. Semua kembali lagi pada kebutuhanmu. Apartemen memang lebih mudah diakses dari lokasi aktivitas bisnis karena lokasinya yang strategis. Apabila kamu lebih banyak menghabiskan waktu di tengah kota dan memiliki mobilitas tinggi, apartemen bisa jadi pilihanmu.

2. Jika dilihat dari segi hak kepemilikan

IDN Times/Gettyimage

Masalah kepemilikan ialah hal esensial yang harus dipertimbangkan. Saat beli rumah tapak, kamu bisa mendapatkan sertifikat hak milik (SHM) yang memiliki status hukum paling kuat jika dibandingkan dengan legalitas rumah lainnya. Sementara itu, pemilik apartemen hanya bisa mendapatkan hak guna bangunan (HGB) yang status hukumnya lebih lemah jika dibandingkan dengan SHM. Bangunan apartemen didirikan di atas tanah milik developer. 

Pemilik apartemen pun harus memperpanjang HGB setelah 20 tahun. Selain berbeda dari segi kekuatan hukum, sertifikat SHM dan HGB juga berbeda dari segi keuntungan yang diberikan. SHM jelas lebih menguntungkan bagi pemiliknya. Dengan SHM, pemilik rumah memiliki kebebasan penuh, bisa mewariskan properti ke keturunannya, dan bisa memiliki jaminan perbankan dengan nilai tinggi.

3. Jika dilihat dari segi biaya perawatan

pixabay.com/pixeltweaks

Apartemen memiliki fasilitas yang lebih banyak ketimbang rumah tapak, misalnya fasilitas keamanan 24 jam, area fitness, hingga tempat parkir yang luas. Hal inilah yang membuat apartemen mengenakan biaya perawatan sekaligus biaya listrik dan air kepada penghuninya. Tagihan biaya tersebut biasanya bisa mencapai Rp3 jutaan per bulan. Tentu angka tersebut jauh lebih besar daripada biaya perawatan rumah tapak.

Untuk perawatan fasilitas pribadi, mungkin kamu hanya akan membutuhkan dana sebesar Rp200 ribuan per bulan. Sementara itu, untuk iuran kebersihan dan keamanan RT, biayanya berkisar Rp100 ribuan per bulan. Kesimpulannya, biaya perawatan apartemen akan lebih besar ketimbang rumah tapak.

4. Jika dilihat dari segi investasi

IDN Times/Gettyimage

Hunianmu merupakan aset investasi bagimu. Untuk itu, kamu juga harus mempertimbangkan faktor nilai investasi dari jenis hunian yang akan dipilih. Jika disewakan, apartemen sangat berpeluang menghasilkan nilai investasi yang lebih besar daripada rumah tapak. Apalagi jika apartemen tersebut berlokasi di wilayah yang strategis. 

Lain halnya dengan rumah yang lebih menguntungkan jika dijual. Harga tanah yang terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya membuat rumah tapak lebih mudah dijual dengan harga yang naik berkali-kali lipat. 

5. Jika dilihat dari segi lingkungan

pixabay.com/sativis

Lingkungan tempat tinggal punya peran besar untuk psikologis penghuninya. Apartemen memiliki beberapa aturan yang wajib dipatuhi penghuninya, sedangkan rumah tidak. Dalam kehidupan bertetangga pun terdapat perbedaan signifikan antara penghuni apartemen dan rumah tapak. Kamu yang cenderung tertutup mungkin akan lebih cocok untuk tinggal di apartemen, yang penghuninya pada umumnya cuek satu sama lain. Sementara itu, jika kamu suka bersosialisasi dengan banyak orang, lingkungan rumah akan lebih cocok untukmu.

Itu dia faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum kamu memilih untuk membeli rumah atau apartemen. Pastikan untuk menyesuaikannya terlebih dahulu dengan kondisimu ya sebelum membelinya. Semangat untuk memiliki hunian impianmu!

Share
Topics
Editorial Team
Marwan Fitranansya
EditorMarwan Fitranansya
Follow Us