Setiap orang memang berhak menjalani hidup sesuai dengan yang diinginkan. Akan tetapi, bukan berarti hidup ini dijalani dengan seadanya saja, tanpa punya prinsip hidup sama sekali. Hidup yang dijalani seenaknya, bisa menyebabkan kondisimu terus stagnan, sementara orang lain sudah berlari jauh.
Buat kamu yang ingin maju, ada beberapa prinsip hidup yang patut kamu tiru. Kita simak sama-sama, apa aja prinsip tersebut, yuk!
Semua orang punya urusannya masing-masing. Maka dari itu, kamu harus sadar diri untuk gak merepotkan orang lain dan berusaha sendiri dulu.
Gak hanya prinsip hidup tersebut bisa mendorongmu jadi pribadi mandiri, kehadiranmu jadi gak dianggap beban oleh orang lain. Orang sebal, lho, kalau sedikit-sedikit, meminta bantuan. Padahal, kalau niat dan gak mau enaknya aja, sebenarnya kamu mampu mengatasinya sendiri.
Meski ide-ide brilianmu itu melimpah ruah, tapi semua itu hanya percuma, kalau gak ada aksi sama sekali. Karena kamu dipandang bukan dari pikiranmu, melainkan dari tindakan atau apa yang kamu lakukan dari pikiran itu.
Sebaiknya, kurangi suka berkoar-koar atau omong besar, tapi minim tindakan. Mending banyak diam, tapi aksinya banyak. Sikapmu itu akan mengundang respek!
Semua orang pasti punya impian atau keinginan. Namun, hanya sedikit yang mampu mewujudkannya. Penyebab utama, umumnya sih karena rasa takut akan gagal.
Padahal, gagal gak selamanya buruk. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kegagalan. Lagipula, lebih mending gagal, tapi setidaknya sudah mencoba, daripada gak berani untuk memulai dan cuma berangan-angan saja. Karena itulah definisi kegagalan sejati yang sebenarnya. Sudah kalah sebelum berperang!
Ada banyak orang yang kamu lihat sudah mapan, dan secara logika, harusnya, sih, bahagia, tapi ternyata jauh dari itu. Hidupnya mengalami depresi, hingga terjebak pada kecanduan hal-hal terlarang.
Itu membuktikan, bahwa bahagia berasal dari diri sendiri, bukan dicari. Letak bahagia itu bukan pada banyaknya harta, rumah layaknya istana, atau berbagai aksesoris mewah lainnya. Melainkan keputusanmu untuk merespons kondisi sekitar.
Meski kamu kere sekali pun, kalau dalam hatimu tersimpan rasa syukur, tetap saja bisa merasakan bahagia. Jadi, jangan keliru meletakkan indikator bahagia, ya!
Konsep benar salah ini terkadang rancu, ketika dikaitkan dengan banyaknya orang yang melakukan. Misalnya saja, sekalipun hampir semua orang di lingkungan kerjamu menerima “uang panas”, bukan berarti perilaku tersebut benar. Tetap saja salah, karena termasuk tindakan korupsi.
Supaya hidupmu bahagia lahir batin, selalu lakukan yang benar, meski mendapat tentangan sana-sini. Karena segala tindakanmu di dunia ini, toh, bukan manusia yang nantinya akan menghakimi. Melainkan harus kamu pertanggungjawabkan pada Tuhan.
Hidup dengan prinsip, membuatmu jadi terarah. Gak mudah memang. Tapi, dengan latihan, pasti bisa dilakukan. Jangan menyerah untuk terus menerapkannya, ya!