5 Sebab Sikap Otoriter Hanya Akan Merugikanmu, Gak Usah Ditiru

Gak seperti orang yang demokratis, orang yang otoriter selalu bersikap seakan-akan paling berkuasa. Gak cuma dalam urusan pekerjaan di kantor melainkan juga dalam keluarga. Bahkan meski posisinya bukanlah orangtua melainkan hanya kakak misalnya.
Seringkali, orang yang otoriter pun akan menolak disebut otoriter. Seakan-akan dia tidak pernah menyadarinya. Namun ada pula yang menyadarinya dan membanggakannya. Dilakukan dengan sadar atau tidak, sikap otoriter orang lain gak perlu kamu tiru, ya! Ini alasannya.
1. Mereka bukan lagi anak kecil, gak ada yang takut padamu

Bukan berarti bersikap otoriter pada anak-anak diperbolehkan. Akan tetapi, jika kamu berpikir sikap otoritermu akan membuat orang-orang takut dan menghormatimu, kamu sangatlah keliru.
Pertanyaannya simpel saja, memangnya kamu siapa? Kamu bahkan belum tentu menjadi atasan mereka. Kamu cuma bersikap sok berkuasa sekalipun bukan siapa-siapa. Bukannya takut dan hormat padamu, orang-orang malah akan makin berani menentangmu.
2. Bahkan jika kamu lebih senior, seharusnya kamu bisa lebih mendengarkan dan mengalah

Ya, kesenioranmu dalam hal usia maupun pengalaman kerja gak bisa dijadikan pembenaran untukmu bersikap otoriter pada bawahan di kantor atau siapa pun yang lebih muda. Jika bermodalkan kesenioran kamu bersikap demikian, kamu malah tampak kekanak-kanakan.
Seharusnya senioritas membuatmu lebih bijaksana dan bisa mengemong yang lebih muda dan kurang berpengalaman. Bukan malah bersikap sewenang-wenang. Wajar bila mereka mudah kehilangan kesabaran padamu.
3. Siapa pun gak akan respek padamu

Rasa hormat hanya akan didapatkan bila kamu terlebih dahulu bisa menghormati orang lain. Sementara bila kamu bersikap otoriter, kamu malah suka menginjak-injak kehormatan siapa pun. Lalu untuk alasan apa mereka merasa perlu menghormatimu?
Pun respek orang lain itu bukan sesuatu yang bisa diminta. Mereka akan otomatis respek padamu bila kamu memang layak untuk dihormati. Kalau gak, terlepas dari siapa kamu dan posisimu, kamu tetap gak akan mendapatkannya.
4. Sikap otoritermu membuat orang merasa lelah, akhirnya bersikap masa bodoh

Orang yang otoriter selalu menganggap pendapat orang lain gak penting. Yang penting cuma pendapatnya sendiri. Ia selalu merasa paling benar dan pintar sehingga suka memaksakan kehendak.
Siapa coba yang gak muak berurusan dengan orang begini? Apalagi saat jelas-jelas pendapatnya menyimpang dan berbahaya bila diikuti. Saat orang-orang sudah terlalu kesal lantaran pendapat mereka gak pernah digubris, mereka akan memilih untuk ganti bersikap acuh tak acuh.
5. Hanya soal waktu untukmu ditinggalkan semua orang

Anak buahmu membelot. Teman-temanmu menyingkirimu. Bahkan pasanganmu meminta berpisah saking gak tahannya denganmu. Jika kamu sudah punya anak, mereka juga terlihat takut-takut padamu dan selalu mengambil jarak.
Kehidupan sesunyi itukah yang kamu inginkan? Saat kamu masih muda dan penuh percaya diri, kamu mungkin berpikir gak masalah ditinggalkan semua orang. Kamu yakin gak membutuhkan mereka.
Namun seiring bertambahnya usia, kamu akan merasa sangat kesepian. Jika kamu gak juga berubah, di usia tua kamu benar-benar akan putus asa. Tak seorang pun suka berada di dekatmu sekalipun kamu benar-benar membutuhkannya.
Dan semua kekacauan di atas hanya disebabkan satu hal, sikap otoriter yang terus dirawat bahkan dibanggakan. Maka jika kamu pernah dikritik karena sikap otoritermu, berintrospeksi dan berubahlah. Gak ada orang yang bisa terus bersabar menghadapimu.