Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sikap Manja saat Pulang Kampung, Aslinya Kangen Berat Suasana Rumah

ilustrasi memeluk boneka (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anak kos memang dituntut untuk mandiri di kota orang. Akan tetapi, semandiri apa pun dirimu ketika di rantau dan di antara teman-temanmu boleh jadi sikapmu bakal menjadi amat berbeda begitu pulang kampung. Kamu seperti kembali ke setelan awal sebelum merantau bahkan melebihinya.

Sampai keluargamu di rumah antara percaya dan gak percaya anak sekolokan ini bisa survive di kota orang. Sikapmu yang manja lagi setibanya di rumah ada alasannya. Dirimu hanya kangen berat dengan keluarga dan suasana rumah. Tanpa sadar kamu ingin kembali ke masa-masa masih setiap hari bersama mereka.

Dirimu juga berusaha menikmati suasana di rumah semaksimal mungkin. Besok-besok bila dirimu sudah kembali ke kos-kosan tak akan bisa merasakan kenyamanan rumah dalam waktu yang cukup lama. Entah kapan kamu dapat mudik lagi. Mau keluarga protes dan menyebutmu seperti anak kecil pun, dirimu cuek saja menunjukkan sikap manja sebagai berikut.

1. Biasa ke mana-mana bawa kendaraan sendiri, sekarang diantar

ilustrasi bersama saudara (pexels.com/Thien Binh)

Selama di rumah, kamu seperti orang asing yang belum tahu berbagai tempat. Pasalnya, dirimu hendak ke mana pun minta diantar oleh orangtua atau saudara. Padahal, ada kendaraan menganggur yang bisa dipakai. Pun dahulu kamu kerap ke sana. Tidak ada alasan untukmu lupa jalan sebab masih rutin pulang paling gak beberapa bulan sekali.

Memang dirimu saja yang mendadak malas bepergian sendirian ketika pulang kampung. Kamu lebih nyaman bila ditemani oleh orang terdekat. Satu sisi, ini baik karena menambah waktu kebersamaanmu dengan keluarga. Di sisi lain, kadang merepotkan juga apabila mereka sedang ada kegiatan lain.

Selama dirimu di rumah, mereka menjadi lebih sibuk dari biasanya. Mereka juga tak mau mengecewakanmu dengan menolak mengantar. Meski itu artinya mereka tidak sekadar mengantar dan menjemputmu, melainkan juga menunggu keperluanmu selesai. Ini bisa agak membosankan bagi mereka. Namun, besarnya rasa sayang padamu membuat mereka merasa tak masalah.

2. Minta disuapi orangtua

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Biasanya ini terjadi bila sebelum kamu merantau sudah sering disuapi oleh orangtua. Mereka melakukannya atas dasar kasih sayang. Biar sampai kapan pun kamu ingat kenangan disuapi oleh tangan keduanya. Bertepatan dengan momen pulang kampung, kamu pun tak menyia-nyiakan kesempatan langka kembali disuapi.

Meski hidangan lezat sudah tersaji, dirimu seperti ogah-ogahan menyantapnya. Sampai orangtua menawarkan untuk menyuapimu atau kamu sendiri yang bilang ingin disuapi. Lantaran ini bagian dari bahasa kasih sayang di antara kalian, tidak apa-apa kamu melakukannya. Asal di rumah tak ada keponakan atau anak kecil lainnya.

Bila ada mereka, nanti kamu ditertawakan. Pemandangan orang dewasa yang masih disuapi ayah atau ibunya juga menjadi contoh yang kurang baik untuk anak-anak. Padahal, di kos-kosan tentu kamu bisa makan sendiri dengan lahap. Namun, momen disuapi lagi oleh orangtua bikin dirimu merasa lebih disayangi. Biasanya kalian juga sambil mengobrolkan banyak hal.

3. Memilih tidur di kamar saudara atau orangtua

ilustrasi tidur bersama (pexels.com/KoolShooters)

Kamarmu di rumah masih seperti terakhir kali ditinggalkan olehmu. Kamar itu tidak dialihfungsikan. Sebagian barangmu masih ada di sana termasuk bantal dan boneka kesayanganmu. Akan tetapi, ini gak berarti dirimu mau tidur di sana sendirian. Saban kamu pulang kampung, kecenderunganmu ialah mendesakkan diri ke kamar orangtua atau saudara.

Sering kali dirimu gak minta izin dulu. Asal pintu terbuka, kamu masuk dan tidur di ranjangnya. Orangtua atau saudaramu yang masuk kemudian cuma bisa geleng-geleng kepala. Dirimu sudah terlalu nyenyak untuk dibangunkan. Daripada tidurmu terganggu, mereka membiarkanmu terlelap di sana.

Kamu juga bisa asyik menonton film bersama saudara sampai ketiduran di kamarnya. Padahal, dulu sebelum menjadi anak kos semengantuk apa pun dirimu pasti sempat pindah ke kamar sendiri. Sekarang kamu malah merebut selimut adik atau kakak dan pulas di kamarnya hingga pagi.

Sebetulnya, ini hanya karena kamu terlalu rindu pada orang-orang di rumah. Nanti dirimu kembali ke kos-kosan, kamu mesti tidur sendiri lagi. Gak ada aroma khas orang-orang terdekat di seprai dan sarung bantal yang bikin nyaman. Hari pertama dirimu tidur sendirian lagi di kos-kosan mungkin akan terasa kurang nyenyak.

4. Minta masakan ini itu

ilustrasi bersama ibu (pexels.com/Elina Fairytale)

Masakan rumah selalu menjadi sumber kerinduan terbesar setelah sosok orangtua dan saudara. Jangankan setibanya di kampung halaman. Tiket pulang belum dibeli saja, kamu sudah terbayang-bayang terus aneka masakan yang kerap tersaji di rumah. Meski masakannya sederhana, rasanya tak tergantikan oleh menu-menu lain yang dijual di warung makan.

Dirimu juga telah bosan jajan di luar sehingga hanya mau makan di rumah. Baik itu masakan orangtua, saudara, atau ART yang sudah lama bekerja di sana. Kamu merasa telah hafal rasa seluruh masakan di luar dan yang terbaik tetap masakan rumah.

Ini bakal bikin juru masak di rumah lebih sibuk dari biasanya. Keluarga tentu juga tidak mau mengecewakanmu. Mereka justru senang melihatmu makan lahap selama di rumah. Apalagi kalau tubuhmu terlihat lebih kurus daripada kepulangan sebelumnya.

Mereka cemas dirimu gak cukup makan dengan layak selama di kos-kosan. Kamu minta masakan apa saja pasti dituruti. Bahkan nanti orangtua akan menyiapkan bekal yang bisa dinikmati di kos-kosan seperti kering tempe dan kentang sampai olahan daging yang dapat disimpan di kulkas. Biar dirimu gak usah jajan dulu hingga bekal habis.

5. Di kos bangun sendiri tepat waktu, di rumah susah dibangunkan

ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di kos-kosan mau gak mau kamu memang harus disiplin bangun tidur. Kalau dirimu menuruti keinginan buat terpejam lagi, nanti malah bangun kesiangan. Gak ada orang yang membangunkanmu. Teman-teman kosmu tidak tahu jadwal kegiatanmu.

Kalau kalian tak terlalu akrab, mereka gak bakal membangunkanmu. Mereka takut itu malah mengganggumu. Namun, setibanya kamu di rumah kebiasaan lama pun muncul kembali. Dirimu tidur sampai siang dan orangtua kesulitan membangunkanmu. Penyebab kamu tidur tanpa terbebani keharusan bangun pagi pertama karena dirimu sedang libur kuliah atau kerja.

Bila kamu gak libur, tak akan bisa pulang kampung. Kedua, tidur di rumah memberimu kenyamanan lebih besar sehingga rasanya malas sekali untukmu cepat-cepat bangun. Ketiga, kamu masih capek akibat perjalanan dari rantau ke kampung halaman. Keempat, suara orangtua berkali-kali membangunkanmu sampai kesal menjadi salah satu hal yang paling dirindukan.

Kamu sengaja bermalas-malasan biar mereka datang lagi ke kamarmu sembari agak mengomel. Dulu dirimu sebal dengan adegan rutin ini. Tapi sekarang kamu tahu bahwa suara terindah di pagi hari adalah panggilan orangtua saat membangunkanmu. Di kos-kosan cuma ada alarm HP dan kegaduhan anak kos lain yang bikin dirimu terjaga.

Perubahan sikap ketika kamu berada di rantau dengan di rumah orangtua merupakan hal yang wajar. Mereka juga menikmatinya karena paling lama dirimu di rumah sekitar sebulan jika libur semester perkuliahan. Atau malah hanya 1 sampai 2 hari bila kamu mesti segera kembali ke kos-kosan. Nikmati waktu liburmu dan kesempatan berkumpul lagi dengan keluarga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us