Saat hampir semua orang memberikan cap antisosial alias ‘ansos’ kepadamu padahal aslinya gak seperti itu, kamu pasti akan merasa kesal dan malu. Akan tetapi, terkadang yang bikin orang lain memberikan cap buruk seperti itu justru diakibatkan oleh salahmu sendiri, lho.
Sebagai bahan introspeksi diri, Ini nih, lima sikap buruk yang ternyata bisa bikin kamu dicap anti sosial. Scroll sampai selesai, ya!
Menjadi sosok kompetitif dan selalu berusaha untuk meraih lebih memang hal bagus. Namun, jangan sampai hasratmu untuk terus bersaing ini membuatmu jadi memandang semua orang sebagai pesaing terberatmu.
Apalagi sampai menaruh rasa iri dan dengki ketika melihat orang lain meraih kesuksesan. Bukannya mengapresiasi dan mau belajar darinya, kamu malah sakit hati bahkan sampai memusuhinya habis-habisan hanya karena jiwa kompetitifmu yang sudah keterlaluan. Sikap seperti itulah yang bikin orang gak respek dan memandangmu sebagai sosok antisosial, lho.
Sama sekali bukanlah kebanggaan ketika kamu menghabiskan sepanjang waktumu hanya untuk bekerja keras membangun karier, dan itu sampai membuatmu jadi enggan bersosialisasi saking sibuknya kamu bekerja. Memang, bekerja keras itu penting untuk mencapai kemapanan karier dan finansial sekaligus sebagai tanda bahwa kamu sudah dewasa dalam mengemban tanggung jawab.
Justru sikapmu yang terlalu gila kerja seperti itu gak sepantasnya untuk dipertahankan, apalagi sampai memamerkannya di media sosial. Tanpa kamu sadari, itu sudah menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang terlalu angkuh karena sudah gak tertarik lagi untuk berbaur dengan lingkungan sekitarmu.
Memang gak bisa dimungkiri bahwa acara reuni teman sekolah atau kuliah bahkan kumpul keluarga gak bisa lepas dari pertanyaan basa-basi yang kerap menyinggung privasi. Ketika ada ajakan untuk menghadiri acara seperti itu, ada sebagian orang yang memilih untuk mengiyakan ajakan itu sambil berusaha menebalkan telinga menghadapi basa-basi toksik. Namun, ada juga yang menolak ajakan tersebut.
Saat kamu menolak ajakan reuni atau kumpul keluarga, kalau sekali dua kali sih, mungkin mereka masih maklum. Tapi kalau setiap ada undangan atau ajakan reuni atau kumpul keluarga selalu kamu tolak, hal ini malah bikin mereka kesal, lho. Kamu akan dianggap gak punya rasa menghargai akan keberadaan mereka yang sebenarnya sangat sayang dan perhatian sama kamu. Ibarat pepatah, bagai kacang lupa kulitnya.
Menetapkan batasan yang tegas dengan orang lain itu penting supaya kamu gak terjebak dalam perilaku people pleasing sekaligus mencegah mereka berbuat seenaknya padamu. Tetapi, bagaimana jika kamu menetapkannya dengan terlalu ketat? Tentu saja, sikap seperti ini jelas sangat gak baik, lho.
Saat kamu menetapkan batasan yang terlalu ketat itu sama saja dengan mempromosikan dirimu sebagai sosok antisosial yang sangat tertutup. Mungkin mereka paham batasan yang kamu buat, tetapi dalam hati mereka memberi peringatan bahwa kamu tipe orang yang gak pantas didekati karena sikapmu yang terlalu egois dan selalu merasa benar sendiri.
Adanya smartphone dan teknologi internet memang memudahkan segala lini kehidupan di zaman modern ini, tapi jika sepanjang waktu kamu gak pernah lepas dari gawai seperti ini, lama-lama orang akan memberikanmu cap antisosial atau ‘ansos’, lho. Kamu harus ingat, secanggih apa pun teknologi saat ini gak akan pernah bisa menggantikan nikmatnya berkomunikasi secara langsung.
Okelah, kamu bisa berkomunikasi lewat chatting atau video call. Tetapi, untuk bisa mengenal pribadi orang lain secara lebih mendalam, tentu saja kamu gak akan bisa melakukannya secara daring dan harus lewat tatap muka, kan?
Jadi kesimpulannya, kalau kamu gak mau dicap sebagai sosok ‘ansos’, hindari lima sikap buruk seperti dalam pembahasan tadi karena cap buruk seperti itu hanya akan membuatmu kesulitan dalam membangun relasi dengan orang lain. Termasuk pula dalam mencari pasangan. Siap untuk berbenah?