5 Sikap yang Membuat Kebahagiaan Terasa Jauh darimu, Yuk Koreksi!

Jika kebahagiaan selalu terasa jauh darimu, berarti kamu belum berusaha menciptakannya dalam benakmu sendiri. Padahal, kebahagiaan memang tidak berada di luar sana. Segala yang terjadi di luar dirimu hanyalah memberikan pengaruh, tetapi bukan penentunya.
Kebahagiaan akan menjadi sangat sulit untuk kamu dapatkan apabila lima sikap berikut ini terus dipertahankan. Berubahlah dan kebahagiaan bakal tumbuh dengan sendirinya dalam hatimu. Ayo simak pembahasannya sampai selesai.
1. Terlalu memikirkan yang telah, sedang, dan belum terjadi

Tipe pemikir memang lebih mungkin sulit merasa bahagia. Segala hal dipikirkannya secara mendalam sampai ia berlebihan dalam mengartikan sesuatu. Kejadian di luar kendali dapat dirasakan sebagai kesalahan pribadi.
Begitu juga tanpa sadar terlalu meyakini bahwa warna masa depan sepenuhnya dilukiskan oleh kedua tangannya sendiri. Tentang hari ini, ia cemas sekali tak akan mampu menjalaninya dengan semaksimal mungkin.
Apakah kamu merasa ini sesuai denganmu? Bila ya, ayo belajar untuk berpikir seperlunya saja. Jangan lupa bahwa hakikat hidup ialah menjalani, bukan memikirkannya sepanjang waktu.
2. Selalu meragukan diri sendiri

Jika kamu dapat memercayai orang lain, mengapa kamu justru senantiasa meragukan diri sendiri? Bukankah secara logika, kamu tidak bisa menyembunyikan apa pun dari diri sendiri, termasuk pengetahuan dan pengalamanmu?
Oleh karena itu dalam pengambilan berbagai keputusan pun, seharusnya kamu cukup mampu mengandalkan diri sendiri.
Selalu katakan dalam hati bahwa kamu tahu dan mampu untuk melakukan banyak hal. Sesekali tentu kamu perlu mendengarkan pendapat orang lain dan mempertimbangkannya, tetapi jangan pernah menolak percaya pada diri sendiri.
3. Suka berpikir menjalani kehidupan yang berbeda

Kamu sangat boleh membayangkan kehidupan yang lebih baik daripada saat ini. Namun pertanyaannya, seberapa buruk kehidupanmu yang sekarang? Jangan-jangan, kamu hanya kurang mensyukuri kehidupanmu yang sebetulnya sudah dipenuhi beragam anugerah.
Itulah yang membuat angan-anganmu melompat dari satu kehidupan orang lain ke kehidupan lainnya. Contoh, kamu bisa kuliah tanpa perlu memikirkan biayanya. Namun kamu justru menganggapnya sebagai ketiadaan kebebasan.
Kamu merasa orangtuamu sedang menekanmu untuk belajar seumur hidup. Lantas kamu merasa iri pada orang lain yang tak perlu pusing-pusing kuliah.
Pernahkah kamu berpikir bahwa mungkin saja mereka sebenarnya sangat ingin berada di posisimu?
4. Tidak memperbaiki hubungan interpersonalmu

Ini bukan tentang seberapa banyak teman atau kenalanmu. Ini perihal sebaik apa hubunganmu dengan mereka.
Kamu barangkali mengenal banyak orang. Akan tetapi jika sesungguhnya kamu lebih menganggap mereka sebagai lawan ketimbang kawan, inilah sumber ketidakbahagiaanmu. Kamu tidak pernah berada di tengah-tengah mereka tanpa merasa curiga.
5. Menolak berserah pada Tuhan karena menganggap hal tersebut adalah lemah

Berserah pada Sang Pemilik Hidup setelah usaha terbaik jelas berbeda dari sikap menyerah. Kamu tak sedang menyerah, melainkan menyadari bahwa Tuhan penentu segalanya.
Tanpa pernah mau berserah pada kehendak-Nya, kamu akan selalu melecut diri terlampau keras. Lecutan yang bukannya memampukanmu berlari lebih kencang, malah hanya membuatmu terluka parah sampai tak bisa lagi melakukan apa pun.
Dengan menghindari lima sikap di atas, kamu memang tidak sepenuhnya terbebas dari kesedihan. Akan tetapi, kesedihan itu tak akan bertahan lama dan kamu menjadi mampu memetik hikmahnya. Berubahlah dan rasakan kebahagiaan yang akan kamu jemput.