5 Sikap yang Menunjukkan Ada Bibit Sombong dalam Dirimu

Kamu selalu menganggap diri dan pemikiranmu adalah yang paling benar. Untuk itu gak ada istilahnya dengar dulu pendapat orang lain.

Saat lagi terhimpit masalah pun, itu tidak membuatmu sadar dan berhenti bersikap sombong. Buktinya, tiap kali ada teman atau bahkan saudara yang memberi nasihat, selalu saja diabaikan. 

Padahal bisa jadi perkataan mereka itu ada benarnya juga, lho. Namun berhubung kami terlanjur merasa berada di atas, otomatis gengsi juga kalau mendadak menurunkan gengsi dan mau mempertimbangkan masukan dari orang lain.

Sebenarnya keuanganmu itu boleh dibilang masih pas-pasan. Kamu punya pekerjaan tetap tapi, ya gajinya sekadar cukup untuk memenuhi kebutuhanmu sehari-hari saja, deh. Tetapi soal gaya jangan ditanya.

Kamu selalu membeli barang-barang mewah yang harganya selangit. Bahkan maksa mau beli dengan cara dicicil. Pokoknya barang tersebut bisa kamu miliki. Apa motivasinya kalau bukan untuk pamer 'kekayaan'?

Biar terlihat mewah gitu di antara teman-temanmu yang lain. Dengan menenteng tas seharga puluhan juta, membuatmu makin percaya diri tampil di depan banyak orang. Bodoh amat, deh mau tas itu kredit apa tidak. Sedangkan belum tentu teman-temanmu peduli, lho saat kamu pamer ini-itu dengan bangganya. 

Tiap kali lihat orang di jalan, entah kenala apa tidak kamu pasti langsung membanding-bandingkan. Antara penampilanmu saat itu dengan orang tersebut. Kamu lihat, tuh outfit dia dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Mencoba mencari celah apa yang kurang pada dirinya.

Hatimu bisa bersorak kegirangan ketika tahu dia pakai baju yang biasa-biasa saja. Beda denganmu yang harga OOTD-nya bisa dua digit sendiri. Ada rasa puas ketika penampilanmu terbukti lebih keren dan mahal dari orang lain.

Tapi setelah itu apa faedahnya? Toh, gak semua orang menilai orang lain dari penampilannya seperti yang selalu kamu lakukan, kok.

Di antara teman-temanmu kamu sudah dikenal sebagai orang yang paling gak bisa diajak susah. Misalnya, saat di kantor ada kegiatan kerja bakti akhir tahun. Di mana seluruh karyawan diwajibkan untuk bersih-bersih bareng sebelum liburan beberapa hari ke depan. Eh, kamu selalu saja cari-cari alasan biar gak ikutan. 

Sebab bagimu pantang mengerjakan pekerjaan kasar atau remeh seperti ini. Lagian pikirmu, di kantor kan sudah ada OB. Duh, ini sih sudah kelewatan sombongnya, ya!

Apalagi posisimu di sana cuma karyawan biasa yang gak punya jabatan tinggi. Kok, berani-beraninya menolak kebijakan kantor? Padahal atasanmu saja mau, kok turun tangan untuk ikut serta kerja bakti bersama anak buahnya. Masa gak malu?

Sikap sombong yang terakhir adalah, kamu gak segan-segan pilih-pilih teman. Memang, sih menyeleksi siapa yang layak dianggap teman itu penting.

Tapi bukan berdasarkan status sosialnya juga kali. Mentang-mentang dia yang mengajakmu berkenalan cuma seorang pekerja lepas, kamu langsung menolaknya. 

Pokoknya, kamu hanya ingin berteman dengan mereka yang punya status sosial tinggi, deh. Seperti para pengusaha, pejabat, artis dan lain sebagainya.

Tapi mohon maaf, nih belum tentu juga mereka mau berteman akrab denganmu, lho. Apalagi kamu punya bibit-bibit sombong begini. Siapa juga yang betah lama-lama dekat denganmu?

So, apakah kamu merasa kelima sikap di atas ada pada dirimu? Jika masih ragu-ragu, coba saja tanyakan ini ke orang-orang terdekatmu.

Seperti sahabat atau keluargamu di rumah. Siapa tahu, selama ini mereka berharap kamu akan segera menyadarinya dan mau berubah jadi lebih baik lagi.