5 Suka Duka Ibu Rumah Tangga Sekaligus Wanita Karier

Bersyukurlah bagi kaum wanita, berkat ibu kita Kartini sekarang ini kita bisa mengenyam pendidikan. Kesamaan gender memberikan peluang besar bagi para wanita untuk terus belajar, sehingga mereka bisa bekerja sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Meraih pendidikan yang tinggi menjadi salah satu alasan bagi sebagian wanita untuk terus berkarier, meskipun mereka sudah berumah tangga.
Mau jadi ibu rumah atau jadi wanita karier? Tapi sebagian perempuan justru memilih keduanya. Mereka mampu berperan ganda, dirumah sebagai ibu rumah tangga sedangkan diluar rumah menjadi wanita karier. Tidak ada salahnya dengan keputusan yang mereka ambil, karena mereka bebas memilih untuk menjadi ibu rumah tangga saja atau bahkan menjadi ibu rumah tangga yang sekaligus menjadi wanita karier juga.
Capek ga sih jadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karier? Ditanya capek pasti cape lah, tapi dibalik rasa capek yang dirasakannya ada kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ada suka ada duka, begitupun yang dirasakan oleh ibu rumah tangga yang merangkap menjadi wanita karier. Untuk lebih jelasnya berikut ini ada 5 suka dan dukanya menjadi ibu rumah tangga yang sekaligus menjadi wanita karier.
1. Bisa berkarya dan berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya

Menikah bukan jadi penghalang bagi para kaum wanita untuk tetap berkarya. Mereka masih bisa tetap produktif selagi sang suami mengijinkan untuk bekerja. Bisa berkarya dan berprestasi sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya, menjadi pencapaian terbaik yang bisa dilakukan. Biarpun menjadi ibu rumah tangga, mereka bisa membuktikan bahwa mereka mampu berprestasi.
Ada kebanggaan tersendiri disaat mereka mampu menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier yang sukses. Jadi para ibu-ibu, jangan patah semangat selagi kalian mampu menjalankan peran ganda ini, maka terus berjuang ya!
2. Bisa belanja untuk dirinya sendiri, anak dan orang tua tanpa harus meminta pada suami

Saat gajian yang ditunggu-tunggu, karena sebagian wanita tentunya sangat suka belanja. Bisa belanja ini itu, untuk dirinya sendiri, anak dan orang tuanya tanpa harus meminta pada suami menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para wanita pekerja. Mereka bebas membelanjakan uang hasil kerja kerasnya, tanpa harus takut dimarahi suami.
Rasanya belanja pakai uang sendiri itu lebih menyenangkan bagi para wanita, karena dengan begitu mereka lebih sadar betapa susahnya mencari uang. Sehingga mereka akan lebih bijak lagi dalam belanja, bisa memilih dan memilah mana yang harus dibeli dan tidak dibeli.
3. Mendapatkan komplen dari mertua ataupun orang tua karena anak menjadi kurang terurus

Inilah dilema menjadi ibu rumah tangga sekaligus menjadi wanita karier, karena mereka seringkali mendapatkan komplen dari mertua ataupun orang tua sendiri, lantaran anaknya kurang terurus. Sedih lihat anak kurang kasih sayang, sedih mereka jadi kurang terurus dan merasa sedih lantaran ibunya terlalu sibuk bekerja sehingga mereka tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan sang anak.
Itulah sederet kisah sedih yang harus diterima saat ibu rumah tangga merangkap jadi wanita karier. Belum lagi saat sang anak menjadi pembangkang dan bandel dari sebelumnya, sudah pasti ibunya yang harus bertanggung jawab, lantaran lebih mementingkan pekerjaan dari pada mengurus sang buah hati. Apapun itu harus didiskusikan dengan begitu tidak ada lagi saling memojokkan seperti ini, karena anak tanggungjawab bersama, yang harus diemban oleh suami istri bukannya oleh sang istri saja ya.
4. Hubungan suami istri menjadi renggang lantaran kurang komunikasi

Sama-sama sibuk bekerja menjadi alasan utama yang membuat hubungan suami istri menjadi renggang. Mereka menjadi sulit berkomunikasi lantaran sulitnya menemukan waktu untuk bisa duduk berdua. Pagi berangkat kerja pulang sampai larut malam, begitu seterusnya sampai akhirnya hubunganmu dengan pasangan menjadi begitu renggang. Jangan biarkan hal ini terus berlanjut yang ada nanti akan membuat hubungan kalian hancur berantakan.
Ibu rumah tangga sekaligus bekerja itu boleh, tapi jangan sampai menyita waktu kalian dan membuat kalian melupakan suami. Jadikanlah suami prioritas pertama baru urusan pekerjaan, dengan begitu hubunganmu dengan pasangan akan kembali harmonis lagi dari sebelumnya.
5. Hadirnya orang ketiga dalam hubungan kalian

Hadirnya orang ketiga ditengah hubungan, menjadi konsekuensinya. Entah itu dari sang istri atau justru dari pihak suami, yang akan tergoda dari hadirnya pihak ketiga ini. Karena tidak menutup kemungkinan wanita yang tetap bekerja akan kesulitan membagi waktunya untuk keluarga dan sekaligus urusan pekerjaan. Itulah sebabnya hadirnya orang ketiga akan mudah masuk dan mulai menggoda. Agar tidak mudah tergoda, ada baiknya untuk mempererat kembali hubungan suami istri.
Maka bagi para ibu rumah tangga yang tetap berkarier, harus ekstra lebih memberikan perhatian lebih bagi pasangan, supaya tidak tergoda dengan wanita lain. Jangan sampai pekerjaan membuat kalian kehilangan keluarga ya! Keduanya harus bellend ya.
Itulah suka duka menjafi ibu rumah tangga sekaligus wanita karier. Apapun alasannya tetaplah menjadikan keluarga sebagai prioritas utama ya! Karena karier terbesar seorang istri itu, yaitu mencetak anak pandai sehingga berguna bagi bangsa dan agamanya.