Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Kurang Bijak Menyikapi Perubahan Hidup, Salah Mindset?

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Seperti yang sudah kita ketahui, perubahan adalah hal yang pasti dalam hidup. Kehidupan yang dijalani tak selalu berjalan statis dan datar. Terkadang bisa terasa sangat dinamis dan berliku-liku. Oleh sebab itu, perlu sikap yang tepat dalam memahami perubahan hidup yang sedang terjadi.

Dengan demikian barulah dapat lebih bijaksana saat bertindak dan merespons perubahan tersebut. Namun kelima tanda berikut ini bisa menunjukkan hal yang sebaliknya, yakni saat dirimu ternyata kurang bijak menyikapi perubahan hidup yang ada. Yuk, langsung simak!

1. Masih enggan membenahi pola pikir

ilustrasi merenung (pexels.com/Engin Akyurt)

Tentunya perubahan yang datang dalam hidup seseorang, turut berdampak pada banyak hal dalam kehidupannya. Sehingga mau tak mau, mindset atau pola pikir lama yang sudah tidak layak, sebaiknya segera diubah, diganti atau diperbaharui jika masih memungkinkan.

Dengan demikian, ketika perubahan hidup itu terjadi, persiapan dari dalam diri sudah benar-benar matang untuk menghadapi berbagai hal dalam hidup yang mungkin tidak terduga. Sehingga pikiran yang terbuka dan kreatif sekaligus logis, bisa mendukung diri dalam prosesnya.

2. Terus menyalahkan diri sendiri dan orang lain

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Monstera)

Hal ini mungkin sudah jadi kebiasaan bagi beberapa orang, padahal tidak tepat, lho. Memang perubahan tidak selalu jadi hal yang menyenangkan, bahkan mungkin bisa terasa menyulitkan dalam berbagai hal.

Tapi, begitulah proses yang kerap terjadi dan sebaiknya dipahami dengan baik. Saat kamu menyalahkan diri sendiri dan orang lain atas perubahan yang tak diinginkan, sesungguhnya hal tersebut hanya akan menambah beban pikiran. Padahal seharusnya bisa disikapi dengan lebih bijak, kan?

3. Mencari berbagai alasan yang tidak perlu

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Chinmay Singh)

Memang pada dasarnya, tidaklah selalu mudah untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada. Butuh waktu dan kesiapan diri agar mampu menghadapinya sambil tetap mengembangkan pemahaman dan kemampuan.

Oleh karena itu, tak jarang seseorang berusaha mencari alasan tertentu untuk bisa menghindari hal-hal yang semestinya dilakukan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul bersamaan dengan perubahan tersebut. Kalaupun bisa dihindari, hal tersebut biasanya hanya akan bertahan sementara waktu saja.

4. Sering menunda tanpa kejelasan

ilustrasi orang sedang merenung (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Nah, tanda yang satu ini sangat berkaitan erat dengan beberapa penjelasan di atas. Coba perhatikan, jangan-jangan saat ini kamu masih menunda-nunda ketika hendak melakukan sesuatu yang memang dibutuhkan untuk menghadapi segala perubahan. 

Berbagai segudang alasan seolah gak ada habisnya untuk menunda dari hari ke hari. Waktu pun akan berlalu begitu saja tanpa usaha untuk melakukan berbagai hal yang produktif. Jadi, sebaiknya segera hentikan kebiasaan menunda-nunda, apalagi tanpa kejelasan yang tepat dan bisa dimengerti.

5. Tidak pernah mencoba untuk evaluasi diri

ilustrasi sedang merenung (pexels.com/Sindre Strøm)

Jangan abaikan tanda kelima ini, jika kamu betul-betul ingin mengetahui sikap diri terhadap perubahan hidup. Sadari kalau evaluasi diri adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam keseharian, tak terkecuali ketika dihadapkan dengan bermacam-macam perubahan.

Menilai diri sendiri secara jujur, apa adanya dan objektif, memang sangat dibutuhkan agar mampu menjadi pribadi yang lebih bijak dan berkembang. Oleh sebab itu, evaluasi diri juga perlu dilakukan secara maksimal. Tak menutup kemungkinan kalau nantinya akan disertai dengan introspeksi diri, jika memang dirasa perlu.

Jadi, sesudah membaca semua penjelasan di atas, apakah dirimu sudah bijak dalam menyikapi perubahan hidup? Tidak perlu langsung dijawab, baiknya sadari dan amati dulu secara perlahan-lahan. Setelah itu, diharapkan kamu bisa segera memahami hal-hal apa saja yang masih bisa diperbaiki lagi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Frederick K
EditorFrederick K
Follow Us