5 Tanda Kamu Lagi Capek Jalani Hidup, Kepedulian akan Apa pun Menurun

Rasa capek dalam menjalani hidup banyak dialami oleh orang dewasa, khususnya di usia kepala dua sampai tiga. Ambisi untuk meraih kesuksesan biasanya amat tinggi. Begitu pula tuntutan dari orang-orang di sekitarmu yang ingin segera melihatmu menjadi orang hebat.
Kamu tentu butuh dorongan untuk bergerak maju. Namun, dorongan yang terlampau kuat justru membuatmu merasa kewalahan. Hidup gak semudah bayangan mereka bahkan dirimu sendiri.
Sekalipun kamu telah berusaha keras sekali, pencapaian yang diharapkan ternyata masih jauh. Akibatnya, kamu jatuh ke fase amat lelah. Lima hal ini akan kamu rasakan saat capek-capeknya menjalani kehidupan yang monoton, penuh tuntutan, serta keinginan yang tak kunjung tercapai.
1. Putus asa

Kamu mulai merasa semua yang dilakukan tak ada hasilnya. Lelah dan usahamu yang sungguh-sungguh cuma terasa membuang-buang waktu serta tenaga. Dirimu ingin berhenti melakukan semua itu, tetapi masih ada sisi lain dari pikiranmu yang menolak.
Kamu tahu harus tetap melakukannya dan tidak punya pilihan selain itu. Bisa jadi juga dirimu dapat saja nekat berhenti, tetapi kamu juga takut kalau-kalau akibatnya lebih buruk dari apa yang dirasakan sekarang. Misalnya, keinginan berhenti bekerja lantaran kamu tidak kunjung mapan.
Akal sehatmu pun mengerti bahwa menganggur makin membuat hidupmu jauh dari kemapanan. Kamu terjebak antara ketiadaan harapan dengan rutinitas yang tetap harus dijalankan. Bagaimanapun kondisinya sekarang, bekerja tetap jalan menuju hidup yang lebih baik tetapi dirimu sulit buat benar-benar meyakininya.
2. Gak tahu besok hidupmu akan seperti apa

Saat kamu tidak terlalu lelah dalam hidup, mudah untukmu membayangkan esok hari akan berjalan seperti apa. Bahkan meski itu belum terjadi, rasanya sudah seperti suatu kepastian. Akan tetapi ketika kamu lagi capek-capeknya menjalani hidup, seluruh bayangan itu hilang.
Segala yang berkaitan dengan masa depan tampak kabur bagimu. Kamu pesimis dengan setiap kemungkinan baik. Dirimu membayangkan sehari ke depan saja gak bisa, apalagi beberapa tahun dari sekarang.
Ini membuatmu sangat gelisah dan pikiranmu dipenuhi dengan pertanyaan seputar kemungkinan yang buruk-buruk. Hidupmu saat ini gak cuma terasa kosong, melainkan diliputi kecemasan dan keraguan. Kamu hendak melangkah, tetapi tidak tahu di bawah kakimu nanti masih ada lantai buat berpijak atau malah lubang yang menganga.
3. Semangat anjlok

Kalaupun akhirnya kamu tetap beraktivitas, rasanya seakan-akan dirimu sampai harus menyeret-nyeret kaki. Semangatmu berada di titik terendah. Demi profesionalitas, kamu bisa saja tetap menjalankan tugas-tugasmu.
Namun, ketiadaan semangat membuatmu harus mendorong diri dengan begitu keras buat melakukan hal paling sederhana sekali pun. Kamu mengeluarkan energi berlipat-lipat dibandingkan ketika semangatmu bagus. Dirimu telah mengawali setiap aktivitas dengan semangat rendah dan mengakhirinya dengan rasa lelah yang bertambah-tambah.
Penurunan semangat ini perlu diwaspadai. Jangan sampai rasa lelah yang bertambah setiap harinya bikin kamu berhenti melakukan hal-hal penting dalam hidupmu. Tetaplah menggerakkan kehidupanmu hari demi hari walau tak secepat biasanya.
4. Malas berinteraksi dengan orang lain

Seperti orang yang sedang capek fisik, kamu otomatis akan mencari waktu buat menyendiri untuk beristirahat. Namun karena ini juga menyangkut lelah psikis, penarikan diri menjadi lebih kentara. Kamu tidak sekadar butuh 8 atau 9 jam tanpa gangguan buat tidur nyenyak.
Dirimu pun malas sekali berinteraksi dengan orang-orang terdekat sampai berhari-hari. Kamu menjadi jauh lebih pendiam dari biasanya, termasuk dalam percakapan teks seperti di WhatsApp. Balasanmu cuma singkat, padahal biasanya dirimu dapat mengobrol panjang lebar baik secara lisan maupun melalui tulisan.
Lantaran rasa capek ini berlangsung cukup lama, orang-orang terdekatmu tentu merasa aneh. Sebagian dari mereka mungkin mencemaskanmu dan menanyakan kabarmu. Namun, karena suasana hatimu sedang gak baik-baik saja, jawabanmu kembali singkat atau malah berdusta demi tidak ditanya-tanya lagi.
5. Serba terserah

Terserah di sini bukan cuma jawabanmu ketika ditanya orang tentang pilihan. Secara keseluruhan, sikapmu menjadi masa bodoh. Ini sesungguhnya pertanda bahwa kepedulianmu pada apa pun sedang rendah sekali.
Tak sebatas gak punya ide, kamu seperti tidak peduli pada perkataan orang tentangmu atau perbuatan mereka padamu. Kamu pasif sekali sampai-sampai tidak menunjukkan perlawanan pada tindakan orang yang kurang menyenangkan atau merugikanmu. Sikapmu bukan cuek, melainkan tak ubahnya kehilangan daya yang biasanya dimiliki.
Kamu sedang gak ingin dirumitkan oleh urusan apa pun. Dirimu tidak cuma merasa harus menghemat energi, melainkan energi itu seperti sudah ludes. Kamu berada dalam kepasrahan yang luar biasa di segala kondisi dan ini tidak mencerminkan dirimu yang sebelum-sebelumnya.
Siapa pun bisa merasa capek dalam hidupnya. Tak terkecuali dirimu yang sebetulnya lebih sering penuh semangat dan ceria. Kamu tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk secepatnya kembali bersemangat.
Terpenting rutinitas tetap dijalankan, kamu memahami sebab-sebab rasa lelahmu, dan berusaha semampumu buat mengatasinya. Sekalipun lagi malas bicara, sebaiknya kamu tak terlalu menutup diri soal keadaanmu. Barang satu atau dua orang terdekat perlu tahu, bahwa dirimu sedang capek-capeknya dalam hidup, sehingga mereka bisa memberikan bantuan. Meski sesimpel dengan gak menambahi rasa lelahmu.