5 Tanda Kamu Suka Berbohong dengan Diri Sendiri, Menghindari Realita

Membohongi diri sendiri adalah sebuah hal yang sering gak disadari dalam kehidupan sehari-hari. Kadang kamu bisa mengubah pandangan terhadap realita terhadap diri kamu sendiri agar sesuai dengan apa yang kamu harapkan atau inginkan. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh berbagai alasan psikologis dan emosional yang mendalam.
Membohongi diri sendiri juga biasanya dijadikan sebagai sebuah usaha untuk perlindungan diri dari konflik internal atau emosi negatif seperti rasa malu atau kekecewaan diri. Mungkin hal itu kamu lakukan untuk meyakinkan diri bahwa situasi atau perilaku yang kamu pilih adalah pilihan yang paling baik, meskipun bukti yang ada menunjukkan sebaliknya. Sehingga kamu perlu menggali lebih dalam tentang diri kamu sendiri agar bisa menghindari sikap negatif seperti ini. Berikut lima bukti yang menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang suka membohongi diri kamu sendiri.
1. Menghindari realita yang gak nyaman

Poin pertama adalah saat kamu punya kecenderungan untuk mengubah pandangan terhadap situasi atau diri kamu sendiri ketika hadapi realita yang tidak sesuai dengan harapan. Kamu mungkin akan menghindar atau gak mau mengakui dengan kegagalan yang sudah kamu alami.
Kamu lebih memilih untuk gak percaya bahwa kamu punya masalah kesehatan yang serius karena takut menghadapi kenyataan yang menakutkan. Pada akhirnya, kamu gak punya usaha untuk mengobati penyakit kamu sendiri.
2. Pengaruh dari harapan diri sendiri

Harapan dan aspirasi yang tinggi terhadap diri sendiri bisa menyebabkan kamu untuk membentuk gambaran yang idealis tentang apa yang seharusnya terjadi. Kamu punya pandangan yang sempurna tentang kehidupan kamu sendiri, tanpa mengukur kemampuan yang kamu punya.
Saat realitas gak sesuai dengan harapan ini, kamu cenderung untuk memutarbalikkan fakta atau meremehkan hal-hal yang gak sejalan dengan gambaran ideal tersebut. Sehingga kamu sulit untuk melakukan pengembangan pada diri kamu sendiri.
3. Sebagai bentuk perlindungan diri

Membohongi diri sendiri juga bisa berfungsi untuk melindungi diri dari rasa malu, rasa bersalah, atau rasa rendah terhadap diri kamu sendiri. Berbohong dengan diri kamu sendiri membuat kamu gak malu dengan kesalahan atau kegagalan yang terjadi dalam hidup kamu.
Kamu akan meyakinkan diri kamu sendiri bahwa kegagalan atau kesalahan tersebut bukanlah kesalahan murni dari kamu. Selain itu kamu juga meyakinkan diri bahwa situasi tersebut gak seburuk dengan yang terlihat.
4. Mengurangi konflik internal

Konflik internal antara nilai atau kepercayaan yang berbeda dalam diri kamu sendiri bisa jadi pemicu untuk memilih untuk berbohong pada diri sendiri. Kamu berusaha untuk mengabaikan segala risiko buruk dari apa yang akan kamu lakukan meski tahu bahaya sudah didepan mata.
Misalnya, kamu seorang perokok aktif meski kamu tahu itu berbahaya bagi kesehatan, tapi kamu berusaha untuk mengabaikan tentang hal tersebut. Mungkin kamu berpikir bisa menyaring bahaya yang timbul untuk mengurangi ketegangan antara keinginan merokok dan kesadaran dengan dampak negatifnya.
5. Punya penguasaan terhadap diri sendiri

Merasa punya kendali atau penguasaan penuh terhadap situasi atau emosi kamu sendiri adalah dorongan psikologis yang kuat. Kamu mungkin berpikir bahwa kamu punya lebih banyak kendali tentang suatu situasi untuk meredakan rasa tidak aman atau ketidakpastian.
Kamu merasa bisa mengatasi semua masalah kamu sendiri dengan baik tanpa melibatkan orang lain. Sehingga kamu gak mau menerima masukan atau kritikan dari orang lain.
Meningkatkan kesadaran diri dan berusaha untuk jujur terhadap diri sendiri, kamu bisa mengurangi kecenderungan membohongi diri sendiri dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Cobalah jujur dengan kemampuan yang kamu punya agar bisa lebih baik. Gak baik juga sih terus menerus berbohong dengan diri sendiri.