Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
youtube.com/IDN Times

Rahasia Soeratmi merupakan novel kedua dari Trilogi Rahasia yang ditulis oleh Wisnu Suryaning Adji dan Brilliant Yotenega. Novel ini merupakan lanjutan dari Rahasia Salinem, meski dengan isi cerita, dan teknik penulisan yang berbeda. Dijelaskan Brilliant Yotenega atau biasa dipangil Ega, di Rahasia Soeratmi ini tokoh bernama Soeratmi memegang kunci menyampaikan pesan penting dalam cerita.

Namun ada yang menarik dari kedua penulis saat menggarap novel ini. Salah satunya adalah dalam seri kedua hanya nama Wisnu saja yang tercantum di nama penulis Rahasia Soeratmi. Sedangkan Ega mengakui bahwa dirinya tidak melibatkan diri secara langsung, tapi tetap memberikan berbagai bantuan dan menjadi partner bagi Wisnu.

Kedua penulis mengatakan ada tantangan besar dalam penulisan buku ini sehingga Ega memilih memberikan tanggung jawab sepenuhnya pada Wisnu. Namun bisa dibilang buku ini tetap merupakan kerja kolaboratif antara dua penulis, meski dengan porsi yang berbeda.

Nah, mau tahu apa saja tantangan tersulit mereka selama proses kreatif penulisan Rahasia Soeratmi? Simak ulasannya berikut.

1.Menghindari bias gender dalam unsur cerita bukanlah hal yang mudah

youtube.com/IDN Times

Sebuah tulisan yang baik harus mampu menjelaskan secara objektif tanpa adanya bias pemaknaan.

Diakui Wisnu salah satu tantangannya dalam menulis Rahasia Soeratmi adalah bias gender yang kemungkinan bisa saja terjadi. Dirinya perlu menghindari mansplaining karena sebagai penulis laki-laki dirinya menggunakan tokoh perempuan dalam cerita. Sehingga Wisnu harus bisa memposisikan diri dengan sudut pandang, atau perasaan seorang perempuan, meski tetap dengan gaya penulisannya sendiri.

Salah satu tips yang diberikan Wisnu adalah dengan menguji premis, atau struktur kalimat agar sesuai logika. Sebuah kalimat dapat terhindar dari bias jika struktur kalimat selaras atau tidak bertolakbelakang dari makna aslinya. Gak heran Wisnu membutuhkan waktu yang cukup lama hanya untuk membolak-balik setiap kalimat atau premis agar makna yang disampaikan objektif. 

2.Kendala saat menuliskan dua plot yang berbeda, pada dua zaman yang berbeda

Editorial Team

Tonton lebih seru di