Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe Berpikir Kreatif untuk Memecahkan Masalah

ilustrasi seorang desainer (pexels.com/Ron Lach)

Berpikir kreatif atau creative thinking adalah kemampuan untuk menghasilkan solusi yang unik dan orisinal. Kebiasaan itu juga dikenal sebagai pemecahan masalah kreatif dan merupakan soft skill berharga yang diperlukan dalam berbagai karier.

Banyak orang percaya bahwa berpikir kreatif adalah sesuatu yang muncul secara acak. Pada kenyataannya, ada banyak cara untuk menggunakan pemecahan masalah secara kreatif setiap hari, meskipun seseorang merasa tidak memiliki kreativitas bawaan.

Berpikir kreatif terbagi menjadi beberapa jenis yang dapat digunakan tergantung pada konteks atau masalah yang dihadapi. Berikut adalah lima tipe berpikir kreatif yang paling ampuh untuk menyelesaikan masalah.

1. Berpikir divergen (divergent thingking)

ilustrasi seorang wanita sedang mengemukakan pendapatnya (pexels.com/Christina Morillo)

Berpikir divergen adalah proses berpikir seseorang menggunakan fleksibilitas, kelancaran, dan orisinalitas untuk mengeksplorasi banyak pilihan, sehingga biasanya melibatkan bertukar pikiran secara spontan. Jenis pemikiran ini menghasilkan banyak solusi atau ide dari satu titik awal. Proses berpikir divergen bersifat ekspansif, non-linier, dan tidak terkendali, sehingga memungkinkan beragam solusi potensial.

Brainstorming adalah contoh khas pemikiran divergen, di mana terjadi pengosongan otak terhadap suatu topik tertentu. Cara lain untuk berpikir divergen adalah berasumsi bahwa sesuatu yang telah diketahui secara pasti adalah salah atau mengeksplorasi ide-ide yang menimbulkan ketidaknyamanan.

2. Berpikir lateral (lateral thinking)

ilustrasi seorang wanita sedang berpikir (unsplash.com/@magnetme)

Berpikir lateral memungkinkan seseorang menggunakan imajinasinya untuk melihat suatu masalah dengan cara baru dan menciptakan solusi baru. Proses berpikir ini menantang para pemikir kreatif untuk memecahkan masalah dengan memutus rute-rute yang sudah ada dan bertualang secara out of the box. 

Pemikir lateral sering menggunakan pendekatan tidak langsung dalam pemecahan masalah. Mereka membuat hubungan antara konsep-konsep yang tampaknya tidak berhubungan.

Berpikir lateral mirip dengan berpikir divergen. Namun, berpikir divergen lebih mengarah pada mengikuti jalan yang ekstrim, tetapi tetap berhubungan dengan pemikiran sebelumnya sedangkan berpikir lateral mendorong seseorang untuk mengambil ide baru yang benar-benar berbeda bahkan dianggap mustahil dari pemikiran sebelumnya. 

3. Berpikir estetik (aesthetic thinking)

ilustrasi seorang wanita sedang melukis (pexels.com/Antoni Shkraba)

Berpikir estetik menghadirkan atau menemukan hal-hal yang indah dan menyenangkan bagi indra. Ini berfokus pada karakteristik visual dan matematis tentang bagaimana rasio, pola, dan proporsi yang ditemukan di alam berperan dalam upaya kreatif.

Berpikir estetik juga adalah tentang mengenali dan menciptakan harmoni, keseimbangan, ritme, dan emosi. Bentuk berpikir ini sering digunakan oleh seniman, desainer, musisi, dan orang kreatif lainnya yang berupaya menyampaikan emosi, membangkitkan reaksi, atau mewakili ide-ide abstrak melalui karya mereka.

4. Berpikir sistematis (systematic thinking)

ilustrasi berpikir dan menganalisis (unsplash.com/Philipp Mandler)

Berpikir sistematis melibatkan seseorang untuk melihat bagaimana segala sesuatunya saling terkait. Mereka yang berpikir kreatif tipe ini akan memahami bagaimana satu elemen dapat mempengaruhi setiap elemen lainnya. Hal ini memerlukan pemahaman tentang saling ketergantungan dari unsur-unsur yang kadang-kadang tampak berlawanan.

Berpikir sistematis dapat membantu seseorang memandang sistem dari sudut pandang lebih luas yang mencakup melihat struktur, pola, dan siklus secara keseluruhan, dibandingkan hanya melihat kejadian spesifik saja. 

5. Berpikir inspiratif (inspirational thinking)

ilustrasi seorang perempuan sedang menulis (unsplash.com/Hannah Olinger)

Jenis pemikiran kreatif satu ini menyangkut persepsi menerima wawasan dari suatu tempat atau orang lain. Dalam pergolakan pemikir kreatif yang inspiratif, mereka sering kali merasa seperti wadah yang menyalurkan wawasan dari seseorang atau sesuatu lain. 

Dibandingkan dengan tipe berpikir kreatif lainnya, proses berpikir ini tampaknya yang paling sulit dicapai oleh jenis pemikir yang lain. Pemikiran-pemikiran inspiratif merupakan sesuatu yang berharga, yang perlu diperhatikan, dicatat, dan dimanfaatkan. 

Berpikir kreatif sangat diperlukan dalam dunia kerja, karena banyak orang yang semakin memprioritaskan keahlian dalam mengembangkan dan bereksperimen dengan ide-ide baru. Dengan memahami lima tipe berpikir kreatif di atas, maka seseorang akan tahu tipe apa yang paling cocok untuk menangani konteks atau masalah yang dihadapi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us